Tuesday, November 25, 2025
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
Banner Iklan
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    danau kelimutu

    7 Tempat Wisata Terunik di Indonesia yang Bikin Kamu Tak Percaya Sebelum Melihat Sendiri!

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    danau kelimutu

    7 Tempat Wisata Terunik di Indonesia yang Bikin Kamu Tak Percaya Sebelum Melihat Sendiri!

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

    Festival TRIDAYA Mandala Borobudur 2025 Resmi Dibuka, Perpaduan Spiritualitas, Budaya, dan Kepedulian Alam

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
No Result
View All Result

Film Jadi Corong Strategis Dalam Melestarikan Bahasa Daerah

by Administrator
17/08/2023
Reading Time: 4 mins read
Film Jadi Corong Strategis Dalam Melestarikan Bahasa Daerah

Film-film berbahasa daerah (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat sekarang ini, bisa mengikis sisi kedaerahan, termasuk dalam soal bahasa. “Jika kedaerahan kita terkikis, kita akan menjadi manusia yang lupa pada akar budaya!” ujar Bayu “Skak” Eko Moektito, YouTuber, komedian, sutradara, dan penulis skenario dalam bahasan webinar berjudul “Penggunaan Bahasa Daerah dalam Film Indonesia,” yang digelar Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI), Selasa, 15 Agustus 2023.

Karena hal itu pula, Bayu menolak kedaerahan, terpinggirkan dan lenyap sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia.

Baca juga :

Perkuat Ekosistem Kuliner Lokal, Grab Luncurkan Program ‘Eatfluencer’ di Grab Discover

Fujifilm X-T30 III Hadir di Indonesia, Kamera Ringkas dengan Jantung dan Fitur Kelas Atas

UI Jadi Jembatan Solusi Global, Menguji Komitmen Industri Properti pada Inovasi Berkelanjutan

Selain Bayu, webinar yang merupakan bagian dari FFWI kali ini juga menampilkan narasumber Susi Ivvaty, mantan wartawan harian Kompas, peliput bidang seni dan film yang kini aktif di Tradisi Lisan dan Lesbumi—Lembaga Seni dan Budaya di bawah naungan ormas Nahdatul Ulama (NU).

Webinar seri kedua FFWI yang diikuti 57 peserta aktif ini dipandu Supriyanto, wartawan Tabloid Bintang Indonesia.com. Dari webinar ini terungkap, adat dan budaya beragam yang unik menjadi sumber cerita berbagai genre film, termasuk bahasa daerah.

Wacana mengangkat film berbahasa daerah tidak saja terkait untuk kepentingan komersial, tetapi juga sebagai hiburan. Hal ini karena ada istilah atau dialek daerah yang bisa memunculkan tawa penonton. Lebih dari itu, penggunaan bahasa daerah dalam film, sekaligus bisa menadi salah satu cara untuk melestarikan bahasa daerah, yang kini kian tereliminasi dalam bahasa pergaulan generasi Z.

Bayu Skak menceritakan pengalamannya ketika harus menawarkan cerita film berbahasa daerah Jawa ke berbagai production house dan ditolak. Bayu yang berasal dari Malang, Jawa Timur, kemudian bertemu produser Starvision Chand Parwez Servia yang tertarik dengan cerita itu. Namun ragu dengan penggunaan Bahasa Jawa.

Untuk meyakinkan, Bayu nekad bertaruh. “Kalau film berbahasa Jawa ini tidak bisa meraih penonton sampai 500 ribu, honor saya tidak usah dibayar!” ungkapnya kala itu.

Bayu Skak (Ist)

Namun pada kenyataannya film “Yo Wis Ben” yang digarapnya, berhasil mengumpulkan penonton sampai sekitar 900 ribu. “Bukan cuma saya yang ketagihan, produsernya pun memproduksi film “Yo Wis Ben 2”, ”Yo Wis Ben 3” dan ”Yo Wis Ben Finale,” ungkap Bayu yang memulai karier sebagai YouTuber tersebut.

Bayu mengaku bangga dan sangat percaya diri untuk memproduksi film berbahasa daerah. Ini bukan semata-mata karena “Yo Wes Ben” telah berhasil meraih jumlah penonton sampai ratusan ribu. Lebih dari itu, film berbahasa daerah bisa ikut melestarikan penggunaan bahasa daerah.

“Saya bersyukur masih bisa berbahasa Jawa halus. Anak- anak generasi Z sekarang ini berbahasa Jawa dicampur dengan bahasa Indonesia,” kata Bayu. Oleh karena itu dia mengajak sineas dan para produser film terus meningkatkan produksi film berbahasa daerah.

Bayu menegaskan, dalam kosa kata bahasa daerah penonton juga menemukan idiom-idiom dan dialek khas kedaerahan tertentu, yang tidak ada di bahasa daerah lain. Makanya Bayu bertekad akan terus mengembangkan film berbahasa daerah seperti memakai bahasa Jawa Ngapak, bahasa Madura dan lain-lain.

Pengalaman Susi Ivvaty menemukan film memegang peranan strategis dalam upaya pelestarian bahasa daerah. Dia mencontohkan beberapa film seperti “Siti“ dan “Turah“ yang menggunakan bahasa daerah Jawa, lalu ada film “Uang Panai “yang menggunakan bahasa Makasar–Bugis, dan juga film “Yuni“, yang mengangkat cerita tradisi masyarakat Serang Banten.

Dalam film “Yuni” bahasa yang digunakan Jawa Serang. Jawa yang bercampur dengan bahasa Sunda. Orang Jawa dan Sunda yang tinggal di pesisir provinsi Banten, dalam percakapan sehari- hari terbiasa menggunakan bahasa masing-masing, tetapi uniknya mereka saling mengerti. “Di sinilah kita lihat bahasa itu menjadi keutamaan rasa, bahasa budaya dan dalam bahasa daerah itu kuat sekali,” urai Susi di webinar FFWI ini.

Susi Ivvati (Ist)

Film, kata Susi, perlu memanfaatkan bahasa daerah jika cerita yang diangkat beratar belakang adat dan budaya suata daerah tertentu. “Karena feelnya ada di dalam bahasa itu,” jelasnya. Susi memberi contoh, kalau film “Uang Panai” tidak menggunakan bahasa daerah, pasti terasa hambar dan tidak ada feel nya.”

Dia mengingatkan penggunaan bahasa daerah sebuah cara menghindari kepunahan bahasa. Dalam bidang kebahasaan itu juga Susi merasa kehilangan sosok Remy Silado, seniman yang mahir berbagai bahasa daerah dan bahasa asing. Remy Silado yang wafat tahun lalu, bagi Susi pribadi yang mengingatkan pentingnya merawat dan menggunakan bahasa daerah.

Sementara itu, Edi Suwardi, Kapokja Apresiasi dan Literasi Film mewakili Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, dalam sambutan mengakui kini semakin banyak film Indonesia yang menggunakan bahasa daerah.

Edi Suwardi menuturkan hal ini antara lain berkat upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menggalakkan penggunaan bahasa daerah di berbagai media pandang dengar. Kementerian juga telah mendanai produksi film yang menggunakan bahasa daerah.

Alasan lain meningkatnya penggunaan bahasa daerah dalam film Indonesia, tambah Edi, maraknya era digital. Sekarang jauh lebih mudah memproduksi dan mendistribusikan film, dan hal ini menyebabkan pembuatan film menjadi lebih beragam. Termasuk film-film yang menggunakan bahasa daerah./ JOURNEY OF INDONESIA

Tags: Bahasa DaerahBayu SkakEdi SuwardiFFWIFilmJourney of IndonesiaNewsSusi Ivvati
Share100Tweet62

Related Posts

Perkuat Ekosistem Kuliner Lokal, Grab Luncurkan Program ‘Eatfluencer’ di Grab Discover
News

Perkuat Ekosistem Kuliner Lokal, Grab Luncurkan Program ‘Eatfluencer’ di Grab Discover

25/11/2025
UI Jadi Jembatan Solusi Global, Menguji Komitmen Industri Properti pada Inovasi Berkelanjutan
News

UI Jadi Jembatan Solusi Global, Menguji Komitmen Industri Properti pada Inovasi Berkelanjutan

24/11/2025
UI Resmikan SPPB di “GSSD Expo & Summit 2025” Sebagai Tiga Pilar Harmoni untuk Pembangunan Berkelanjutan
News

UI Resmikan SPPB di “GSSD Expo & Summit 2025” Sebagai Tiga Pilar Harmoni untuk Pembangunan Berkelanjutan

23/11/2025
“Air Mata Mualaf” Film Religi yang Padat Isu Sosial, Human Interest, dan Tren Industri
FIlm

“Air Mata Mualaf” Film Religi yang Padat Isu Sosial, Human Interest, dan Tren Industri

20/11/2025
Anandaya Home Resort Hunian Premium Rasa Resor Tropis, Harga Mulai Rp 300 Juta!
News

Anandaya Home Resort Hunian Premium Rasa Resor Tropis, Harga Mulai Rp 300 Juta!

20/11/2025
Next Post
RS Hermina Luncurkan Logo Baru di Hari Kemerdekaan RI

RS Hermina Luncurkan Logo Baru di Hari Kemerdekaan RI

ADVERTISEMENT

Recomended

Perkuat Ekosistem Kuliner Lokal, Grab Luncurkan Program ‘Eatfluencer’ di Grab Discover
News

Perkuat Ekosistem Kuliner Lokal, Grab Luncurkan Program ‘Eatfluencer’ di Grab Discover

25/11/2025
Fujifilm X-T30 III Hadir di Indonesia, Kamera Ringkas dengan Jantung dan Fitur Kelas Atas
Gadget

Fujifilm X-T30 III Hadir di Indonesia, Kamera Ringkas dengan Jantung dan Fitur Kelas Atas

25/11/2025
UI Jadi Jembatan Solusi Global, Menguji Komitmen Industri Properti pada Inovasi Berkelanjutan
News

UI Jadi Jembatan Solusi Global, Menguji Komitmen Industri Properti pada Inovasi Berkelanjutan

24/11/2025
Changan Lumin dan Deepal S07, Duo EV Pilihan Mobilitas Cerdas di Perkotaan
Automotive

Changan Lumin dan Deepal S07, Duo EV Pilihan Mobilitas Cerdas di Perkotaan

24/11/2025
UI Resmikan SPPB di “GSSD Expo & Summit 2025” Sebagai Tiga Pilar Harmoni untuk Pembangunan Berkelanjutan
News

UI Resmikan SPPB di “GSSD Expo & Summit 2025” Sebagai Tiga Pilar Harmoni untuk Pembangunan Berkelanjutan

23/11/2025
CHANGAN Deepal S07 dan Lumin: Dua Senjata Listrik, Debutan Agresif di GJAW 2025
Automotive

CHANGAN Deepal S07 dan Lumin: Dua Senjata Listrik, Debutan Agresif di GJAW 2025

23/11/2025
Journey of Indonesia

Journey of Indonesia is a popular online newsportal and going source for technical and digital content for its influential audience around the globe. You can reach us via email.


journeyofid@gmail.com

  • Journey of Indonesia
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Editorial
  • Kontak

© 2024 Journey of Indonesia.

No Result
View All Result
  • Journey of Indonesia
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile

© 2024 Journey of Indonesia.