Hyundai Motor Group (HMG) mengungkapkan teknologi inovatif yang dapat membantu pengemudi tuna rungu. HMG telah mendemonstrasikan teknologinya dalam video kampanye yang berjudul ‘Quiet Taxi’ di YouTube.
HMG memilih Daeho Lee, sebagai pengemudi taksi tuna netra pertama di Seoul yang ditunjuk untuk memamerkan teknologi bantuan mengemudi.
Lee, ayah dari dua anak tuna rungu yang baru-baru ini memulai karier baru sebagai sopir taksi, mengalami kesulitan dalam pendengaran dan harus mengandalkan terutama pada penglihatannya.
Masalahnya muncul dengan pengemudi lain di jalan ketika dia tidak bisa mendengar klakson atau sirene kendaraan di sekitarnya. Selain itu, ia perlu terus-menerus mengandalkan pengelihatannya, yang menyebabkan kelelahan pada tingkat yang berkali-kali lipat dari pengemudi rata-rata.
Pengemudi yang mengalami gangguan pendengaran hanya bergantung pada penglihatan dan indera sentuh mereka.
Berangkat dari hal itu, HMG menciptakan cara komunikasi untuk orang dengan gangguan pendengaran yang menggabungkan suara internal dan eksternal melalui sarana sentuhan dan visual, sehingga memperluas kebebasan mobilitas untuk semua pengemudi terlepas dari keterbatasan fisik mereka.
Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis pola suara eksternal dan menggunakan dua sistem bantuan mengemudi terpisah yang bekerja bersama secara bersamaan – Audio-Visual Conversion (AVC) dan Audio-Tactile Conversion (ATC), untuk membantu pengemudi tuna rungu yang dengan memberikan rasa sentuhan.
AVC memungkinkan untuk berkendara yang lebih aman, dengan memungkinkan komunikasi dengan lingkungan eksternal melalui penggambaran visual dari pola suara, seperti suara peringatan kendaraan darurat, dan piktogram pada tampilan head-up display (HUD).
Kemudi juga dilengkapi dengan LED multi-warna yang menunjukkan informasi navigasi saat mengemudi.
ATC mentransfer data suara menjadi getaran melalui setir, memberi tahu pengemudi informasi tentang lingkungan eksternal seperti jarak dari rintangan.
Video kampanye, bersama dengan teknologi itu sendiri, menunjukkan upaya Hyundai untuk memungkinkan para tuna rungu untuk mengemudi secara bebas dan aman menggunakan perkembangan inovatif yang canggih.
Sebagai bagian dari tujuannya, Hyundai juga mengembangkan aplikasi yang memungkinkan komunikasi antara penumpang dan pengemudi yang mengalami gangguan pendengaran./JOURNEY OF INDONESIA (Source: DetikOto)