LABUAN BAJO – Transformasi besar terjadi di sektor pariwisata Nusa Tenggara Timur dengan hadirnya Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo. Sejak diresmikan, bandara ini mulai menarik perhatian global, terutama dari kalangan wisatawan kelas atas dan pebisnis internasional.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024 yang dikeluarkan pada April 2024, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo kini resmi melayani pemeriksaan keimigrasian di bandara tersebut. Hingga kini, tercatat sebanyak 16 penerbangan internasional dan 15 penerbangan jet pribadi telah mendarat di Bandara Internasional Komodo.
Meskipun penerbangan reguler dari Kuala Lumpur, Malaysia, baru akan dimulai pada 3 September 2024, kehadiran bandara ini menjadi magnet bagi para pelancong dari berbagai negara, terutama dari Thailand dan Singapura, yang tertarik menikmati pesona alam dan kekayaan budaya NTT.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Jaya Mahendra, mengapresiasi kerja keras petugas yang telah memberikan pelayanan maksimal, meski dalam keterbatasan fasilitas. “Proses pemeriksaan imigrasi berlangsung lancar. Petugas kami siap memberikan pelayanan cepat dan efisien kepada penumpang, memastikan kenyamanan dan keamanan setiap pengunjung,” ujarnya pada Senin (12/08/24).
Jaya Mahendra juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly, Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, serta jajaran Kemenkomarves dan Kemenhub yang telah mendukung pengembangan sektor pariwisata premium di daerah tersebut.
Keberadaan Bandara Internasional Komodo diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan peluang baru di industri pariwisata, serta meningkatkan aksesibilitas ke destinasi menarik lainnya di Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah penerbangan internasional, Labuan Bajo berpotensi menjadi salah satu destinasi utama di Asia Tenggara./ JOURNEY OF INDONESIA | Morteza