Film Kain Kafan Hitam menjadi awal karir aktor tampan Maxime Bouttier menjalankan debutnya sebagai sutradara. Tidak tanggung-tanggung film bergenre horor yang dipilihnya sebagai film pertamanya. Sudah sejak lama memang kekasih dari Prilly Latuconsina ini tertarik menggeluti dunia penyutradaraan. Menurutnya, kesempatan ini menjadi jalan baginya dalam menulis skenario dan membuat film.
“Kalau tertarik menjadi sutradara sih dari dulu sudah tertarik. Lebih tertarik lagi membuat cerita kayak menulis skenario. Menyutradarai film ini buat saya adalah pintu awal untuk menulis skenario dan buat film. Aku harus ngertiin dulu gimana jadi sutradara yang dibuat pakai bahasa Indonesia, soalnya aku biasa pakai bahasa Inggris,” kata Maxime Bottier di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Film yang tayang pada tanggal 14 Februari ini selain Maxime Bouttier sebagai pemerannya, film ini juga dibintangi oleh Ajun Perwira, Haico, Shandy William, dan beberapa nama lainnya. Bekerjasama dengan aktor-aktor yang usianya seumuran tak membuatnya sulit. Apalagi para pemainnya memang mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang cukup memudahkan untuk menjalin komunikasi.
Bukan tanpa alasan Maxime menerima tawaran genre horror untuk debutnya sebagai sutradara. Terutama mengambil teknik gambar yang sesuai dengan alur cerita sehingga terasa mencekam. “Kalau horor lebih ke angle-angle shoot-nya yang aku pikirkan, terus suspense-nya kita harus ulur. Itu sih yang aku tertarik jadi bagaimana mengambil shoot-nya. Jadi mengitrepetasikan skenario ke set,” kata pria berusia 25 tahun ini.
Dalam film horor tersebut, Maxime duet dengan sutradara Girry Pratama. Menjadi sutradara untuk pertama kali, Maxime dituntut untuk bekerja keras antara di depan dan di belakang layar. “Untungnya ini aku masih co-sutradara. Jadi full sutradara 4-5 hari, dan kerjanya masih bareng sutradara satunya dan produser,’ ujar Maxime.
Setelah film ini diputar, Maxime mengaku semakin mantap untuk menjalani karirnya sebagai sutradara. “Habis ini karena sudah punya pengalaman, lebih percaya diri ambil film dengan preparasi lebih lah. Bisa tujuh bulan sebelum syuting,” jelasnya.
Menurutnya, persiapan yang matang untuk sebuah film sangat dibutuhkan. “Persiapan dari awal itu pasti lebih menyenangkan. dari skenario, cerita, sampai komunikasi dengan artisnya visa terlibat dari awal. Saya ingin film berikutnya lebih terlibat dari persiapan,” pungkas Maxime.
Film Kain Kafan Hitam menceritakan tentang Evelyn (Haico Van Der Veken), seorang perempuan yang berkuliah di salah satu Universitas di Bandung. Dia memiliki dua orang adik yang bernama Arya (Rayhan Cornellis) dan Maya (Jessica Lucyana Taroreh) yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
Evelyn memiliki seorang pacar yang bernama Bimo (Maxime Bouttier). Laki-laki ini memiliki hobi aneh yang berbau horor. Bahkan dia tergabung di suatu komunitas di kampusnya, komunitas pencari setan. Bimo ditemani dengan Angeline (Claudy Putri) dan Roy (Shandy William) di dalam komunitasnya ini.
Orang tua Evelyn mengalami kecelakaan dan keduanya meninggal. Evelyn harus pindah dari rumah orang tuanya karena rumah tersebut digadaikan ke bank. Setelah mencari-cari dibantu Bimo, Evelyn dan dua adiknya pindah ke suatu rumah yang sesuai dengan kemampuan keuangannya. Sang pemilik rumah yang lama memiliki satu permintaan, dimana barang-barang yang sudah tertata sama sekali tidak boleh dipindah.
Setelah beberapa hari tinggal, Evelyn dan kedua adiknya merasakan ada hal yang aneh. Evelyn merasa bukan cuma mereka bertiga yang tinggal di rumah tersebut. Lama-kelamaan, gangguan dari suara bahkan penampakan mulai bermunculan. Apa yang sebenarnya terjadi? Ada cerita apa di balik rumah tersebut?
Siapkan diri anda dalam kengerian…./ JOURNEY OF INDONESIA