Suasana Soehanna Hall, SCBD Lot, Sudirman, Jakarta malam 9 Desember 2022 terasa dingin menggigit sampai ke tulang. Dinginnya suhu ruang pertunjukan tersebut bisa jadi karena sejak siang hari Jakarta diguyur hujan deras tak henti. Namun lepas senja ini, Soehanna Hall menjadi pembuktian kembali seorang muka baru di skena jazz tanah air untuk menaklukkan panggung dan menunjukkan performa terbaiknya.
Alonzo Brata, penyanyi muda berbakat tersebut siap unjuk kebolehan di panggung bertajuk “Tap Into The Swing” pada Jumat, 9 Desember 2022. Sekitar pukul 20.20 WIB pesta pun dimulai dengan hadirnya Deska Anugrah (Drum), Joshua Alexander (Bass) dan Rio Manuel (Piano) yang membuka panggung dengan memainkan 2 nomor tanpa vokal sebagai pembuka, dan barulah setelahnya muncul Alonzo Brata dengan mengenakan outfit semi casual berwarna gelap memulai kehadirannya lewat lagu ‘Ain’t That a Kick in the Head’, sebuah lagu swing yang dipopulerkan Dean Martin dimainkan dalam format jazz big band oleh Nelson Riddle pada tahun 1960.
Tak perlu lama, diawal lagu terlihat empat penonton maju ke depan panggung dan mulai berdansa. Konsep menonton Alonzo sambil berdansa, sengaja disiapkan Star Creation ID, manajemen sekaligus Label Record dari Alonzo Brata.
Ini merupakan konsep tontonan baru yang segar dan menghibur. Baik untuk mereka yang sengaja mau berdansa ataupun mereka yang hanya berniat nonton Alonzo. “Mereka sengaja membeli tiket,” kata Mariam Kartikatresni, CEO Star Creation ID, di Soehanna Hall, Jakarta. “Para penari sudah pernah menonton pertunjukan Alonzo manggung di Motion Blue September 2022,” tambahnya lagi.
Usai lagu pertama, Alonzo sedikit memperkenalkan dirinya kepada penonton lalu masuk ke lagu ‘Fascinating Rhythm’ dan berlanjut ke ‘Orange Colored Sky’. Peserta yang berdansa bertambah banyak. Ruang di depan panggung sengaja disiapkan untuk bisa menampung lebih dari 10 pasang penari. Mereka bergantian berpasangan meunjukkan kebolehannya masing-masing.
Selain menyanyi solo, Alonzo juga tampil duet bersama penyanyi pendatang baru antara lain Natasya Elvira, Rifki Soeria, Qatijaa, juga penyanyi senior seperti Margie Segers dan Sandhy Sondoro. Pada barisan musisi pengiring , selain itu ada pula Nial Djuliarso, Oele Pattiselanno, Kuba Skowronski, dan Mikail Al-Rabbdia.
Tak kurang dari 15 lagu dibentang dipanggung “Tap Into The Swing” malam itu yang kebanyakan dinyanyikan Alonzo, termasuk original single terbarunya yang berjudul ‘Strollin’ Down The Avenue’. Lagu ini menjadi lagu original berbahasa Inggris pertama dari Alonzo.
Pertunjukkan inipun dilakoni dalam 2 sesi, penonton mendapatkan waktu rehat sekitar 15 menit untuk kemudian dilanjutkan kembali. Alonzo juga tampak tampil santai layaknya seorang penyanyi kawakan, sangat percaya diri dan terasa cukup menghibur dengan celetukannya dalam bahasa Inggris yang fasih secara lugas.
Yaa, percaya atau tidak, Alonzo lebih nyaman mennyampaikan maksudnya dalam bahasa internasional tersebut. Tanpa harus mengerenyitkan dahinya jika iya harus berbahasa.
Di sesi kedua ini, ALonzo tampil lewat balutan yang lebih casual. Agak lebih nge pop ketika dirinya berduet dengan Qatijaa lewat lagu ‘Location Unknown’ lalu membawakan ‘Gravity’ dan ‘High & Dry’ yang sangat populer dikenalkan oleh kelompok alternative Weezer.
Disesi ini juga Alonzo tampil mengimbangi para seniornya tatkala melantukan ‘I’m Walkin’ bersama Sandhy Sondoro, ataupun ‘Route 66’ dengan Margie Segers. Ia menutup panggungnya sebelum silam lewat tembang ‘Hello Dolly’.
Itulah seorang Alonzo Brata, terus terang lewat panggung “Tap Into The Swing” malam ini seperti membawa penonton di era lain. Agak berbeda dengan panggung festival sebelumnya yang pernah Journey of Indonesia saksikan ketika Alonzo terlibat sebagai pengisi acara. Disini penonton seperti ditarik ke zaman keemasan swing jazz berjaya.
Ada sedikit pikiran nakal, kenapa Alonzo tidak memainkan satu atau dua tembang dari Lala Land seperti ‘City of Stars’ ataupun ‘Another Day of Sun’ yang mungkin akan semakin menarik dengan karakter bariton yang dimiliki Alonzo./ JOURNEY OF INDONESIA