Ada suasana baru di film bertema horor produksi Pichouse Films dan MD Pictures. Selain menampilkan Cinta Laura sebagai pemeran utama yang pertama kalinya bermain di genre horor, film “Mati Anak” juga merupakan debut pertama aktor Derby Romero sebagai sutradara.
Derby Romero yang memulai langkah baru di industri film tanah air unjuk kemampuannya sebagai sutradara di film Mati Anak. Pria berusia 28 tahun ini yang terbiasa berperan sebagai aktor harus menerima tantangan untuk mendirect beberapa pemain handal di film ini. Tidak seperti horor lainnya, Mati Anak mempunyai nuansa berbeda, di akhir cerita film ini menampilkan sebuah misteri yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Cerita diawali dengan sebuah keluarga yang mengalami kejadian tragis, sekeluarganya tewas dengan cara yang mengenaskan. Entah apa yang menyebabkan keluarga tersebut mengalami kejadian yang sangat mengerikan. Namun, ada satu anak yang lolos dalam kejadian misterius yang menimpa keluarganya. Belakangan diketahui anak yang selamat bernama Andi (Jovarel Callum).
Andi kemudian dititipkan oleh kepala desa disebuah panti yang dihuni oleh beberapa anak yatim piatu yang mempunyai karakter berbeda-beda. Panti Asuhan ini diasuh oleh seorang wanita yang rajin dan berkepribadian kuat bernama Ina (Cinta Laura Kiehl).
Walau kondisi keuangan sedang tidak baik, namun Ina bersedia menerima Andi dan ingin membantunya dengan memberikan kasih sayang yang dibutuhkan Andi untuk keluar dari trauma yang menimpanya. Sosok Andi yang pendiam membuat Ina tertarik untuk menjadi pengasuhnya.
Ina yakin dengan kasih sayang Andi akan sembuh dari traumanya. Namun tidak seperti yang dibayangkan, baru sehari Andi berada di panti tersebut banyak kejadian-kejadian aneh yang menimpa seluruh orang yang ada di panti. Ina dan anak-anak juga kerap di teror oleh sosok gaib yang ternyata mengancam jiwa mereka.
Ina yang polos dan selalu berfikiran positif awalnya tidak percaya, sampai pada suatu hari kematian tak wajar menimpa kepala yayasan panti secara misterius. Ina berusaha melindungi anak-anaknya dari kekuatan yang tidak terlihat. Ia bersama Jaka (Irsyadillah) berusaha menyelidiki beberapa kejadian aneh yang menimpa mereka sejak menerima Andi di panti asuhan tersebut. Apalagi gangguan demi gangguan ternyata mengancam jiwa seluruh panti termasuk anak-anak di dalamnya.
Mampukah Ina menyelamatkan anak-anak asuhannya dari ancaman makhluk gaib yang meneror mereka? Berhasilkah Ina dan Jaka keluar dari posisi yang mengancam jiwa mereka?
Dari awal film ini menampilkan sebuah misteri dengan sensasi horor yang berdarah-darah. Namun, Mati Anak tidak melulu menampilkan suasana gelap yang kerap ditampilkan di beberapa horor lainya. Jalan cerita mengalir dengan beberapa kejutan di dalamnya.
Tidak salah jika film ini menjadi film horor dengan sensasi yang berbeda. Selain menampilkan sisi sadistis, film ini juga banyak menampilkan pesan dari beberapa scene yang ditampilkan.
Seperti dalam keadaan serba kekurangan, namun mereka tetap bahagia dengan kebersamaan mereka. Atau sebuah pesan yang menampilkan kasih sayang akan mengalahkan sosok pribadi yang jahat sekalipun.
Film yang berlatar belakang awal 90-an ini cukup detail menampilkan suasana di tahun itu. Beberapa properti dan suasana yang ditampilkan di film Mati Anak cukup memanjakan penonton. Seperti mobil, uang, ataupun suasana panti asuhan yang ditampilkan di sana. Derby sebagai sutradara cukup berhasil menampilkan suasana tersebut. Kamera pun cukup smooth dalam pengambilan gambar, sebagai sutradara yang pertama kali mendirect sebuah film horor, Derby cukup baik dalam menangkap hal tersebut.
Dalam sisi akting para pemainpun tidak diragukan lagi. Beberapa anak yang bermain di Mati Anak dalam memerankan masing-masing karakternya cukup menyatu dengan pemain lainnya. Anak-anak mampu menyatu dengan karakter Cinta Laura dan juga Irsyadillah.
Jika berbicara tentang Cinta Laura tentunya sudah tidak diragukan lagi, sebagai aktris yang berkecimpung cukup lama di dunia akting, ia sangat baik berperan di film ini. Bahkan logat Cinta yang kebarat-baratan pun hampir tidak terlihat di sini.
Cinta cukup berhasil membawa suasana mencekam. Begitupun dengan tokoh Andi yang diperankan oleh Jovarel Callum walau tak banyak dialog yang dikeluarkan bocah berusia 8 tahun ini cukup berhasil menampilkan sosok misterius dalam karakter yang diperankannya.
Film Mati Anak yang digarap berdasarkan naskah yang ditulis oleh William Chandra dan Wendy Chandra ini dari sisi cerita tidak banyak yang ditampilkan, namun plot twist yg ditampilkan pada akhir cerita cukup membuat kejutan dan tidak dapat ditebak. Beberapa jumpscare pun kerap ditampilkan dan cukup mengejutkan penonton.
Mati anak juga beberapa kali menampilkan adegan yang berdarah-darah, meski pemerannya kebanyakan anak-anak namun film ini bukanlah tontonan untuk anak-anak. Film yang dibintangi oleh Cinta Laura Khiel, Irsyadillah, Jovarel Callum, Fatih Unru, Basmalah Gralind, Juliant Rafael, Gesata Stella, dan Yayu Unru ini membatasi penontonnya untuk kalangan usia 17 tahun ke atas. Tertarik untuk menontonnya? Mati Anak akan tayang mulai tanggal 28 Maret 2019./ JOURNEY OF INDONESIA