JAKARTA – Tiga tahun setelah kepergiannya, karya terakhir maestro gitar Indonesia, Donny Suhendra, akhirnya resmi dirilis dalam bentuk album bertajuk “Origin”. Album ini menjadi penanda perpisahan sekaligus warisan musikal dari salah satu pelopor jazz fusion Tanah Air.
Diluncurkan secara resmi pada 19 Juni 2025, tepat di hari mengenang kepergian Donny, Origin bukan hanya sebuah album biasa. Ini adalah potret emosi, dedikasi, dan rekam jejak seorang musisi besar yang telah mengukir sejarah dalam dunia musik Indonesia. Seluruh proses produksi dikerjakan dengan penuh cinta oleh sahabat-sahabat terdekatnya seperti Indra Lesmana, Dewa Budjana, Tohpati, Syaharani, Agam Hamzah hingga Barry Likumahuwa.
Donny Suhendra sendiri sempat memulai proyek ini pada Maret 2021, ketika ia mengirim draft lagu berjudul ‘Origin’ kepada Indra Lesmana. Namun takdir berkata lain. Setelah menyelesaikan rekaman awal dan merencanakan dua lagu tambahan untuk album penuh, Donny berpulang pada 19 Juni 2022. Proyek ini pun sempat terhenti dan nyaris terbengkalai.
Proses penyelesaian album Origin diibaratkan seperti menyusun puzzle tanpa gambar contoh. Banyak potongan rekaman berserakan, beberapa bagian solo gitar tidak lengkap, dan urutan file yang tidak jelas. Namun berbekal restu dari keluarga, Indra dan Budjana bersama tim akhirnya berhasil merekonstruksi keseluruhan materi menjadi karya yang utuh dan bernyawa.
Yang menjadikan album ini begitu spesial adalah karena semua petikan gitar di dalamnya merupakan permainan orisinal Donny. Tidak ada tambahan overdub dari musisi lain. Bahkan untuk lagu seperti ‘Cintaku Negeri’, Syaharani menyanyikan lirik ciptaan Donny yang dulunya sempat dianggap belum matang oleh sang maestro. Namun kini, lagu tersebut menjadi salah satu highlight emosional dalam album ini.
Estetika visual dalam Origin juga tak kalah istimewa. Donny sempat mendesain mockup fisik dengan simbol sunyata — lingkaran kosong yang bermakna spiritual tentang kekosongan yang penuh — dan elemen ini kemudian disempurnakan oleh Hon Lesmana. Visual tersebut menjadi refleksi filosofi hidup Donny yang mendalam.
Salah satu nomor penting dalam album ini adalah ‘Los Feliz’, dipilih langsung oleh Indra dan Budjana sebagai titik perkenalan untuk pendengar baru. Judulnya diambil dari nama kawasan di Los Angeles, tempat mereka menginap bersama Donny saat tur Java Jazz 1991. Lagu ini menggambarkan sisi modern dan eksploratif dari gaya bermain Donny Suhendra.
Kolaborasi juga hadir dari Barry Likumahuwa, yang mengisi akustik bass dalam lagu ‘Tamu dari Timur’, sebagai interpretasi musikal dari komunikasi terakhir Donny dengan para sahabatnya. Semua ini dirangkai menjadi persembahan yang menggugah hati dan menegaskan posisi Donny Suhendra sebagai pionir gitar modern Indonesia.
Album Origin kini telah tersedia di berbagai platform digital dan akan dirayakan melalui peluncuran versi CD, vinyl, serta merchandise eksklusif dari demajors. Seluruh hasil penjualannya akan disalurkan kepada keluarga almarhum sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi seumur hidup Donny di dunia musik.
“Ini bukan sekadar album,” kata Indra Lesmana. “Ini adalah monumen terakhir Donny Suhendra, yang akan menginspirasi generasi musisi berikutnya.”/ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk