YOGYAKARTA – Suasana Yogyakarta akhir pekan lalu dipenuhi semangat petualangan dan persaudaraan dalam gelaran GS Race Indonesia seri ke-3, ajang tahunan yang digagas BMW Motorrad Indonesia. Ajang ini tak hanya menjadi panggung kompetisi para pengendara motor adventure, namun juga mengukuhkan Indonesia sebagai tuan rumah yang mampu mengemas sport tourism dengan elegan.
Berlangsung selama dua hari, 25–26 April 2025, gelaran ini diawali dengan pre-event yang berkesan di kawasan ikonik Candi Borobudur. Rombongan peserta melakukan riding bersama dari Novotel Yogyakarta International Airport menuju ke kompleks candi Buddha terbesar di dunia tersebut, sembari mengabadikan momen dengan latar budaya dan sejarah Jawa Tengah.
Dalam sesi media yang digelar di lokasi tersebut, sejumlah tokoh penting seperti Andrea Thiele, Head of Marketing BMW Motorrad untuk Asia Tenggara, Ricky Boen, PR & Marketing Manager BMW Motorrad Indonesia, serta Dean Martin, pendiri GS Race Indonesia sekaligus Komisaris BMW Motorrad Indonesia, memaparkan visi dan misi kompetisi tahun ini. Mereka menekankan bahwa GS Race tidak sekadar lomba, melainkan bentuk perayaan komunitas, petualangan, dan keberanian.

Selepas kunjungan ke Borobudur, peserta berlanjut ke GiriManah untuk makan siang dan ibadah, sebelum kemudian menuju New Dapoer Khayangan untuk sesi Technical Meeting. Di sinilah pengarahan teknis diberikan oleh Wahyu, selaku Race Director, yang juga memandu peserta melakukan trackwalk ke lintasan yang telah dipersiapkan.
Puncak acara berlangsung Sabtu pagi, 26 April 2025, di mana registrasi dibuka sejak pukul 06.00 WIB dan disambut cuaca cerah. Upacara pembukaan berlangsung meriah dengan atraksi terjun payung yang membawa bendera negara peserta, termasuk Indonesia, Brunei Darussalam, Jerman, Malaysia, dan Singapura. Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” menggema seiring kibaran Merah Putih di udara, menambah suasana nasionalisme dan kebanggaan.
Momen sakral terjadi saat Bupati Kulon Progo, Dr. R Agung Setyawan, didampingi CEO BMW Motorrad Indonesia Fransiska Ingrid, memukul gong sebagai tanda dimulainya kompetisi. Lintasan off-road yang menantang di Kulon Progo menjadi arena bagi para peserta dari berbagai kategori: G 310 GS, Big Bike, Kartini, hingga Free for All (FFA). Setiap kategori menyajikan delapan rintangan teknikal, dengan kelas FFA menghadirkan tantangan ekstrem berupa lintasan sungai.

Tak hanya menjadi ajang unjuk skill berkendara, acara ini juga menyuguhkan pengalaman seru bagi pengunjung dengan kehadiran booth sponsor yang menawarkan perlengkapan touring, apparel adventure, hingga sajian kuliner khas Yogyakarta. Kehadiran DJ Aly Yona sebagai pengisi hiburan menambah semarak menjelang pengumuman pemenang.
Antusiasme tinggi peserta dari dalam maupun luar negeri membuktikan bahwa GS Race Indonesia bukan hanya ajang motorsport biasa. Ia telah tumbuh menjadi wadah silaturahmi komunitas motor, sekaligus panggung sport tourism yang menggabungkan nuansa budaya, alam, dan ketangguhan mesin.
Dengan suksesnya penyelenggaraan seri ke-3 ini, GS Race Indonesia menunjukkan taringnya sebagai salah satu event adventure bike paling bergengsi di Asia Tenggara. Sampai jumpa di seri penutup GS Race Indonesia, yang diyakini akan menyuguhkan aksi yang lebih menegangkan dan penuh kejutan./ JOURNEY OF INDONESIA | eR Bee