JAKARTA – Guliran pagelaran Java Jazz Festival (JJF) 2024 ditutup dengan meriah dengan special show dari Snoh Aalegra. Penyanyi kelahiran Swedia tersebut memukau para penonton di BNI Hall dengan lagu-lagunya.
“Ini panggung pertama saya setelah dua tahun, jadi ini spesial. Bolehkah aku mengajakmu sedikit naik roller coaster perasaan?” sapa Snoh saat membuka penampilannya.
Snoh melanjutkan jika dirinya merasa tersanjung berada di tengah para penonton JJF 2024 yang menyaksikan kehadirannya tersebut.
Tak hanya membawakan lagu-lagunya yang terkenal, seperti ‘Situationship’, ‘DYING 4 YOUR LOVE’, dan ‘Fool For You’, ia juga membawakan lagunya yang lebih niche, seperti ‘Charleville 9200, Pt. II’.
Di tengah set-nya, Snoh bercerita bagaimana orang tuanya merupakan imigran dari Iran ketika Revolusi Iran terjadi. Meskipun begitu, mereka mendidik Snoh untuk percaya terhadap dirinya sendiri. Ia mengakui bahwa kalau bukan dikarenakan orang tua dan lingkungannya yang percaya pada keinginannya untuk menjadi penyayi, ia takkan hadir di panggung JJF 2024 hari itu.
Seperti yang diprediksi sebelumnya, penampilan Snoh sungguh mampu memuaskan ribuan pasang mata yang merindukan kehadirannya pada malam itu. Tampil selama sekitar 1 jam, Snoh tampil energik untuk bergoyang bersama para penggemarnya lewat usungan genre R&B yang menyihir para pendengarnya.

Tak hanya Snoh, di Pertamina Hall, Natasya Elvira, Jamie Aditya, dan Ron King Big Band juga mempesona penontonnya. Di akhir set mereka, Jamie Aditya menyanyikan lagu ‘Minnie The Moocher’ oleh Cab Calloway dan ‘You Feet’s Too Big’ oleh Fats Waller. Jamie juga melakukan energetic scatting yang kerap diasosiasikan dengan Cal Calloway sehingga penonton di Pertamina Hall bersorak dan bertepuk tangan.
Pertunjukan JJF 2024 ditutup dengan Tribute to Sade yang dihadirkan oleh Brian Simpson dan Rebecca Jade pada 22.30 WIB di BNI Hall. Hall tersebut dipenuhi oleh anak muda hingga orang tua yang antusias menyanyikan lagu-lagu Sade sambil menari bersama teman-teman dan pasangannya.

Rebecca Jade mengisi panggung itu dengan lagu-lagu hits dari Sade, seperti ‘Is It a Crime’ dan ‘Sweetest Taboo’ yang diiringi dengan full band. Pada panggung ini sedikit penonton yang mengabadikan penampilan Rebecca, kebanyakan dari mereka malah meneriakkan lirik dari lagu tersebut sambil mengajak penonton di sebelahnya untuk menyanyikan lagu dengan level antusiasme yang sama dengan mereka.
Di penghujung acara ini, JJF 2024 benar-benar mengahdirkan tema besar dari tahun ini, yaitu ‘Embracing unity through music’. Tiga hari penuh dengan musisi dari luar dan dalam negeri, instrumen yang berbeda, dan 11 panggung yang bertebaran di sekitar Jakarta International Expo (JiExpo) Kemayoran disatukan dengan para penonton dari beberapa belahan bumi yang berkelana di JJF 2024./ JOURNEY OF INDONESIA