Film Dua Garis Biru menjadi sebuah film perdana bagi sineas Gina S. Noer. Selain sebagai penulis skenario, film ini juga disutradarai oleh wanita kelahiran Balikpapan yang akan segera tayang pada 11 Juli 2019. Ini merupakan sebuah cerita berbeda dengan membawa banyak kejutan ketika menyaksikannya. Banyak pesan moral dan juga pemahaman seks untuk remaja dimana kejadian ini bisa saja terjadi dikehidupan remaja saat ini. Kisah klasik yang ditampilkan bukan sekedar menampilkan kisah percintaan remaja saja, tetapi juga sikap dan pandangan keluarga terhadap polemik yang di bahas di film ini.
Diawali kisah dua remaja, Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Adhisty Zara) yang masih sama-sama masih duduk di bangku SMA. Remaja berusia 17 tahun ini terlibat dalam gelora asmara remaja seusianya. Sampai pada akhirnya mereka melakukan hal yang terlarang. Gelombang mabuk cinta, akhirnya menyeretnya keduanya dalam pergaulan seks di luar nikah. Tak kuasa keduanya menahan nafsu dan hal yang tak terduga pun terjadi. Dara hamil.
Dalam satu fase, seketika kehidupan mereka berubah. Perbuatan keduanya yang melampaui batas, menimbulkan kepanikan baik bagi Dara maupun Bima. Di tengah kepanikan, keduanya bersepakat untuk merahasiakan masalah yang menimpa mereka. Namun, malang bagi Dara, suatu ketika di sekolah kecelakaan saat olah raga membuat kehamilan Dara diketahui oleh pihak sekolah. Keluarga dan sekolah pun geger, keduanya terancam dikeluarkan dari sekolah.
Pertikaian diantara keluarga pun terjadi, pupus harapan Dara untuk meneruskan cita-citanya bersekolah di luar negeri, rencana yang sudah disusunnya pun berantakan. Keduanya terpaksa harus belajar menjadi orang tua. Orang tua Dara, Rika (Lulu Tobing) dan David (Dwi Sasongko) dipanggil ke sekolah. Begitu pula orang tua Bima, Yuni (Cut Mini) dan Rudy (Arswendy).
Rika dan David tak dapat menyembunyikan kekecewaan mereka saat mengetahui Bima pelakunya. Mau tak mau, Dara dan Bima dinikahkan. Pernikahan ini tak lantas menyelesaikan masalah. Rumah tangga keduanya diwarnai sejumlah persoalan. Apalagi, saat Rika berencana menyerahkan bayi Dara ke orang lain yang lebih siap mengasuh.
Bima yang terpaksa melakukan tanggung jawab dengan bekerja banting tulang untuk menjadi seorang ayah, sementara Dara yang masih mempunyai sifat kekanakan mempersiapkan diri menjadi seorang ibu. Di sini emosi penonton dibuat campur aduk, adegan lucu, sedih dan melihat kegigihan mereka belajar menjadi orang tua mengalir dengan apa adanya.
Cerita original drama yang menyentuh juga diselipkan komedi sehingga suasana yang tadinya hampir sedikit membosankan menjadi cair. Cut Mini yang didampuk sebagai seorang ibu dari Bima, mampu menunjukan kualitas aktingnya dengan dialog dan adegan yang ditampilkan. Jika dilihat, cerita seperti ini hampir sama dengan sinetron Pernikahan Dini yang diperankan oleh Agnez Mo dan Sahrul Gunawan. Namun Gina mampu mengemasnya dengan kekinian dan membagikan pesan edukasi dari penuturan dialog masing-masing karakternya.
Bima dan Dara menghadapi persoalannya dengan gagah berani. Mereka menyadari berbuat khilaf. Keduanya bak remaja tahun 90-an yang masih lugu dan tak tahu apa-apa, namun bertanggung jawab. Adegan dan karakter remaja milenial terwakilkan oleh Dewi (Rachel Amanda) sebagai kakak dari Bima. Salah satu scene yang membuat tertawa miris tergambar dari makian Dewi, “Kamu itu goblok! Mengapa tidak pakai kondom, tidak googling, hape dipakai buat main game!”.
Sebuah kritikan yang disisipi namun tidak menggurui, termasuk saat keduanya berada di ruang dokter kandungan. Dengan gamblang sang dokter memberikan keterangan bagaimana resiko ibu hamil dan melahirkan di usia belia dengan bahasa yang bijak.
Lewat judul Dua Garis Biru seakan sebuah teka teki, ada apa dibalik kalimat tersebut. Namun akhirnya terjawab di akhir cerita. Sebagai seorang sutradara baru, Gina S. Noer cukup berhasil menggiring emosi penonton dan mata penonton untuk tidak bergeming. Tidak ada dialog-dialog dan adegan-adegan alay khas film remaja.
Film ini memberikan pesan kepada para orang tua bahwa pentingnya seks edukasi bagi para remaja. Meski sempat menuai kontroversi, Dua Garis Biru sama sekali tidak ada adegan yang mengkhawatirkan, Gina terlihat sangat hati-hati sekali dalam menulis skenario. Penasaran mungkin dengan film produksi Starvision ini? Film ini sangat layak untuk ditonton, catat tanggal tayangnya./ JOURNEY OF INDONESIA