JAKARTA – Perhelatan Java Jazz Festival (JJF) 2024 di hari kedua terlihat semakin mengundang animo penonton. Walau masih di dominasi oleh fans Laufey yang tumpah ruah memenuhi area festival untuk menyaksikan show keduanya, janji penyelenggara yang menebar 11 panggung di setiap sudut JIExpo Kemayoran bukanlah isapan jemol belaka.
Seperti kehadiran Tony Monaco pada jam 16.45 di panggung Brava Hall cukup dipadati pecinta jazz. Tampil dengan set organ hammond-nya Tony tampak berselancar dengan segala bunyi instrumen yang mengirinya seperti saxophone, gitar, dan perkusi.
Tak hanya itu, Tony Monaco juga menampilkan beberapa musisi jazz seperti salah satunya Rega Dauna. Rega pertama kali bertemu Tony saat ia masih berumur 5 tahun ketika ayahnya sedang mendengarkan lagu jazz bersama Tony. Di panggung ini, Rega memainkan harmonikanya secara handal, hingga membuat para penonton terkagum oleh solo improv-nya.
Tony menyatakan kekagumannya pada penonton di JJF dan Indonesia atas antusiasme mereka terhadap musik jazz. Tak hanya dia, Cameron Smith yang juga seorang penyiar dari iHeartRadio Los Angeles, mengatakan, “You don’t see the enthusiasm for jazz in the States anymore, meanwhile here, in Jakarta, it’s alive and well”. Pujian tersebut disambut dengan hangat oleh penonton dengan tepuk tangan yang meriah.
Tepat setelah selesai set dari Tony Monaco, Keyon Harrold meramaikan B2 Hall dengan permainan trompetnya yang terampil. Permainan trompet Keyon ditemani dengan grand piano, gitar, bass, dan drum menampilkan Elza Zulham Group dan Dira. Pertunjukan oleh Keyon berlangsung selama satu jam dan dimeriahkan oleh beberapa lagunya yang terkenal, seperti ‘Find Your Peace’ dan ‘The Intellectual’.
October London juga tampil di Pertamina Hall dengan konsep full band. Vokalis Amerika tersebut memainkan banyak lagu dari albumnya “The Rebirth of Marvin”. Lantunan melodi dan suara merdu dari lagu ‘Back to your Place’ dan ‘Rollercoaster’ memeriahkan Pertamina Hall dengan tuaian pujian dan tepuk tangan dari para penonton.
Pada saat yang bersamaan, senandung jazz klasik juga berkumandang dari set Gary Anthony yang ditemani oleh Ron King Big Band. Perpaduan antara suara Gary dengan brass band, double bass, dan piano membuahkan hasil yang sangat disukai oleh penonton. Hal tersebut dapat dilihat dari penuhnya Brava Hall dengan penonton yang ingin mendengar pertunjukan tersebut.
Ron King Big Band tak hanya menemani Gary Anthony, ia juga menemani Paul Brown, pemenang dua Grammy’s, untuk tampil bersama gitarnya. Ia memulai pertunujukannya dengan ‘(I Can’t Get No) Satisfaction’ dan ‘Put it Where You Want it’ yang telah diaransemen menjadi versi Paul Brown. Petikan gitar Paul Brown dan alunan trompet Ron King pada pertunjukan tersebut sangat harmonis sehingga para penonton seperti tersihir saat menyaksikan penampilan dari mereka.
Pada jam 21.30, Eliane Elias menarik perhatian seluruh penonton di Tehbotol Sosro Hall. Ditemani oleh gitar, double bass, dan drum, ia menyanyikan beberapa lagu jazz dan bossa nova. Tak hanya itu, ia juga memainkan piano dengan handal. Hal tersebut dapat dilihat pada lagu terakhir yang ia bawakan, ‘Desafinado’.
Lagu yang dikomposisi oleh Antonio Carlos Jobim tersebut disulap menjadi sebuah pertunjukan yang spektakuler. Eliane memulai lagu tersebut dengan piano secara solo sebelum diikuti oleh double bass dan drum. Para penonton yang melihat pertunjukan tersebut sangat terkesima sampai-sampai mereka berkali-kali bertepuk tangan sepanjang lagunya.
Saat pertunjukan dari Eliane ditutup, ia mendapatkan standing ovation yang berdurasi dari not terakhir ‘Desafinado’ hingga ia silam dari panggung Java Jazz Festival 2024./ JOURNEY OF INDONESIA