Festival musik tahunan yang merayakan kebhinekaan dan merawat kebersamaan, Festival Musik Rumah (FMR) 2022 memasuki pelaksanaannya yang kelima. Kegiatan bermusik secara partisipatoris ini akan berlangsung pada tanggal 19-20-21 Agustus 2022. Pada tiga hari tersebut akan berlangsung konser-konser di banyak rumah lintas daerah, zona waktu, bahkan negara.
Penggagas dan pengarah FMR 2022, Petrus Briyanto Adi alias Adoy menyebutkan bahwa setiap perhelatannya FMR selalu mengusung tema tertentu untuk menjaga giat ini dalam keasrian sebuah penampilan, dan tahun ini mengusung tema “Sederhana”. “Kami ingin FMR menjadi sarana belajar hidup bersama,” kata Adoy pada saat temu muka dengan pihak media pada Senin, 8 Agustus 2022.
Adoy menyebutkan, bahwa festival musik sudah berlangsung sejak tahun 2018 ini masih membuka pendaftaran hingga Jumat, 12 Agustus 2022. Saat ini 30 penampil sudah dipastikan akan meramaikan event ini. “Jumlah ini akan terus bertambah sampai nanti pada saat pendaftaran ditutup,” jelas Adoy.
Selain menjadi semangat bersama, tema “Sederhana” juga menjadi semacam panduan dalam berpartisipasi di dalam FMR 2022. Publik dapat bersama-sama menikmati FMR 2022 dengan datang bertamu ke rumah-rumah tempat berlangsungnya konser pada jadwal yang diumumkan tak lama lagi.
Festival musik unik ini, tidak hanya memperkenalkan para penampil, namun juga mengundang tuan rumah sebagai tempat berlangsungnya konser. “Konser rumah menyajikan pengalaman yang khas dibanding bentuk live music lainnya. Di sana ada kehangatan, kekeluargaan, intim sekaligus apresiatif dan responsif seperti layaknya kita betah di suatu rumah,” tutur Adoy.
Adoy juga menyebutkan bahwa FMR 2022 tak mengharuskan setiap penampil memaksakan diri untuk tampil secara live streaming. “Bisa saja taping, di rekam dan setelah selesai baru di upload. Karena tidak semua tempat memiliki jaringan yang cukup stabil. Atau juga juga rumah yang hanya bisa dihadiri oleh 5 orang penonton saja juga tak mengapa,” akunya.
Nia Samantha dari tim kurasi FMR 2022 juga menjelaskan bahwa untuk penampil harus punya karya sendiri jadi tidak membawakan lagu orang, kecuali lagu nasional dan lagu daerah. Menariknya, di setiap perhelatan FMR, ada lagu wajib yang dibawakan sama setiap penampil. Tahun ini lagu wajibnya membawakan lagu apa saja dari Nusantara.”
Sementara Harry ‘Koko’ Santoso, selaku pemerhati musik juga mengungkapkan bahwa dirinya setuju bahwa semua berangkat dari rumah kembali ke rumah. Karena karya yang hebat tidak hanya lahir dari konser, tidak hanya lahir dari panggung, bisa saja lahir dari rumah.
“Acara seperti ini justru akan melahirkan karya yang hebat, semua sederhana, tidak dibayar dan berbayar karena ada salam kebahagiaan. Saya melihat hal seperti ini sangat positif, semoga ini menjadi besar, karena saya percaya musik Indonesia butuh infrastruktur yang sangat banyak. Mudah-mudahan acara seperti semakin banyak ke depannya,” harapnya.
Bagaimana publik bisa turut menikmati FMR? Cara utama adalah dengan datang bertamu ke rumah-rumah konser di FMR2022 pada jadwal yang diumumkan. Namun jika tidak memungkinkan, konser-konser rumah ini dapat disaksikan liputannya/ siaran langsungnya/ dokumentasinya di kanal resmi FMR : http://festivalmusikrumah.id dan YouTube Channel: Festival Musik Rumah.
Walau setiap konser berlangsung di rumah tertentu, FMR mendorong partisipan (penampil, tuan rumah ataupun penonton) untuk membagi pengalaman konser rumah mereka masing-masing kepada khalayak umum yang tidak bisa datang langsung ke rumah konser dalam bentuk penyiaran secara langsung atau mempost dokumentasi konser rumahnya./ JOURNEY OF INDONESIA