JAKARTA – Java Jazz Festival 2025 resmi digelar kembali dengan semarak pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Dalam rangka memperingati dua dekade perjalanannya, festival musik jazz terbesar di Asia Tenggara ini tampil dengan tema “20 Years of Java Jazz Festival” dan menghadirkan panggung megah penuh energi, nostalgia, serta eksplorasi musikal lintas generasi.
Salah satu momen paling emosional dalam perayaan akbar ini adalah penghormatan kepada mendiang Titiek Puspa melalui konser spesial bertajuk “Sing Along: Tribute to Titiek Puspa”. Pertunjukan yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu malam, 1 Juni 2025, ini menampilkan deretan musisi seperti Adikara, Danilla, Bilal Indrajaya, dan Kris Dayanti yang membawakan ulang lagu-lagu abadi Titiek dalam balutan aransemen baru. Ini bukan sekadar tribute, melainkan bentuk penghargaan atas warisan musik Indonesia yang telah memberi warna kuat dalam perjalanan budaya pop nasional.
Sebagai festival musik yang telah menoreh sejarah panjang sejak 2005, Java Jazz 2025 tak hanya menawarkan line-up musisi, tetapi juga menyajikan kolaborasi langka, proyek eksperimental, dan kejutan musikal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penampilan dari PFG & The Groove Syndicate, sebuah proyek eksklusif dari Peter F. Gontha, menambah dimensi istimewa dalam edisi kali ini. Begitu pula kolaborasi unik “Reinterpreting The Beatles” yang melibatkan Cakra Khan dan maestro gitar multi-neck, Balawan, yang mengusung eksplorasi teknik musik tinggi.
Festival tahun ini turut mengedepankan keberagaman musikal dari Indonesia Timur lewat Papua Original, dan kekuatan jazz etnik dalam Komodo Project bersama Gilang Ramadhan, Ivan Nestorman, dan Adi Darmawan. Ada pula penampilan inspiratif dari Yance Manusama, proyek edukatif Jazz for Kids, dan panggung soulful dari Thee Marloes — grup asal Surabaya yang kini berkiprah di label internasional Big Crown Records.

Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian dua dekade Java Jazz Festival. “Ini bukan sekadar perayaan festival musik, tapi juga momen reflektif tentang perjalanan panjang kami bersama para musisi dan audiens yang setia. Java Jazz adalah rumah bagi inovasi musik dan persahabatan lintas generasi,” ujar Dewi dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta (28/5/2025).
Kehadiran BNI sebagai sponsor utama kembali memperkuat posisi Java Jazz sebagai ajang yang konsisten mendukung industri kreatif. Direktur Consumer Banking BNI, Corina Leyla Karnalies, menyatakan bahwa dukungan mereka sejak 2005 adalah wujud nyata komitmen BNI terhadap pertumbuhan musik dan ekonomi kreatif nasional. “Kami bangga menjadi bagian dari bab ke-20 Java Jazz, sebuah simbol sinergi antara perbankan dan seni,” jelas Corina.
Panggung Java Jazz 2025 juga diramaikan oleh sederet musisi papan atas dunia dan tanah air. Dari luar negeri, penonton akan disuguhkan aksi panggung memukau dari Jacob Collier, musisi jenius asal Inggris yang dikenal dengan harmoni kompleks dan aransemen inovatif; RAYE, penyanyi-penulis lagu asal Inggris yang tengah naik daun; serta Tunde, vokalis dari grup legendaris Lighthouse Family. Ketiganya diyakini akan memberikan warna internasional yang kuat di tengah atmosfer jazz Indonesia yang begitu khas.
Sementara dari dalam negeri, line-up musisi yang tampil adalah wajah-wajah familiar sekaligus legendaris, termasuk Andien, Tompi, Maliq & D’Essentials, Dira Sugandi, Endah ‘n Rhesa, Nikita Dompas, Barry Likumahuwa, dan Humania. Kehadiran mereka tak hanya membawa nostalgia, tetapi juga menunjukkan konsistensi Java Jazz dalam merawat ekosistem musik Indonesia.
Tak hanya soal musik, pengalaman festival pun dirancang semakin imersif. Zona interaktif, booth kreatif, instalasi foto tematik, hingga promo-promo dari berbagai sponsor menambah keseruan di luar panggung utama. Java Jazz 2025 menjelma menjadi ruang pertemuan lintas gaya hidup, tempat seni, budaya, dan komunitas menyatu dalam semangat selebrasi dua dekade.
Java Jazz Festival 2025 membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal yang tak lekang waktu. Dengan menggabungkan warisan, inovasi, dan keragaman, edisi ke-20 ini bukan hanya menjadi pesta musik, melainkan perayaan hidup yang menginspirasi./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk