Bagi para penyuka petualangan alam liar dapat mengikuti suasana arung sungai di Umbul Cokro, Klaten Jawa Tengah. Tak sulit menemukan Umbul Cokro ini, apalagi di era sekarang yang sudah tersedia Google Maps. Lokasinya sendiri hanya berjarak sekitar 25 km dari pusat Kota Solo dan menempuh waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Setibanya di Kota Klaten, kita mengambil jalan yang lebih kecil yang mengarah ke Kecamatan Tulung.
Dari penampakan luarnya, Umbul Cokro terkesan biasa saja malah kurang begitu menarik. Melewati loket masuk, kita akan menjumpai sebuah sungai besar yang airnya berwarna kehijauan. Lanjutkan saja perjalanan dan lamat-lamat kita mendengarkan gemuruh air di kejauhan. Disini kita dapat melihat sungai pendek yang sangat jernih airnya, namun karena Journey Of Indonesia tiba pada saat kemarau panjang air sungai tersebut tampak sangat dangkal tapi dipenuhi ikan-ikan kecil yang bergerak lincah.
Setelah melewati sungai tersebut, baru terlihat asal sura gemuruh air itu berasal. Tampak limpahan air masuk ke sebuah sungai yang sangat jernih dan di kelola dengan baik. Sudah dipastikan, anda akan tergoda untuk segera nyemplung ke dalamnya. Tak perlu khawatir tenggelam, karena ketinggian airnya hanya sedada orang dewasa dan diberi pengaman .
Namun tujuan utama datang kesini bukaan untuk menyegarkan diri di sungai kecil deras ini, tapi ingin berarung sungai dengan menyelusuri sungai Pusur dibawahnya. Tak seperti ditempat lain dengan menggunakan perahu karet, disini kita diajak untuk meningkatkan adrenalin dengan dengan menyusuri sungai berarus deras hanya dengan menggunakan Ban Karet (Tubing).
Setelah mempersiapkan diri dengan life vest, helm dan sepatu karet yang disiapkan pengelola kita beranjak turun melewati tangga beton untuk mencapai bibir sungai. DIbawah air terjun, sudah disiapkan pula Tubing atau Ban Karet yang telah dimodifikasi untuk dinaiki setiap peserta. Nah setelah semua siap, mulailah para peserta di lepas secara bersamaan menyelusuri arus deras yang bervariasi.
Dalam menyelusuri sungai ini, pengelola juga menyertakan beberapa lifeguards untuk memberikan bantuan selama perjalanan. Sayangnya perjalanan ini hanya memakan waktu 35 menit, dan terasa cepat sekali. Walaupun mungkin sensasi yang dirasakan akan lebih menantang lagi jika musim penghujan tiba, dimana debit air lebih banyak dan arus akan lebih deras.
Setelah sampai di darat, para peserta akan dikembalikan ke titik start dengan menumpang pickup kembali ke Umbul Cokro.
“Dulu umbul ini bernama Umbul Ingas dikarenakan mata air ini berada diantara pohon Ingas. Pohon ini berukuran besar, rindang, dan memang banyak ditemukan di kompleks pemandian ini. Selain sebagai perindang, pohon ini juga merupakan salah satu alasan air di umbul ini selalu jernih,” ucap Wawan salah satu pengelola Tubing Umbul Cokro ini.
Seiring waktu nama Umbul Ingas berubah secara perlahan menjadi Cokro Tulung diambil dari nama tempat objek wisata ini berada. Lebih tepatnya, di Desa Cokro Kecamatan Tulung.
“Selain itu, dikarenakan ada harapan bahwa objek wisata ini sebagai saran tetulung atau membantu bagi warga sekitar. Bahkan, Keraton Surakarta Hadiningrat mengambil air dari Cokro Tulung ini untuk keperluan sebagai air minum,” ungkapnya.
Umbul Cokro sendiri memiliki luas kurang lebih 15.000 meter persegi, selain terdapat mata air itu sendiri juga terdapat aliran serupa kali yang menghubungkan dari komplek mata air ke sungai.
Selain bisa merasakan keseruan tubing ini, para pelancong juga bisa merasakan wahana air lainnya. Jernih dan kesegaran airnya menjadi nilai jual buat wisatawan yang datang ke Klaten, Jawa Tengah./ JOURNEY OF INDONESIA