JAKARTA – Sesuai dengan apa yang dipersiapkan sebelumnya, konser tunggal Tony Wenas yang bertajuk ”The Piano Man” sukses digelar di The Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta. Konser inipun akhirnya semakin menancapkan keberadaan Tony Wenas sebagai si serba bisa. Kepiawaiannya dalam bermusik selalu seiring sejalan dengan kariernya di dunia eksekutif papan atas negeri ini. Saat ini Tony diketahui sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dan merupakan Wakil Ketua Umum KADIN serta Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA).
Konser tunggal Tony Wenas ini diinisiasi penuh oleh Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) lewat PAPPRI LIVE telah menjadi gebrakan awal yang cukup baik untuk selanjutnya menghadirkan konser-konser lainnya yang tak kalah menarik.
Seusai konser yang memakan waktu 2,5 jam tersebut, Tony mengakui dirinya cukup lelah, namun rasa puas sangat terpancar dari air mukanya. Ucapan selamat dari rekan sejawat ataupun para penonton seperti tak putus menghampiri dirinya. “Lumayan challenging. Lumayan lelah. Alhamdulilllah, puji Tuhan, konser berlangsung lancar, malah penontonnya banyak, ya,” ungkapnya di depan awak media yang melakukan doorstop.
Bisa dibayangkan, bagaimana Tony Wenas tampil bernyanyi sambil memainkan piano untuk 21 lagu, lewat 4 sesi jeda yang terbilang cukup singkat hanya 4 menitan. “Ini konser solo saya yang pertama sepanjang 47 tahun berkarier sebagai musisi. Ini juga menjadi konser pertama yang diselenggarakan PAPPRI,” aku pria kelahiran Jakarta, 8 April 1962 ini.
Di awal kariernya, Tony mengakui kerap membawakan lagu-lagu dari The Beatles, Earth Wind and Fire hingga akhirnya menjadi band Epigon Queen, karena sering mengcover lagu Queen. “Saya masih ingat saat pertama kali menyanyikan lagu ‘Bohemian Rhapsody’ salah satu masterpiece Queen, bersama Solid 80 di Studio 5 RRI, secara live on air.” ungkap Tony lagi.
Sekitar pukul 20.30 WIB, konser dibuka lewat kehadiran Kamidia Radisti sebagai MC yang menggiring seorang host yang selalu ditunggu aksinya yakni Lilo Romulo yang cukup dikenal kocak.Tony Wenas membuka konsernya lewat Overture, dan memperdengarkan sebuah lagu indah ‘Babe’ (Styx), dilanjutkan dengan ‘Happy Man’ (Chicago), ‘Here We’ll Stay’ (Phil Collins & Frida) yang dilantunkannya bersama Ruth Sahanaya, lalu ‘Bridge Over Troubled Water’ (Simon & Garfunkel), dan ‘The Prayer’ (Josh Groban & Celine Dion) bersama Eka Deli. “Semua lagu itu memperlihatkan perjalanan hidup saya yang sudah saya bawakan sejak umur 15 tahun,” sebut Tony Wenas di atas panggung.
Pentas yang berjalan di bawah kendali Krisna Prameswara sebagai pengarah musik, dan Dwiki Dharmawan sebagai conductor pada strings & horn section menghadirkan kolaborasi lainnya seperti Once Mekel, LiLo, Kadri Mohammad, Rio Sidik, Rega Dauna, dan Solid 80 band yang mengawali karir Tony Wenas di industri musik Indonesia.
Seperti yang sudah disebutkan, konser “The Piano Man” ini di buat dalam 4 sesi, dan kehadiran Lilo sebagai host di dalamnya di rasa cukup membuat suasana penuh gelak tawa. Lilo dengan cukup cerdik, dan jenaka berhasil membuat jeda di setiap sesi tidak terasa.
“Saya tampil dalam konser ini sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan PAPPRI di seluruh Indonesia, agar kita selain jago kandang juga bisa jago tandang,” tandas Tony.
Konser yang cukup hangat ini ditutup lewat hadirnya lagi Lilo, Kadri, Solid 80 menghadirkan lagu penutup ‘Bohemian Rhapsody’ milik Queen yang membuat pecah suasana. Kehadiran sang istri Roshita Manik dengan bouquet dan Diego Clasio Fernando Wenas sang anak menunjukkan keharmonisan keluarga ini. Tepuk riuh penonton dan ucapan syukur atas keberhasilan konser perdana ini juga dirayakan oleh seluruh anggota dan pengurus PAPPRI./ JOURNEY OF INDONESIA