Thursday, December 25, 2025
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
Banner Iklan
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    “Legacy on the Move”, Menier Cognac Resmi Debut Siap Bawa Warisan Eaux-de-Vie Prancis ke Palate Modern Indonesia

    “Legacy on the Move”, Menier Cognac Resmi Debut Siap Bawa Warisan Eaux-de-Vie Prancis ke Palate Modern Indonesia

    danau kelimutu

    7 Tempat Wisata Terunik di Indonesia yang Bikin Kamu Tak Percaya Sebelum Melihat Sendiri!

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
  • Home
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
    “Legacy on the Move”, Menier Cognac Resmi Debut Siap Bawa Warisan Eaux-de-Vie Prancis ke Palate Modern Indonesia

    “Legacy on the Move”, Menier Cognac Resmi Debut Siap Bawa Warisan Eaux-de-Vie Prancis ke Palate Modern Indonesia

    danau kelimutu

    7 Tempat Wisata Terunik di Indonesia yang Bikin Kamu Tak Percaya Sebelum Melihat Sendiri!

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Semangat Generasi Muda Lestarikan Aksara Batak Lewat Parsiajaran Marsurat Batak

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    Festival Budaya Lembah Baliem 2025, Jayawijaya Kembali Tampilkan Warisan Leluhur ke Pentas Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    AirAsia MOVE Dorong Wisata Budaya Dayung Indonesia ke Kancah Dunia

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

    Pohon Mandala di Borobudur: Simbol Kesadaran Semesta yang Mengakar dalam Spiritualitas Nusantara

  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile
No Result
View All Result
Journey of Indonesia | Explore Pariwisata Indonesia
No Result
View All Result

Menelisik ‘Yabai’, Perkawinan Gairah Prog-Rock dan Estetika Jepang ala Patrick Lesmana

by Redaksi
25/12/2025
Reading Time: 4 mins read
Menelisik ‘Yabai’, Perkawinan Gairah Prog-Rock dan Estetika Jepang ala Patrick Lesmana

Patrick Lesmana dibentuk oleh referensi musik yang cukup berat dan beragam untuk musisi seusianya (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Dunia musik instrumental Indonesia kembali mendapatkan suntikan energi baru dari Timur Jawa. Setelah sempat menepi dalam masa hiatus selama satu tahun, gitaris muda asal Malang, Patrick Lesmana, kembali menampakkan taringnya lewat karya terbaru bertajuk ‘Yabai’. Single ini bukan sekadar unjuk kemahiran jemari di atas dawai, melainkan sebuah pernyataan estetika yang berani, menggabungkan liarnya genre progressive rock era 70-an dengan presisi Japanese contemporary fusion yang modern.

Istilah ‘Yabai’ dalam bahasa Jepang memang memiliki spektrum makna yang luas, mulai dari sesuatu yang berbahaya, gila, hingga sesuatu yang luar biasa keren. Bagi Patrick, dualitas makna inilah yang menjadi fondasi utama dalam meramu komposisi musiknya. Ia tidak sekadar meminjam judul, tetapi mencoba menerjemahkan urgensi dan spontanitas kata tersebut ke dalam struktur lagu yang dinamis.

Baca juga :

Jaga Tradisi Klasik di Era Modern, Kawasaki Indonesia Hadirkan Kembali W175 ABS dan W175 Street

Menghidupkan Marwah Cikini melalui Estetika Simfoni Budaya di Paviliun Raden Saleh

Menjawab Tantangan Industri Konstruksi, Bosch Resmikan Blue Store di LTC Jakarta

“Yabai merepresentasikan sisi spontan, eksperimental dan energi tak terduga dalam musik yang saya tulis. Saya memilih konsep Jepang karena saya sangat terinspirasi oleh kultur dan estetika mereka dari anime, seni visual, sampai cara musisi fusion Jepang seperti Casiopea, T-Square, dan Dezolve membentuk sound yang khas tapi tetap “tightt” dan teknikal”, terang Patrick Lesmana menjelaskan visi di balik single keduanya tersebut.

Patrick Lesmana Logo (Ist)

Kedalaman musikalitas Patrick memang tidak tumbuh dari ruang hampa. Ia dibentuk oleh referensi musik yang cukup berat dan beragam untuk musisi seusianya. Tumbuh besar dengan asupan Progressive Rock dan Jazz-Rock medio 1960 hingga 1980-an, pengaruh nama-nama besar seperti King Crimson, Frank Zappa, Yes, hingga pengaruh gaya gitar Allan Holdsworth yang enigmatik, terasa kental dalam napas karyanya. Melalui “Yabai”, Patrick mencoba menarik benang merah antara kompleksitas musik Barat tersebut dengan elemen musik gim Jepang yang melodius namun teknikal.

Menariknya, meskipun Patrick menyandang status sebagai solois gitar, ia tidak terjebak dalam ego untuk menonjolkan diri secara berlebihan. Dalam EP yang juga bertajuk sama yang dirilis pada 2023, ‘Yabai’ diposisikan sebagai sebuah kesatuan kolektif di mana setiap instrumen memiliki ruang bernapas yang setara. Hal ini menjadi antitesis bagi banyak album solois gitar yang sering kali hanya fokus pada pamer teknik kecepatan.

“Yabai adalah judul EP saya yang sudah rilis di tahun 2023 lalu dan di dalam mini album saya tersebut juga ada lagu yang berjudul ‘Yabai’ yang diperkenalkan sebagai single ke 2 setelah ‘Paradise Of Inner Fire’. Kalau disimak secara keseluruhan, EP saya itu tidak berusaha menampilkan gitar sebagai instrumen utamanya melainkan semua instrumen bermain dengan porsi yang sama. Dalam hal ini, komposisi adalah yang saya coba tonjolkan dalam lagu-lagu di dalam EP tersebut termasuk ‘Yabai’, tandas Patrick Lesmana.

Secara teknis, lagu ini merupakan laboratorium eksperimen bagi Patrick. Pendengar akan disuguhi dengan permainan time signature yang tidak lazim namun tetap terjaga alurnya. Ia mengakui bahwa tantangan tersendiri adalah bagaimana menjaga agar musik yang kompleks tidak terdengar kaku atau kehilangan nyawa emosionalnya. Ia menegaskan, “Secara komposisi, ‘Yabai’ menggabungkan elemen progressive rock, jazz fusion, dan nuansa Japanese contemporary fusion. Ada banyak permainan time signature, harmoni kompleks, dan improvisasi yang tetap punya alur emosional”.

Yabai merepresentasikan sisi spontan, dan eksperimental dari seorang Patrick Lesmana (Ist)

Di balik layar, proses kreatif ini berjalan cukup organik di studio pribadinya, Suara Wibu Production. Sebagai musisi yang juga sangat mengagumi gaya permainan Al Di Meola hingga Ritchie Blackmore, Patrick berupaya keras agar teknikalitas yang ia miliki tidak mengubur rasa dari lagu itu sendiri. “Tantangan terbesarnya justru menjaga keseimbangan antara teknikalitas dan feel, karena di genre seperti progressive fusion, mudah sekali terjebak dalam permainan rumit tapi kehilangan rasa”, ungkapnya.

Kehadiran single ini juga disambut baik oleh Fransiscus Eko dari Cadaazz Pustaka Musik yang bertindak sebagai co-producer. Baginya, merilis karya Patrick adalah sebuah tantangan logistik tersendiri mengingat kesibukan sang musisi di berbagai proyek musik lintas genre di Malang. Eko mengakui ada sedikit rasa penasaran yang belum tuntas, terutama mengenai visualisasi dari karya ini. “Patrick ini sibuk banget, proyek musiknya banyak dan dia juga ikut bergabung dengan beberapa band berbeda genre di Malang. Bisa merilis single kedua ini sudah membuat saya cukup lega. Yang masih nge-ganjel adalah video musik nya belum sempat di buat karena Patrick sendiri masih belum punya waktu luang ke Jakarta”, tutur Fransiscus Eko.

Bagi Patrick Lesmana, ‘Yabai’ hanyalah satu kepingan dari kolase besar musikalitas yang ingin ia bangun. Ia tidak ingin mengurung diri dalam satu kotak genre yang sempit. Ke depannya, ia berencana mengeksplorasi repetoar yang lebih luas, menjadikan setiap karya solonya sebagai refleksi dari apa yang ia dengarkan setiap hari. “Saya tidak ingin terpatok satu genre saja, saya ingin menjadikan karya – karya solo saya sebagai sebuah kolase untuk menunjukan banyaknya repetoar yang saya dengarkan sehari-hari dan tidak berhenti di satu genre saja”, tutupnya optimis.

Kini, ‘Yabai’ sudah bisa dinikmati di berbagai platform digital. Bagi penikmat musik yang merindukan jalinan harmoni yang rumit namun tetap nikmat untuk disimak, karya Patrick Lesmana ini menawarkan pengalaman audio yang segar dan berbeda di tengah arus musik populer saat ini./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk

Tags: Cadaazz Pustaka MusikGitaris IndonesiaJapanese Contemporary FusionJourney of IndonesiaMusikMusik InstrumentalNewsPatrick LesmanaProgressive RockSuara Wibu ProductionYabai
Share114Tweet71

Related Posts

Mengakhiri ‘Era Gelap’ Data Musik, Piyu Tawarkan Arsitektur Transparansi Lewat Mantra Digital
Music

Mengakhiri ‘Era Gelap’ Data Musik, Piyu Tawarkan Arsitektur Transparansi Lewat Mantra Digital

23/12/2025
Filosofi di Balik ‘MOKE’, Amunisi Rapper Ave Menjawab Pahitnya Sentimen Negatif
Music

Filosofi di Balik ‘MOKE’, Amunisi Rapper Ave Menjawab Pahitnya Sentimen Negatif

22/12/2025
Katarsis Emosional From Ashes To New dalam Single ‘Drag Me’
Music

Katarsis Emosional From Ashes To New dalam Single ‘Drag Me’

16/12/2025
Buitenstage Vol. 1 Hidupkan Kembali Denyut Gigs Intim Lintas Genre
Music

Buitenstage Vol. 1 Hidupkan Kembali Denyut Gigs Intim Lintas Genre

12/12/2025
Gelar Perdana BUITENSTAGE, Hadirkan Rocker Kasarunk hingga Sigit Wardana
Music

Gelar Perdana BUITENSTAGE, Hadirkan Rocker Kasarunk hingga Sigit Wardana

09/12/2025
ADVERTISEMENT

Recomended

Menelisik ‘Yabai’, Perkawinan Gairah Prog-Rock dan Estetika Jepang ala Patrick Lesmana
Music

Menelisik ‘Yabai’, Perkawinan Gairah Prog-Rock dan Estetika Jepang ala Patrick Lesmana

25/12/2025
Jaga Tradisi Klasik di Era Modern, Kawasaki Indonesia Hadirkan Kembali W175 ABS dan W175 Street
Automotive

Jaga Tradisi Klasik di Era Modern, Kawasaki Indonesia Hadirkan Kembali W175 ABS dan W175 Street

25/12/2025
Menghidupkan Marwah Cikini melalui Estetika Simfoni Budaya di Paviliun Raden Saleh
Hotels

Menghidupkan Marwah Cikini melalui Estetika Simfoni Budaya di Paviliun Raden Saleh

25/12/2025
Menjawab Tantangan Industri Konstruksi, Bosch Resmikan Blue Store di LTC Jakarta
News

Menjawab Tantangan Industri Konstruksi, Bosch Resmikan Blue Store di LTC Jakarta

24/12/2025
“Penerbangan Terakhir” Ungkap Sisi Kelam dan Manipulasi Dunia Aviasi
FIlm

“Penerbangan Terakhir” Ungkap Sisi Kelam dan Manipulasi Dunia Aviasi

23/12/2025
Dilema di Persimpangan Iman dan Restu dalam “Patah Hati yang Kupilih”
FIlm

Dilema di Persimpangan Iman dan Restu dalam “Patah Hati yang Kupilih”

23/12/2025
Journey of Indonesia

Journey of Indonesia is a popular online newsportal and going source for technical and digital content for its influential audience around the globe. You can reach us via email.


journeyofid@gmail.com

  • Journey of Indonesia
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Editorial
  • Kontak

© 2024 Journey of Indonesia.

No Result
View All Result
  • Journey of Indonesia
  • News
    • Berita Foto
  • Events
  • Travel
    • Tourism
    • Culinary
    • Hotels
  • Lifestyle
    • Automotive
    • Gadget
    • Fashion
    • Health
  • Culture
  • Entertainment
    • FIlm
    • Music
    • Show
  • Profile

© 2024 Journey of Indonesia.