Sinetron “Para Pencari Tuhan” hadir pertama kali di SCTV pada 2007, yang menceritakan tentang Bang Jack, penjaga masjid yang membimbing tiga mantan narapidana ke jalan yang benar. Siapa sangka jika sinetron ini mendapat sambutan positif dan akhirnya berkelanjutan selama 16 tahun penayangan.
Nah, menjelang penayangan jilid ke 16 pada Ramadan tahun ini, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) telah menganugerahkan penghargaan kepada serial drama Ramadan “Para Pencari Tuhan” ini sebagai Serial Religi Ramadan Berkelanjutan Terlama.
Produser Para Pencari Tuhan, Deddy Mizwar menceritakan proses hadirnya Para Pencari Tuhan di layar kaca dimana pada 2007, banyak stasiun televisi yang menghadirkan program acara gelar wicara dengan disisipkan bagi-bagi hadiah. “Saya berpikir, kenapa enggak berbeda?. Harus ada perbedaan,” ujar Deddy Mizwar dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (7/2).
Dan pemeran Naga Bonar tersebut akhirnya menawarkan Para Pencari Tuhan yang akhirnya mendapatkan persetujuan. “Ini kayak uji coba, karena siapa yang mau nonton sinetron tengah malam? Saya yakin, kalau kontennya menarik, orang akan menonton. Apalagi di bulan Ramadan,” ungkap Deddy Mizwar menjelaskan.
“Alhamdulillah, ternyata benar. Dan pertama kali itulah, di Indonesia menayangkan satu program dua kali dalam sehari,” lanjutnya.
Suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi kami bisa menerima penghargaan Rekor MURI lewat tayangan “Para Pencari Tuhan” sebagai Serial Religi Ramadan Berkelanjutan Terlama. Hadir selama kurun waktu hampir 16 tahun, kami berharap serial religi Para Pencari Tuhan bisa menjadi tontonan yang menghibur sekaligus memberikan nilai-nilai positif bagi para pemirsa setia SCTV,” ujar Deputy Director Programming SCTV, Banardi Rachmad.
“Pemirsanya selalu bagus setiap episode. Apresiasi dari sponsor sehingga kita bisa terus berkelanjutan. Dan apresiasi dari lembaga-lembaga, sampai KPI bingung karena hampir tiap tahun mendapatkan penghargaan,” ujar Banardi.
Tak lupa dengan sosok yang sangat mendukung kariernya, Deddy mempersembahkan penghargaan tersebut untuk istri tercinta, Giselawati Wiranegara. Deddy beralasan kerelaan sang istri untuk membiarkannya berkarya membuat waktu kebersamaan mereka berkurang. “Penghargaan ini, saya khususkan buat istri saya. Terus terang, dia membiarkan (mengizinkan) saya mengerjakan ini sehingga mengurangi waktu kebersamaan kami,” ucap Deddy.
Tak lupa ia mengucapkan rasa terima kasih kepada banyak pihak yang terlibat selama proses penggarapan serial tersebut sejak tahun 2007. Khususnya untuk MURI, SCTV, para pemain, kru, penulis skenario. “Khususnya kepada Allah SWT yang sudah mengizinkan kami menerima ini,” syukurnya./ JOURNEY OF INDONESIA