JAKARTA – Penyanyi dan penulis lagu berbakat asal Jakarta, Dillan Zamaita, baru-baru ini merilis single terbarunya yang berjudul ‘Nona’. Lagu ini, yang dirilis oleh Sedjuk Media Network, menandai penambahan istimewa ke dalam katalog lagu Dillan yang sudah mencakup hits seperti ‘Shadow’ (2022), ‘Sunshine and Cigarette’ (2022), ‘Roselina’ (2023), dan ‘Stand Tall’ (2023).
Single terbaru, ‘Nona’, bukan hanya menandai langkah baru dalam karir Dillan tetapi juga mewarnai kembali identitas musikalnya. Sebelumnya terinspirasi oleh musik rock n roll era 90an seperti Oasis, kini Dillan menyelami lebih dalam ke era musik rock n roll 50an ala Elvis Presley dan rockabilly. Dengan struktur lagu yang mudah diingat dan lirik sederhana, ‘Nona’ menjanjikan pengalaman mendalam bagi para pecinta musik rock.
Ide lagu ini muncul ketika Dillan menonton film “The Silver Lining Playbook” (2012). Dia terdiam sejenak, mematikan suara film, dan mulai memainkan gitar sambil bernyanyi, seolah-olah menciptakan soundtrack eksklusif untuk momen tersebut. ‘Nona’ bercerita tentang ketertarikan pria pada lawan jenisnya di sebuah pesta, mengajaknya menari, dan menangkap semangat era 50an dengan sempurna.
Meskipun awalnya mengalami kesulitan menulis lirik dalam bahasa Indonesia, Dillan memutuskan untuk mengekspresikan pesannya dengan lebih jelas dan mudah dipahami. Dia berkomitmen untuk terus menggunakan bahasa Indonesia dalam karya-karya musiknya ke depannya.
Menariknya lagi Mentari Novel, seorang penyanyi dan aktris perempuan, turut memberikan sentuhan khusus pada lagu ini melalui kolaborasi duet. Dillan memilihnya bukan hanya sebagai teman baik, tetapi juga karena Mentari Novel dianggap memiliki karakter suara yang pas dengan lagu ‘Nona’. Kolaborasi ini semakin diperkaya oleh aransemen musik yang diproduseri langsung oleh Dillan Zamaita, didukung oleh co-producer dan mixing engineer, Rama Harto, serta kehadiran Rhesa Aditya (Endah ‘n Rhesa) sebagai juru mastering lagu ini.
Ujungnya, Dillan Zamaita berharap agar para pendengar dapat menerima musiknya tanpa terikat oleh batasan genre tertentu. Ia menekankan bahwa meskipun “Nona” berbeda dengan karya-karya sebelumnya, ini adalah langkah evolusi alami dalam eksplorasi musikalnya./ JOURNEY OF INDONESIA