Untuk kali kedua, Kembalikan Baliku mementaskan ‘Sesolahan Bali Tityang 2022′, pagelaran ini sekaligus menjadi ajang uji tampil dan kenaikan tingkat untuk para murid mereka yang berlangsung di Hallf Patiunus, 19 November 2022.
Pagelaran ini berlangsung lebih meriah dengan menampilkan ragam gerak tari dari murid-murid Kembalikan Baliku, beberapa penyanyi ternama, serta komedi bondres ala Bali. Menjadi sebuah suguhan budaya Bali yang dikemas secara secara apik dan modern untuk menginspirasi anak muda kembali mencintai budaya.
Cicit Soekarno, Syandria, selaku founder Kembalikan Baliku mengajak kaum millenial untuk terus menjaga semangat pelestarian Seni Budaya Indonesia, mengajak mereka untuk kembali mencintai budaya negeri ditengah maraknya budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui sanggar budaya ini.
“Ini adalah wujud pergerakan kami, semangat dari murid-murid Kembalikan Baliku untuk terus dan tak akan pernah berhenti jaga budaya Indonesia. Ini bukan hanya bagaimana kami menari dan berproses, tapi wujud kecintaan kami terhadap budaya negeri dan semoga menginspirasi”, ujar Syandria.
Sesolahan Balin Tityang ini menampilkan ragam Tari Bali seperti Tari Pendet, Tari Kembang Girang, Tari Belibis, Tari Puspa Mekar, Tari Legong Khas Peliatan dan Tari Legong Jobog yang ditampilkan lebih dari 60 murid Kembalikan Baliku yang terdiri dari beberapa kelas yang dilatih khusus Nyoman Trianawati & Putu Astawa.
Perhelatan kali ini makin meriah dengan penampilan komedi bondres ala Bali yang dibawakan oleh Arsa Wijaya bersama penampil komedi, sukses menyita gelak tawa dari tamu-tamu dan pengunjung yang hadir.
Acara ini pun juga diisi oleh para bintang tamu spesial, para penyanyi digandrungi anak muda saat ini seperti Sal Priadi, Laze dan Bilal Indrajaya yang sukses membuat para pengunjung bersing-a-long ria, mengikuti irama musik dan lagu yang mereka mainkan.
Dalam sambutannya Guruh Soekarnoputra selaku Pembina dari Kembalikan Baliku berujar bahwa kebudayaan kita mungkin tergerus oleh asing, tapi dirinya yakin masih ada harapan untuk terus melestarikan kebudayaan. “Saya menaruh hormat kepada orang tua yang menitipkan anaknya untuk belajar melestarikan budaya di sanggar ini”, ujar Guruh.
Tak hanya menampilkan ragam budaya dan kesenian saja, pada kesempatan kali ini Kembalikan Baliku juga meluncurkan identitas baru mereka, logo baru yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi mereka untuk terus berproses dalam menjaga seni budaya bangsa buah karya Gifty Anjani & tim.
Kembalikan Baliku berharap dari pagelaran ini, banyak anak muda yang terinspirasi dari kegiatan yang berbau kebudayaan, melestarikan budaya dengan kemasan yang fresh, serta membuat mereka kembali mencintai budaya bangsanya sendiri./ JOURNEY OF INDONESIA