Sebagai televisi yang tak pernah berhenti berinovasi untuk memberikan tayangan terbaik bagi para pemirsanya, SCTV kembali membuat terobosan dengan menghadirkan sebuah serial yang mengangkat kearifan lokal. Berlatarbelakang kehidupan urban di luar kota Jakarta, SCTV menghadirkan tayangan terbaru LokaDrama berjudul “Lara Ati”.
Saat konferensi pers yang digelar secara hybrid pada Kamis (4/8/2022), LokaDrama Lara Ati digadang-gadang akan menjadi tayangan pertama yang mengunakan bahasa daerah sebagai bahasa utamanya. Lebih detil, serial yang ceritanya digarap oleh Bayu Skak ini merupakan serial televisi pertama dengan konsep drama lokal khas Jawa Timur namun tampil di layar kaca nasional.
“Kami sangat berbangga menyajikan tontonan fresh dan baru di pertelevisian, karena menggunakan bahasa daerah dan bisa kita klaim ini pertama kali. Ini yang membuat karya ini unik, local pride. Makasih untuk SCTV dan SinemArt yang setuju dengan ide liar ini,” ungkap Bayu Skak.
“Senang sekali karena ternyata begitu tinggi antusiasme dari teman-teman daerah ketika open casting dilaksanakan pada bulan Juni lalu. Ada begitu banyak talenta yang akhirnya kami pilih untuk bisa tampil di LokaDrama ini,” tambah Bayu perihal pemilihan pemain di sinetron ini.
Ia pun berharap Lara Ati dapat menghibur sekaligus mendorong kepercayaan diri sineas lokal untuk lebih berani mengangkat kisah dari daerahnya masing-masing. “Dengan begitu, nilai budaya lokal Indonesia dapat lebih dipahami dan dinikmati khalayak yang lebih luas,” ujar Bayu Skak yang juga hadir sebagai pemain.
Pada dasarnya, LokaDrama ini menceritakan tentang kisah empat sahabat karib yakni, Joko (Bayu Skak), Fadli (Dono Pradana), Riki (Indra Pramujito), dan Cokro (Benedictus Siregar) yang ingin keluar dari tekanan masa muda mereka (quarter life crisis). Hanya saja, lingkungan sekitar tidak mendukung, sehingga mereka semakin terpuruk dan merasa sakit hati (Lara Ati).
“Dengan alur cerita yang fresh, genre komedi, dan dekat dengan kehidupan anak muda saat ini, Lara Ati diharapkan akan menjadi LokaDrama yang menghibur masyarakat,” ujar Produser Eksekutif PT SinemArt Indonesia, David Suwarto.
Ia juga menambahkan jika LokaDrama ini juga merupakan series yang spesial dengan konsep drama lokal yang kental dengan khas Jawa Timur. Syutingnya pun dilakukan di Surabaya. “Kami harap, Lara Ati ini dapat diterima dengan baik, sekaligus dapat melestarikan warisan budaya Indonesia,” sampainya.
Peluncuran Lara Ati LokaDrama yang dilakukan di Kota Surabaya, menjadi momen berharga sekaligus bersejarah bagi SCTV yang lahir di Kota Pahlawan ini.
“Kami berharap LokaDrama Lara Ati ini dapat menjadi pertanda yang baik bagi SCTV dapat semakin lekat dengan pemirsa setianya jelang perayaan HUT SCTV yang ke-32 pada bulan Agustus 2022,” kata Banardi Rachmad selaku Deputy Director Programming SCTV./ JOURNEY OF INDONESIA