SURAKARTA – Suasana Lebaran di Kota Solo tahun ini semakin meriah dengan gelaran Grebeg Syawal 2025 yang kembali diselenggarakan di Solo Safari, destinasi wisata edukatif berbasis konservasi satwa dan budaya. Perayaan yang sudah memasuki tahun ketiga ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Karaton Kasunanan Surakarta dan manajemen Solo Safari, menjadi ajang pelestarian budaya sekaligus daya tarik wisata selama masa libur Idulfitri.
Grebeg Syawal bukan sekadar atraksi budaya biasa. Di balik kemeriahannya, tersimpan makna mendalam tentang kemenangan, introspeksi diri, dan nilai kebersamaan. Tradisi ini menjadi simbol syukur usai menjalani bulan Ramadan, yang dirayakan melalui arak-arakan, pembagian ketupat, hingga pertunjukan seni yang menggugah jiwa.
Salah satu momen yang paling dinanti pengunjung adalah arak-arakan sosok Joko Tingkir, tokoh legendaris dari sejarah Jawa yang dikenal sebagai pemimpin muda penuh semangat. Mengendarai kuda dan dikawal oleh enam Bregada Karaton, iring-iringan Joko Tingkir menyusuri jalur Solo Safari, mulai dari Lobby utama hingga ke tepi danau. Di sinilah, momen simbolis kembali dihidupkan, saat Joko Tingkir menyebrangi danau menggunakan gethek bambu, menggambarkan perjuangannya menaklukkan Sungai Bengawan Solo.

Penampilan Joko Tingkir tahun ini diperankan oleh BRM. Yudhistira Rachmat Saputro, cucu dari Pakubuwono XIII. Tindakan heroik Joko Tingkir dalam kisah-kisah lama diterjemahkan secara visual dengan penggambaran gethek sebagai simbol keberanian, ketangguhan, dan kemampuan menavigasi tantangan hidup.
Rangkaian Grebeg Syawal juga menghadirkan tarian penyambutan yang menggambarkan rasa syukur setelah melewati perjalanan panjang. Tarian ini bukan hanya hiburan, namun bagian dari ritual budaya yang memperkaya pengalaman pengunjung, sekaligus mempererat hubungan antara masyarakat dan warisan leluhur.
Puncak acara ditandai dengan pembagian Gunungan Ketupat, yang memiliki filosofi mendalam. Dalam tradisi Jawa, ketupat bukan sekadar makanan khas Lebaran, tetapi menyiratkan nilai spiritual: ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Melalui pembagian ini, Solo Safari mengajak para pengunjung untuk merenung, memperbaiki diri, dan menjalin silaturahmi dalam suasana kemenangan Idulfitri.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Wakil Walikota Surakarta Astrid Widayani, KGPH Dipokusumo dari Karaton Kasunanan Surakarta, Direktur Taman Satwa Taru Jurug Achmad Syukri Prihanto, serta berbagai pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.

General Manager Solo Safari, Yustinus Sutrisno, menyampaikan bahwa Grebeg Syawal merupakan bentuk nyata kolaborasi antara budaya dan pariwisata. “Acara ini bukan hanya pelestarian tradisi, tapi juga cara kami menyampaikan nilai-nilai luhur kepada generasi muda dan para wisatawan,” ujarnya.
Sementara itu, KGPH Dipokusumo menegaskan bahwa Grebeg Syawal merupakan momentum sakral untuk menyatukan kebudayaan dengan kebahagiaan masyarakat. “Tradisi ini menjadi refleksi spiritual dan sosial, yang diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Karaton Surakarta,” ujarnya.
Menariknya, selama masa libur Lebaran ini, Solo Safari juga menyuguhkan berbagai program hiburan keluarga yang seru dan edukatif. Mulai dari pertunjukan satwa, wahana edukasi anak, hingga spot foto tematik tersedia untuk menciptakan pengalaman tak terlupakan.
Untuk informasi terbaru seputar acara, promo, dan aktivitas seru lainnya, masyarakat dapat mengikuti akun resmi @solosafari.id di Instagram dan TikTok, atau kunjungi langsung situs resmi www.tamansafari.com/solo-safari.
Jadikan Solo Safari sebagai destinasi utama liburan bersama keluarga dan rasakan petualangan budaya dan alam yang istimewa di jantung Kota Solo./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk