Setelah sebelumnya sukses menghadirkan enam film animasi kepada penonton di tanah air, Batavia Pictures kembali hadir menyapa penggemarnya dengan film animasi terbarunya. Mengangkat petualangan seekor Badak Sumatera bernama Riki, film animasi ini mencoba mengemas sebuah petualangan seru Riki bersama sejumlah hewan langka Indonesia lainnya seperti Harimau Sumatera, Gajah, Bekantan dan lainnya.
Petualangan Riki beserta teman-temannya melawan para pemburu hewan dan pelaku penebangan liar dihadirkan oleh Batavia Picture sembari memberi edukasi dan memperkenalkan beragam satwa langka di Indonesia melalui film animasi adventure yang bisa ditonton oleh anak-anak.
Dalam bincang-bincangnya dihadapan media, sebagai produser, Genesis Timotius menceritaknan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam produksi film animasi ini. “Proses pembuatan film Riki Rhino memakan waktu kurang lebih 4 tahun, mulai riset hingga pembangunan aset, produksi hingga post produksi,”akunya.
Selanjutnya ia juga menambahkan, pemilihan cast sebagai dubber dalam film ini menjadi satu aspek yang penting, karena mereka akan menyuarakan pesan dalam film ini kepada masyarakat Indonesia. Salah satu pertimbangan pengisi suara dalam film Riki Rhino, sebut Genesis bukan hanya ikon yang mewakili anak muda masa kini, namun mereka yang punya nilai dan visi misi yang selaras dengan film Riki Rhino.
Sementara Lucki Lukman Hakim, selaku produser menuturkan bahwa industri perfilman Indonesia semakin berkibar. Apalagi ditambah dengan banyaknya talenta-talenta baru yang semakin menunjukkan bakat mereka. “Industri perfilman Indonesia kian berkibar, banyak talenta yang semakin menunjukkan bakat mereka. Salah satu contohnya adalah orang-orang yang terlibat di film ini.
Ia berharap film Riki Rhino bisa diterima dengan baik oleh para keluarga di Indonesia karena film ini adalah produk asli anak-anak muda Indonesia sehingga menjadi titik awal dari kemajuan industri kreatif di tanah air.
Sementara Jony Yuwono selaku pencetus ide cerita Riki Rhino, menyebutkan bahwa film ini menggabungkan berbagai aspek penting agar bukan hanya menghibur namun juga memberikan makna. “Film ini dibuat sepenuh hati, dan proses pengembangan cerita mempertibangkan berbagai aspek. Film Riki Rhino, mencoba menggabungkan aspek persahabatan, konservasi dan pentingnya kita peduli lingkungan yang dikemas dalam sebuah film animasi dengan berbagai bumbu komedi,” tandasnya.
Salah seorang dubber yang terlibat mengisi karakter utama dalam film ini adalah Hamish Daud. Hamish yang mengisi suara Riki Rhino dikenal juga sebagai seorang aktor yang juga pegiat lingkungan. Dalam pengakuannya dia menyebutkan bahwa film Riki Rhino sangat menarik dan sesuai dengan ketertarikannya terhadap isu lingkungan. “Ketika ditawarkan, saya langsung terima ajakan untuk menjadi pengisi suara Riki Rhino,” tandas Hamish.
Film Riki Rhino sendiri bercerita tentang Riki, seekor Badak Sumatera bercula satu yang harus rela kehilangan culanya ketika melawan seorang pemburu jahat. Riki bersama Beni seekor bebek yang cerdas yang juga adalah sahabatnya memulai petualang mereka menemukan kembali culanya.
Dalam pencariannya tersebut Riki dan Beni banyak bertemu dan membantu hewan lainnya dari niat jahat para pemburu-pemburu liar. Perjalanan yang mereka lakukan cukup jauh dan semakin memberikan informasi yang banyak dimana dirinya harus menemukan kembali culanya. Berhasilkah mereka menemukan apa yang dicarinya?
Selain Hamish Daud, beberapa nama lainnya ikut andil dalam mengisi karakter masing-masing seperti Ge Pemungkas sebagai Beni, Zack Lee sebagai Mr. Jack, Aurel Hermansyah sebagai Bebeb, Ridwan Kamil sebagai Grada, Cemen sebagai Jathul, Mo Sidik sebagai Bogeng, Mikhaela Lee sebagai Rara, Dimas Danang sebagai The Master, Niken Anjani sebagai Nina dan Arsyi Hermansyah sebagai Tukik.
Film besutan sutradara Erwin Budiono ini akan tayang di Bioskop seluruh Indonesia, mulai 27 Februari 2020 ini./ JOURNEY OF INDONESIA