JAKARTA – Hari Minggu (13/10/2024), menjadi hari penutup Lintas Melawai Vol. 2 yang berlangsung di Taman Kota Peruri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut. Sejumlah musisi kenamaan negeri ini tampil menghibur para penikmat musik dengan hit-hit andalan mereka.
Walau acara sedikit menyimpang dari jadwal, panggung musik Lintas Melawai Vol. 2 hari ketiga ini dibuka sekitar jam 18.00 WIB yang sejatinya sudah di mulai pada pukul 16.00 WIB. Kehadiran Mohamad Kadri menjadi penyemangat bagi para pengunjung yang telah setia di depan panggung sejak sore. Kadri menghadirkan lagu ‘JJS Lintas Melawai’ yang cukup bingar pada era silam yang disuarakan oleh Harry Moekti.
Selanjutnya Kadri menghadirkan lagu ‘Apanya Dong’ yang dipopulerkan oleh Euis Darliah pada tahun 1982 silam dan ditutup lewat single barunya ‘Karmila’, yang juga merupakan lagu lawas milik Farid Hardja yang diaransemen ulang.
Lepas Mohamad Kadri, panggung dilanjutkan dengan kemunculan Helmy Yahya, yang tak bosan menceritakan usaha keras membangun giat Lintas Melawai ini, dan menyanyikan lagu ‘Smardhana’. Tak lama kemudian panggung diisi oleh Krakatau yang menampilkan Andre Dinuth & Barry Likumahuwa. Sambutan meriah langsung saja terkuak saat Trie Utami hadir melantunkan lagu pembuka ‘Ironis’. Selepasnya dihadirkan beberapa hits kelompok ini diantaranya ‘Imaji’, ‘Haiti’, ‘Cinta Pasti’, ‘Kau Datang’, ‘Gemilang’. Total sekitar 8 lagu, Krakatau hadir menuntaskan kerinduan para fansnya yang hadir.
Masih dalam suasana berbau jazz, panggung dilanjutkan dengan hadirnya grup musik legendaris era 1980-an, Karimata dengan motor utamanya Candra Darusman. Kelompok yang dulunya juga digawangi oleh Erwin Gutawa (bas), Denny TR (gitar), Aminoto Kosin (keyboard) serta Budhy Haryono (drum). Candra dan kawan kawan membuka kehadiran mereka lewat nomor-nomor fusion seperti ‘Dahaga’, ‘Relief’, ‘Gringgo’, ‘Take Off’.
Tak hanya melulu membawakan musik instrumen, Karimata memperkenalkan juga Natasya Elvira yang bertindak sebagai vokalis. Dari tenggorakannya muncul alunan indah lagu seperti ‘Masa Kecil’, ‘Hari ini Milik Kita’ ataupun ‘Lintas Melawai’ yang juga cukup fenomenal.
Panggu Lintas Melawai di hari ketiga ini benar-benar di bakar oleh hadirnya Achmad Albar dan Ian Antono. Walau tak membawa banyak lagu, namun penonton yang memadati Taman Kota Peruri, Kebayoran Baru tersebut tumpah dan bernyanyi bersama. Membuka kehadiran mereka dengan lagu cadas ‘Kehidupan’, lalu dilanjutankan dengan ‘Rumah Kita’. Setelah bertukar sapa sejenak dengan para penonton Achmad Albar menghadirkan lagu ‘Panggung Sandiwara’ dan ditutupnya dengan tembang ‘Semut Hitam’ yang disambut histeris oleh semua yang hadir.
Kehadiran Keenan Nasution yang membawa sihir progressive rock di era 80’an sedikit banyak juga membuka ingatan kejayaan genre ini. Keenan menghadirkan ‘ Indonesia Mahardhika’, ‘Negriku Cintaku’, yang identik dengan tema kebangsaan dari Gank Pegangsaan sebagai band utama dari Keenan Nasution, lalu hadir ‘Nuansa Bening’ yang cukup dikenal serta menutup lewat tembang ‘Dirimu’ dan ‘Palestina’.
Keriaan malam itu ditutup dengan kehadiran Solid ’80 yang membawa lagu-lagu diantaranya ‘Enggo Lari’, ‘Mungkinkah Terjadi’, ‘Jalan Masih Panjang’, serta penampilan kejutan dari Atiek CB lewat lagunya ‘Kau Dimana’ dan Terserah Boy’.
Walau masih terjadi keterlambatan waktu dan kurangnya koordinasi dari tim produksi, namun gelaran Lintas Melawai Vol. 2 ini bisa mendapat acungan dua jempol. Pemilihan musisi yang tampil disertai gimmick era 80’an seperti konvoi mobil motor di sepanjang jalan Melawai dan seputaran Blok M membuka dan memelihara memori era tersebut di hati para pengunjung.
Lintas Melawai juga merupakan festival seni dan budaya mempromosikan warisan budaya Indonesia era 1980-an kepada generasi muda dan masyarakat luas, yang menciptakan ruang inklusif untuk berekspresi dalam nuansa retro penuh kenangan.
Sampai jumpa di Lintas Melawai Vol. 3 di 2025 mendatang…/ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk