CILEGON – Seperti tak pernah kehabisan ide dan energi dalam menulurkan karya, Dhanis Martin belum lama ini merilis single terbarunya ‘Sampai Kepadamu’. Hadir dibawah indie label CIO Productions, karya ini adaklah sebuah lagu cinta yang mengungkapkan perasaan terdalam kepada seseorang dalam kehidupannya.
“Lagu ini adalah ungkapan perasaan cinta yang terpendam, meskipun pedih, namun dibalut dengan melodi yang sejuk dan syahdu,” ujar Dhanis yang dikenal dengan lagu-lagu yang ceria dan penuh kebahagiaan. Single ‘Sampai Kepadamu’ kali ini menghadirkan suasana yang berbeda dengan nuansa kesejukan yang mendalam.
Suara dan lagu karya Dhanis yang terbaru yang dirilis pada 2024 ini sudah termuat dan dapat dinikmati di kanal musik Spotify. Beberapa lagu lain dari Dhanis yang sudah dirilis di Spotify antara lain ‘Ingin Selalu Dekatmu’, ‘Teman Biasa’, ‘Kisah Pagi’, ‘Aku Percaya’, ‘Ku Sematkan Cintaku’, dan ‘Beriku Tanda’. Setiap karya menunjukkan eksplorasi Dhanis dalam berbagai emosi dan cerita yang dekat dengan pendengar.
Dhanis sendiri mengaku menuruni bakat seni dari orangtuanya yang berakar pada kesenian daerah, dan menjadikan Cilegon menjadi kota keduanya dalam merintis karirnya dalam bermusik.
Ketertarikan Dhanis pada dunia musik awalnya bercita-cita sebagai arranger dan produser. Ketika itu dirinya masih tinggal di Indramayu dan memulai karir bermusik lewat media sosial Facebook.
Namun, perjalanan kariernya berubah saat Handito Tjio, produser musik dari CIO Productions yang menilai suaranya layak menjadi seorang penyanyi. “Kesempatan menyanyi datang dari Mas Handito Tjio. Menurutnya, suara saya cocok untuk menjadi penyanyi, sehingga saya mulai merilis single sambil tetap berkarier di CIO Production,” ungkap Dhanis.
Selama bergabung dengan CIO Productions, kreativitas Dhanis Martin terus mengalir tanpa henti. “Sejak 2020 hingga sekarang, saya dan Mas Handito Tjio sudah menciptakan sekitar 70 lagu, yang semuanya bisa didengar di Spotify,” kata pria yang lahir pada 29 Maret 1992 ini.
Dhanis, yang memiliki nama lengkap Rizki Ramadhani, terinspirasi dari sosok Max Martin, produser rekaman dan penulis lagu asal Swedia yang terkenal di akhir tahun 1990-an. Dalam upayanya untuk mengikuti jejak karier Max Martin, Dhanis menambahkan nama “Martin” pada nama panggungnya.
Meski tidak memiliki kemampuan memainkan alat musik, Dhanis bersikeras untuk belajar secara otodidak melalui YouTube. Lewat ketekunan dan keinginan kuatnya ia menguasai software musik seperti Fruity Loops dan DAW. Berawal dari permintaan sederhana melalui Facebook, Dhanis mulai serius berkarier di dunia musik.
“Saya tidak pernah menyangka akan menjadi penyanyi. Kalau tidak bertemu dengan Mas Handito, mungkin saya tidak akan berani untuk menyanyi,” tutup Dhanis dengan penuh syukur atas perjalanan kariernya yang penuh kejutan ini./ JOURNEY OF INDONESIA | Nuhaa