Dunia menyanyi sudah merupakan bagian dari kehidupan Jessica Xaviera, pendatang baru di musik. Sejak usia 3 tahun, Jess, sapaan akrabnya sudah lihai menyanyi layaknya anak-anak berbakat lainnya.
Jess memang terlahir dari keluarga musisi. Ia merupakan merupakan putri dari Iwan Hasan, gitaris, komposer, aranjer orkestra, kibordis, serta eks personel Discus. Maka tak heran, Jess pun tumbuh dan mendengarkan beragam genre musik. Bakat alami inpun ternyata tak dibiarkan polos begitu saja, kedua orang tuanya terus menggembleng Jess.
Setelah dikenal karena bakatnya dalam menyanyi, dirinya mendapat tawaran untuk melepas sebuah tunggalan (single) di bawah naungan salah satu label rekaman ternama pada tahun 2016. Namun pada tahun yang sama, dirinya harus bertolak ke Melbourne guna melanjutkan studi musiknya dan konsekwensinya adalah dirinya harus vakum dari dunia panggung hampir selama 3 tahun.
Barulah pada tahun 2019, Jess kembali ke Jakarta ia bergabung dengan label rekaman baru dan melepas single kedua dengan nama panggung berbeda. Tak lama berselng dirinya menyadarai bekerja di bawah label rekaman tidak cocok untuknya, Jess memutuskan untuk hengkang dan berjalan sendiri.
Jess lantas menulis, merekam, dan merilis lagu ‘Could’ve Been’ secara mandiri sebagai gerbang pembuka menuju album mini perdananya yang akan dirilis tahun depan.
‘Single ini bercerita tentang patah hati setelah diselingkuhi. Ini kisah diri saya,” akunya. Karena hal tersebut, tak susah bagi Jess untuk dapat menghayati pesan dan makna lagunya.
Single ini sendiri sudah dapat diakses di platform streaming sejak 22 April kemarin. “Kiat saya di musik cuma ada tiga, yaitu simple, raw dan real,” tutupnya.
Welcome back, Jessie…./ JOURNEY OF INDONESIA