JAKARTA – Industri cat dan pelapis Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pusat pertumbuhan tercepat di kawasan Asia-Pasifik. Potensi besar ini terlihat jelas dari kesuksesan gelaran Pacific Coatings Show & Conference (PCS) 2025 yang resmi ditutup pada 30 Oktober 2025 di Jakarta. Acara ini mencatatkan lebih dari 2.700 pengunjung, melampaui target yang ditetapkan, sekaligus menjadi platform strategis yang menghubungkan pemain lokal dengan pasar global.
Sebagai pasar cat dan pelapisan terbesar di Asia Tenggara, didukung populasi besar dan tingkat urbanisasi yang tinggi, industri cat Indonesia mencatat tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 6% dalam lima tahun terakhir, bahkan diproyeksikan tumbuh hingga 6,5% hingga 2032. Hal ini didorong oleh sektor-sektor kunci seperti konstruksi dan otomotif.
PCS 2025 menampilkan 52 perusahaan dari sembilan negara yang menyuguhkan teknologi manufaktur mutakhir, inovasi bahan baku, aditif, hingga solusi ramah lingkungan. Kehadiran peserta internasional ini menegaskan daya tarik pasar Indonesia bagi investasi dan pertukaran teknologi.
Etty Anggraeni, Direktur Traya Events, menyoroti peran pameran sebagai katalisator kemitraan bisnis. “Selama tiga hari pameran, kami mencatat banyak peluang bisnis dan kemitraan baru melalui program business matching, yang mempertemukan pelaku industri pelapis dari berbagai negara. Kami berharap hasil ini dapat memperkuat daya saing industri pelapis Indonesia di pasar global,” ujar Etty.
Kesuksesan ini memperkuat posisi PCS sebagai wadah utama untuk memperkuat jaringan bisnis, pertukaran teknologi, dan kolaborasi global. Pengunjung berasal dari berbagai segmen, mulai dari pemilik bisnis, pembeli industri, hingga perwakilan pemerintah dan akademisi.
Isu keberlanjutan dan inovasi teknologi ramah lingkungan menjadi tema sentral dalam acara ini. Lebih dari 20 sesi seminar internasional dan enam kursus singkat bersertifikat diadakan, menghadirkan pembicara dari Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.

Matthias Janz, Director Trade Shows di Vincentz Network, menekankan pentingnya agenda edukasi tersebut. Ia menyatakan, “PCS membahas topik-topik penting industri secara mendalam, mulai dari inovasi material ramah lingkungan dan tren global hingga pelapis berkelanjutan dan dinamika pasar kimia. Acara ini menciptakan platform strategis bagi dialog antara para pemimpin industri dari seluruh dunia.”
Fokus utama program edukasi mencakup: Tren teknologi global dan inovasi material, Strategi keberlanjutan dan kimia hijau, Solusi pelapisan ramah lingkungan dan Perkembangan makroekonomi dan dinamika harga industri kimia
Sementara itu Executive Director Exhibitions di NürnbergMesse GmbH, Alexander Mattausch melihat PCS 2025 sebagai momentum krusial bagi industri di Tanah Air. “Indonesia memiliki potensi besar sebagai pemain global. PCS menjadi platform kolaborasi lintas sektor yang mempercepat pertumbuhan dan inovasi industri pelapis. Kami melihat banyak peluang kemitraan internasional yang dapat dikembangkan lebih jauh di tahun-tahun mendatang,” jelasnya.
Dengan laju inovasi yang cepat dan didukung oleh komitmen terhadap standar keberlanjutan global, industri cat dan pelapis Indonesia siap menjadi kekuatan dominan. Kehadiran pemain global dan pertukaran ilmu pengetahuan di PCS 2025 menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain kunci dalam membentuk masa depan industri pelapis Asia-Pasifik./ JOURNEY OF INDONESIA | Ismed Nompo

















