JAKARTA — Sinetron “Cinta di Bawah Tangan”, yang tayang di SCTV, terus mencuri perhatian publik dengan kisah penuh intrik dan emosi yang semakin kompleks. Drama besutan rumah produksi ternama ini menghadirkan perpaduan antara konflik keluarga, cinta, dan pengorbanan yang membuat pemirsa tak ingin melewatkan satu pun episodenya.
Dalam episode terbarunya, ketegangan meningkat ketika Hana (diperankan oleh Febby Rastanty) nyaris menjadi korban paket misterius berisi racun. Insiden itu menjadi titik balik dalam hubungannya dengan Tian (Harris Vriza), yang kini harus berhadapan dengan ancaman berbahaya dari Kinan. “Sosok Hanna ini kuat banget, jatuh bangun, tapi tetap berani. Aku berusaha benar-benar masuk ke karakternya,” ungkap Febby sambil tertawa saat membahas kemiripannya dengan tokoh yang ia perankan.
Bagi Harris Vriza, karakter Tian adalah gambaran laki-laki pelindung yang tetap tenang meski diterpa badai emosi. “Tian ini pelindung banget, terutama untuk Hana. Kadang aku kasihan, tapi juga kagum sama kekuatannya. Tian dan aku mirip, sama-sama tenang tapi menghanyutkan,” ujarnya sambil tersenyum.
Tak hanya kisah Hana dan Tian, hubungan Tasya (Faradilla Yoshi) dan Alfin (Adly Fairuz) juga menjadi pusat perhatian. Setelah kematian ayah Tasya, keluarga yang ditinggalkan harus menghadapi konflik baru yang mengguncang kehidupan mereka. “Hubungan Tasya dan Alfin awalnya baik-baik saja, tapi setelah ayah Tasya meninggal, satu per satu masalah muncul. Untungnya Alfin ini sabar,” kata Faradilla yang mengaku karakternya mirip dirinya sendiri pekerja keras dan mandiri.

Sementara itu, Adly Fairuz menilai bahwa kekuatan sinetron ini justru terletak pada kedekatan antar pemain. “Saya udah beberapa kali satu lokasi sama Faradilla, jadi chemistry-nya kebangun natural aja. Kita sering ngobrol, main game bareng pas break syuting. Rasanya kayak keluarga sendiri,” tutur Adly yang sudah lama berkecimpung di dunia sinetron.
Konflik demi konflik yang tersaji tak hanya memancing emosi, tapi juga menghadirkan refleksi akan keteguhan cinta dan perjuangan mempertahankan hubungan di tengah badai masalah. Para penonton diajak menyelami sisi emosional setiap tokoh dari keberanian Hana, kesabaran Tian, hingga keteguhan Tasya dan ketenangan Alfin.
Dalam sebuah konferensi virtual, para pemeran mengungkapkan rasa syukur atas dukungan penggemar yang terus setia mengikuti perkembangan cerita. Harris Vriza menegaskan, “Sinetron ini bukan cuma soal cinta, tapi juga tentang keberanian menghadapi cobaan hidup.”
Dengan jalan cerita yang semakin berlapis, Cinta di Bawah Tangan tak hanya menawarkan drama romantis, tetapi juga menggambarkan kompleksitas hubungan manusia di tengah tekanan dan pilihan sulit. Setiap episodenya menghadirkan kejutan baru yang membuat penonton selalu menantikan kelanjutannya.
Dan seiring berkembangnya alur, sinetron ini membuktikan bahwa kekuatan cerita dan chemistry pemain menjadi kombinasi sempurna untuk menjaga posisinya sebagai salah satu tayangan favorit di SCTV kisah cinta, pengkhianatan, dan keluarga yang terus berjuang di bawah bayang-bayang tangan takdir./ JOURNEY OF INDONESIA | Nuhaa