Siang itu matahari tidak begitu ganas memancarkan cahayanya seperti hari-hari sebelumnya di langit Jakarta. Awan mendung ditingkahi oleh semilir angin seakan melengkapi kenyamanan hari di Arborea Cafe yang didominasi oleh pohon-pohon besar yang cukup asri yang belokasi di komplek Manggala Wanabhakti, Jakarta.
Keindahan hari tersebut semakin lengkap dengan kemunculan Mehnaz Marinez yang menepati janjinya untuk berbincang-bincang dengan beberapa awak media mengenai perjalanan karirnya. Tampil segar dengan balutan sweater berwarna kuning kombinasi hitam, Mehnaz terlihat sumringah menyapa satu persatu wartawan yang hadir.
Mehnaz membuka percakapan dengan menerangkan bahwa dirinya sudah cukup lama malang melintang di dunia sinetron tanah air. Memulai karirnya sejak tahun 2000 sampai saat ini, Mehnaz Marinez tercatat telah membintangi puluhan FTV. Namun setelah sekian lama, ia ingin lebih berkembang. Mehnaz menginginkan kiprahnya untuk memperdalam pengalaman aktingnya di film layar lebar.
“Selama ini saya sudah pernah merasakan akting di sinetron sampai FTV, tapi di tahun ini saatnya harus bisa main film,” ujar Mehnaz Marinez di di Arborea pada Senin (26/8/2019).
Keinginan wanita kelahiran 1 Mei tersebut bukanlah tanpa alasan, selain memang dunia akting telah mendarah daging, Mehnaz juga sangat serius melakoni bidang ini. Bahkan, untuk mewujudkan semua itu, ia pernah menempuh pendidikan sekolah akting di Marthur Studio, New Delhi, India.
“Meski hanya 6 bulan, tapi saya banyak mendapat ilmu yang cukup bermanfaat yang bisa saya terapkan dalam karir saya di dunia peran. Saat ini saya ingin melangkah ke layar lebar,” ungkapnya dengan mimik serius. Ia juga menyebutkan hampir menandatangani kontrak kerja sebagai bintang iklan, namun karena harus kembali ke tanah air kiprah tersebut tidak dilanjutkannya.
“Saya lihat, film itu prosesnya lebih detail serius di penggarapanya. Itu menjadi alasan saya kenapa ingin lebih serius bermain film. Kalau ditanya mau peran apa, saya bebas saja,” papar wanita berdarah Pakistan dan Jawa Timur ini seakan memberi pesan kepada para produser film di Indonesia.
Saat ini selain disibukkan dengan beberapa syuting FTV, stripping , ia juga disibukkan dengan bisnis kulinernya bersama dengan keluarganya di New Delhi, India. Bisnis keluarga yang sudah dijalaninya selama 3 tahun ini adalah salah satu upaya Mehnaz yang juga menyukai bidang masak memasak.
“Saya juga suka memasak, sudah 3 tahun ini saya bisnis kuliner, Kebab di India bersama dengan rekan di sana. Kalau di Indonesia, saya baru memulai dangan mengerjakan pesanan masakan Indonesia, seperti ayam penyet dan lain-lain. Saya juga ingin membuka restoran di sini,” papar Mehnaz.
Dalam dunia sinetron, Mehnaz kerap mendapat peran antagonis. “Nggak tau ya, mungkin sutradara melihat mata saya yang punya tatapan tajam, jadi cocok”, akuny.a Bahkan saking seringnya berperan antagonis, ia sering mendapat perlakuan tak enak dari beberapa yang pernah menonton sinetronnya. “Tapi sudahlah, itu artinya saya sukses membawa karakter tersebut, walaupun di kehidupan normal saya tidak begitu ,” paparnya.
Sama dengan pengalaman para pelakon seni peran yang memulai karirnya secara tidak sengaja, Mehnaz juga mengalami hal yang sama. Berawal dari ajakan temannya ke sebuah lokasi syuting di kota kelahirannya, Malang. Saat itu, Mehnaz diliat oleh sang produser dan langsung diajak untuk bermain di sinetron tersebut sebagai suster.
“Saya tak habis pikir, sama sekali tidak punya pengalaman pada seni peran dan langsung di suruh main. Meski awalnya kurang tidak sempurna namun makin lama saya rasakan makin asyik,” tambah wanita yang awalnya berkecimpung di dunia modelling.
Meski sibuk dengan keluarga sebagai ibu muda namun Mehnaz terbilang serius menekuni dunia akting “Sudah mendarah daging, tidak bisa saya tinggalkan dan ingin mengukir prestasi melalui akting,” tandasnya.
Keinginan dirinya untuk terjun di layar lebar kembali terbuka denga terlibatnya Mehnaz pada produksi film bergenre horor berjudul “Nightmare Side”. Film yang diangkat dari kisah nyata ini membuat Mehnaz tertantang. “Ini film horor pertama buat saya. Kebetulan saya orangnya penakut, itu yang jadi tantangannya”.
“Kedepannya saya ingin mencoba tantangan peran baru, seperti psikopat atau karakter sulit lainnya. Mudah-mudahan saya diberi kesempatan untuk melakoni peran seperti itu,” harapnya.
Itulah seorang Mehnaz yang selalu ingin belajar dan menuntun passion-nya di dunia peran pada level semakin tinggi. Mengolah pemahaman karakter, untuk mengukur kedalaman aktingnya./ JOURNEY OF INDONESIA