Taman Kuning, atau kerap disebut Kebun Raya Kuningan (KRK) adalah sebuah taman yang sering menjadi tujuan para pengunjung yang datang ke Kuningan. Patut diketahui bahwa taman ini sebenarnya sudah diluncurkan sejak tahun 2015.
Walaupun memang pernah terkendala tatkala KRK harus ditutup kembali untuk pengunjung oleh Pemda Kabupaten Kuningan terkait belum dilengkapi fasilitas umum untuk pengunjung, seperti tempat parkir kendaraan, tempat-tempat pembuangan sampah, maupun toilet. Taman ini akhirnya dibuka kembali mulai Januari 2018.
Sampai kini banyak masyarakat di Kabupaten Kuningan lebih memilih KRK dengan sebutan Taman Kuning. Taman ini merupakan lokasi yang cocok untuk berwisata mudah dengan membawa keluarga karena memiliki pemandangan yang cukup indah.
Lokasi taman ini berada di bawahan lerang barat daya Gunung Ciremai, berbatasan langsung dengan lahan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Tepatnya berada di sebelah selatan wilayah Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kuningan.
Jika kita berangkat dari pusat kota Kuningan akan memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit dan jika dari kota Cirebon sekitar 1.5 jam. Perjalanan kelokasi KRK juga akan memanjakan mata karena melewat panorama yang indah ditingkahi dengan kelokan, perbukitan, sawah, perkampungan, hutan lindung, hingga pemandangan kota dari ketinggian.
Seluruh kawasan KRK memiliki luas sekitar 154,908 hektar terbagi sembilan zonasi aneka koleksi tanaman. Koleksi tanaman dalam kawasan KRK teregistrasi sampai saat ini sudah mencapai lebih dari 20.000 spesimen. Tetapi sebagian besar belum terlihat karena masih berusia muda. Bahkan menurut informasi yang didapat sebagian besar kawasan kebun raya itu sementara ini belum terisi tanaman koleksi dan baru ditumbuhi tanaman pionir.
Tujuan pengunjung untuk datang kesini adalah ingin menyaksikan dan berfoto di landmark taman ini yaitu Patung Kuda yang berada diketinggian. Untuk mencapai patung ini, pengunjung diharuskan menapaki ratusan anak tangga yang menanjak. Lelah yang dirasakan sontak hilang karena secara bebas kita bisa melihat ke sekeliling KRK secara 360 derajat.
Pengunjung KRK sebagian besar menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan, bersantai ataupun berfoto ditiap pojok taman. Namun yang sedikit disayangkan ketika Journey of Indonesia menginjakkan kaki disana, taman tampak lenggang dan terlihat kurang terawat.
Mungkin hal ini disebabkan oleh hantaman pandemi Covid-19 yang mendera sejak Maret 2020 lalu. Padahal seharusnya kondisi ini bisa dipakai untuk merawat, mempercantik taman dan melengkapi instrumen protokol kesehatan, sehingga ketika dibuka kembali di era Adaptasi Kebiasaan Baru ini taman akan tampak lebih siap menyambut pengunjung./ JOURNEY OF INDONESIA
By Ibonk September 02, 2020 637