Bagi penggemar wisata bahari, Pulau Labengki mungkin sudah menjadi target destinasi yang harus dikunjungi. Pulau yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Konawe Utara ini termasuk kedalam gugusan pulau yang berbatasan langsung dengan wilayah geografis Sulawesi Tengah dan Tenggara.
Malah ada yang menyebutkan kalau pulau eksotis ini diibaratkan sebuah surga yang jatuh dari langit dan tersembunyi di Sulawesi Tenggara. Betapa tidak? Tak hanya keindahan bawah lautnya saja yang diburu para pelancong, tapi juga keindahan pantai, gugusan karst yang mirip di Raja Ampat menjadi catatan tersendiri.
Beberapa waktu lalu, rombongan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) membawa para penyelam untuk menikmati berbagai keindahan di sekitar Labengki. “Terdapat banyak spot snorkeling dan diving yang juga bagus disini,” ujar Lila Noviastantri, salah satu penyelam dan juga penulis Cerpen 55281 sebuah antalogi pada Sabtu (28/5).
Tak berbeda jauh dengan apa yang disampaikan oleh Aylawati Sarwono yang mendampingi para penyelam. Istri budayawan Jaya Suprana ini malah sempat menyarankan agar berkunjung ke tempat ini, minimal sekali sebelum tutup mata karena tempat ini sangat indah pemandangannya.
Keindahan alam di sekitar Pulau Labengki ini diakui oleh Aylawati yang juga menjabat sebagai Direktur MURI ketika dirinya mencoba snorkeling dan berjalan di antara gugusan karst dengan panorama air laut yang sangat jernih. “Saya sangat beruntung sekali bisa datang ke Labengki, menurut saya ini adalah benar-benar surga yang tersembunyi,” ujarnya takjub.
Menurut Manajer Nirwana Resort, Yusak Yulius, pihaknya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Nirwana Resort sendiri memiliki kapasitas menginap untuk 80 orang tamu, dengan kamar-kamar di atas laut seperti rumah penduduk suku Bajo.
“Sungguh ini merupakan sebuah hidden paradise. Dan ini adalah miniatur Raja Ampat. Dari atas bukit kita dapat menyaksikan gugusan batu karst dan birunya laut,” ujar Fifi Purwohardono salah seorang penyelam asal Jakarta.
Untuk dapat sampai ketempat ini, rombongan MURI menggunakan sebuah kapal cepat yang bertolak dari dermaga Kendari dengan waktu tempuh sekitar 3 jam lamanya.
Apalagi ketika dalam perjalanan ke Labengki, rombongan ini dikejutkan dengan kemunculan sekawanan Lumba-Lumba dari sisi kiri kapal yang mengikuti beberapa saat sehingga mereka berteriak kegirangan.
Objek wisata lain yang wajib tak boleh tertinggal jika mengunjungi pulau Labengki adalah Twin Lagoon yang merupakan laguna atau danau yg berwarna hijau kebiruan./ JOURNEY OF INDONESIA