JAKARTA – Studio 26.artlink pimpinan Ati Ganda bekerja sama dengan TVRI kembali memproduksi program variety show berjudul “Bunga Khatulistiwa” yang berisi tari, nyanyi, juga talk show content tentang beragam hal kesenian dan budaya Indonesia.
“Kita menyiapkan banyak content, baik tentang pengenalan alat musik tradisi, pengenalan kostum busana nusantara dan lain-lain,” ungkap Ati Ganda selaku Creative Director untuk acara ini.
Event yang dibawakan dua pembawa acara yakni Atiya Anindita dan Reza Rahmadani ini juga dalam satu episode produksi “Bunga Khatulistwa” bisa melibatkan lebih kurang seratus orang, karena pada tiap episode bakal menampilkan kesenian dua provinsi di Indonesia.
Ati Ganda menjelaskan perihal untuk penyediaan pengisi acara, baik penari, pemusik maupun narasumber ahli, Studio 26.artlink menjalin kerja sama dengan para Pakar Budaya, Perguruan Tinggi, Sanggar & Grup Kesenian, Kelompok Budaya dan yang terhubung dengan Taman Mini Indonesia Indah serta Pemerintah Daerah terkait. “Dan kami mencoba memaparkan perbedaan dan persamaan tarian, alat musik dan bentuk budaya tertentu di dua daerah provinisi tersebut,” sebutnya lagi.
Seperti dalam episode yang sudah tayang pada 24 Desember lalu, “Bunga Khatulistiwa” menampilkan tema “Mempertahankan Budaya Leluhur Sebagai Sendi Kehidupan Bermasyarakat” dengan memperkenalkan Suku Arfak dari Papua Barat dan Suku Enggano dari Bengkulu.
“Kami melihat pada dua suku yag masih tinggal di pedalaman ini, memiliki kemiripan dan perbedaan, itulah yang kami kupas, dengan juga menampilkan alat musik, lagu dan tarian dari kedua daerah tersebut,” ungkap Kasaru Surya sebagai penanggung jawab musik yang bersama Pipit Rusdi yang menyiapkan koreografi dan tarian kolaborasi untuk closing serta tampilan para pengisi acara.
Khusus di bulan Desember 2024 ini, Studio 26. Artlik dan TVRI telah merampungkan syuting 4 episode “Bunga Khatulistiwa” yang tayang pada 19 Desember, 24 Desember, 26 Desember dan 30 Desember.
Menurut Ati Ganda, pekerjaan ini lumayan menguras pikiran dan tenaga tapi juga sangat menyenangkan, walau terkadang cukup pusing menghadapi ratusan orang dalam bekerja. “Karena acara ini, bertujuan memperlihatkan kekayaan warisan budaya nenek moyang yang membanggakan dan patut terus kita pelihara dan kita lanjutkan,” lanjutnya. Sepanjang tiga tahun menggarap acara “Bunga Khatulistiwa” dari 2021-2024 dan telah menghasilkan 30 episode.
Terutama di tahun ini, karena salah satu episode “Bunga Khatulistiwa” dengan tema Tifa dipilih TVRI dan diikutsertakan dalam ABU TV Song Festival di Korea. “Walaupun tidak menang, tapi ini memacu semangat kami untuk terus menghasilkan karya terbaik bagi bangsa!” tutup Ati Ganda./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk