Majalah VENUE bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyelenggarakan forum pariwisata dan bisnis bertajuk Indonesia Tourism & Business Event Forum (ITBEF). Mengangkat tema “Kolaborasi untuk Bangkit”, acara perdana ini diselenggarakan pada tanggal 15-16 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center.
ITBEF 2022 diadakan dengan tujuan dapat memperluas pengetahuan para peserta, menambah network, serta menciptakan peluang bisnis di bidang pariwisata dan MICE. Akan ada berbagai kegiatan di acara ini, antara lain plenary session, breakout session, pameran, dan juga table top.
Pada acara seminar, akan menghadirkan lebih dari 20 narasumber nasional dan internasional untuk membahas berbagai topik menarik seputar industri MICE dan pariwisata. Sementara itu, pada agenda travel mart akan diikuti oleh 40 seller dan dihadiri 200 buyer, serta pada kegiatan pameran akan diikuti oleh 20 peserta.
Daswar Marpaung, Direktur Utama PT Dyamall Graha Utama mengatakan, kehadiran ITBEF 2022 diharapkan mampu memantik kebangkitan sektor industri MICE nasional pasca-pandemi. “Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan kompetensi SDM, memperluas jaringan, serta membuka peluang bisnis pelaku MICE dan pariwisata nasional,” ungkapnya.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dalam sambutan daring-nya mengatakan, bahwa sektor MICE telah tumbuh menjadi industri yang berkontribusi besar terhadap pendapatan devisa Indonesia. Pasalnya, pelaku MICE memiliki pengeluaran perjalanan lebih besar dari turis leisure, yaitu mencapai 4-5 kali lipat. Salah satu kegiatan MICE yang bergengsi dan paling dinantikan adalah pelaksanaan presidensi G20 di bulan November mendatang.
Kemenparekraf bersama asosiasi profesi juga secara aktif terus melakukan bidding kegiatan MICE internasional untuk dilaksanakan di Indonesia. Berdasarkan Travel and Tourism Development Index 2021, Indonesia berada di peringkat ke-32, naik melesat 12 peringkat dari tahun 2019. Sektor MICE juga sangat membanggakan.
Berdasarkan data ICCA 2021, Indonesia berada di posisi kesembilan di tingkat Asia Pasifik, di mana sebelumnya berada di posisi 10 pada tahun 2019, serta posisi keempat di tingkat ASEAN berdasarkan jumlah meeting-nya.
“Prestasi tersebut diharapkan dapat memicu semangat para stakeholder MICE, terlepas dari tantangan baik dari segi regulasi dan kebijakan, ketersediaan flight ke indonesia dari negara target MICE, hingga tren metaverse yang menuntut kita untuk menciptakan inovasi dalam melaksanakan kegiatan MICE ke depannya,” ujar Sandiaga.
ITBEF 2022 akan menghadirkan dua plenary session. Di hari pertama, tema yang diangkat adalah “Global MICE Trend” dengan menghadirkan dua pembicara internasional, Jane Vong Holmes selaku Ketua ICCA Chapter Asia Pasifik, dan Supawan Teerarat, Senior Vice President TCEB (Thailand Convention and Exhibition Bureau).
Pada hari kedua ini (16/08/2022), tema plenary session yang diangkat adalah “Peluang Investasi Sektor Parekraf Pasca Pandemi”. Para pembicara yang hadir di sesi ini antara lain Odo RM Manuhutu (Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi RI), Basuri Tjahja Purnama (Direktur Utama PT Jababeka Morotai), dan Sapta Nirwandar (Chairman Indonesia Tourism Forum).
Selain plenary session tersebut, akan ada juga sejumlah breakout room dengan tema menarik, antara lain “MICE di Metaverse”, “Peran Kemitraan untuk Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan”, “Peluang dan Tantangan Adventure Tourism Indonesia”, serta “Modernisasi Moda Transportasi Terintegrasi Mendorong Percepatan Optimalisasi Destinasi Wisata Jakarta”./ JOURNEY OF INDONESIA