Nama Emmamuel Alvino bagi penggemar otomotif tentunya sudah tidak asing lagi. Terutama kegemarannya dalam mengkoleksi motor gede. Bersama sang istri, Tania Maisara, pria yang terkenal dengan kepala plontosnya ini mempunyai passion yang sama.
Bahkan Tania Maisara pernah masuk sebagai wanita pertama yang membeli motor bergenre cruiser American bike, Ducati XDiavel di tahun 2016 lalu sebagai hadiah ulang tahun Emmanuel Alvino.
“Passion saya dan istri memang kebetulan sama. Sama-sama menyukai otomotif, dari pada saya gunakan ke hal yang gak baik uang saya akhirnya kita berdua larikan ke sini,” ujar laki-laki berusia 37 tahun ini di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan pada Selasa (12/6/2019).
Di rumah yang cukup asri, Emmanuel Alvino ternyata mempunyai beragam koleksi motor gede dan juga beberapa mobil keluaran terbaru dengan merk mahal. Terlihat mobil sport Porche 718 Cayman GTS, Toyota Velfire, BMW X1 dan beberapa mobil mewah lainnya.
Hobby mengkoleksi kendaraan baik roda dua dan empat ini dilakukannya bersama sang istri sejak 5 tahun lalu. Kecintaannya pada otomotif berawal dari keinginan sang istri yang ingin mempunyai mobil baru. Koleksi mobil pertama yang dibelinya adalah BMW X1 Stripe yang sampai sekarang masih di simpan di garasi rumahnya.
“Awalnya memang untuk nyenengin istri saya. Kita dulunya mempunyai background dari kelas bawah yang cuma bisa ngiler punya mobil bagus. Waktu beli BMW X1 itu awalnya nekat aja, karena istri nangis-nangis kakaknya dibelikan mobil. Untuk nyenengin hatinya saya nekat langsung beli itu mobil, makanya mobil itu banyak menyimpan kenangan,” ungkap ayah dari satu orang anak ini.
Lima tahun sudah sejak membeli mobil pertamanya, berangsur-angsur perekonomian Emmanuel dan sang istri beranjak naik, pekerjaannya sebagai seorang broker properti membuahkan hasil hingga akhirnya bisa mengkoleksi hobby-nya sejak remaja.
Banyak mengkoleksi barang mahal justru menurutnya hal yang positif. Bukan bermaksud untuk pamer dengan kekayaan yang dimilikinya sekarang, hobbynya yang dilakoninya ini adalah untuk menyenangkan sang istri, selain memang penjualan mobil mewah atau motor gede agak sulit belakangan ini. Bahkan menurutnya mempunyai koleksi kendaraan seperti ini tidak perlu biaya yang banyak, perawatannya pun cukup simple. Setahun sekali Immanuel melakukan perawatan untuk seluruh kendaraan yang dimilikinya.
“Sebetulnya lebih kepada passion aja sih, dari pada uang saya hamburkan ke hal yang tidak baik. Kalau pelihara istri lagi (poligami) kan biayanya malah lebih besar, lebih baik ya larikan aja ke sini,” selorohnya sambil tertawa.
Terkait dengan hobby nya ini, menurutnya tidak ada kendala dan kesulitan yang berarti dalam hal perawatannya. Satu yang memberatkannya hanya tarif pajak progresif yang lebih mahal di Jakarta dari pada daerah Tangerang Selatan yang dihuninya sekarang. Perbedaan itulah akhirnya yang membuat Emmanuel dan keluarga pindah ke bilangan Bintaro, Tangerang Selatan.
“Sebetulnya dulu rumah saya di daerah Jakarta Selatan, beda tarifnya lumayan. Akhirnya saya pindah ke daerah Tangerang Selatan. Kendalanya itu aja, contohnya Velfire saya ikut pajak Jakarta Selatan padahal harganya lebih murah dari mobil Porche saya. Pajak Velfire 20 juta, tapi yang Porche justru lebih murah kurang lebih 15 juta. Jauh banget kan tarifnya,” katanya.
Merintis karir dari bawah membuat Emmanuel tak lupa memberikan sebagiam hartanya untuk kaum yang membutuhkan. Hasil yang diperolehnya saat ini juga selain karena kerja kerasnya juga ada faktor keberuntungan yang didapatnya dari yang Maha Kuasa. Selain juga memanfaatkan peluang yang ada di depan mata.
“Saya pernah menjalani hidup susah, selain kita harus kerja keras juga harus banyak berdoa. Karena tangan Tuhan yang membuat saya jadi seperti sekarang. Hidup harus tetap dijalani, do you like it or not. Tetap semangat dan banyak berdoa, berikan juga apa yang menjadi hak Tuhan melalui fakir miskin,” pesan pria yang pernah bekerja sebagai manager dari berbagai tempat fitness ini.
Ke depannya Emmanuel Alvino berencana membuat sebuah media yang membahas mengenai humor politik. Dengan situasi politik saat ini menurutnya perbedaan justru indah untuk dinikmati. “Doakan saja, lagi kita godok konten yang sesuai. Politics is fun, berbeda itu indah,” tutupnya/ JOURNEY OF INDONESIA