JAKARTA – Hari kedua penyelenggaraan Synchronize Fest 2024 berlangsung sukses dengan antusiasme tinggi dari para pengunjung. Sejak gerbang dibuka pukul 13.30 WIB, area festival langsung dipadati oleh ribuan penonton yang siap menikmati berbagai pertunjukan dari musisi kenamaan.
Di awal acara, panggung-panggung utama seperti District Stage, Dynamic Stage, dan Forest Stage sudah menggema dengan penampilan Sal Priadi, Fourtwnty, The Adams, dan Ziva Magnolya. Semangat pesta mulai terasa sejak dua jam pertama, dengan para penonton bergoyang mengikuti irama musik yang dibawakan oleh para musisi.
Salah satu penampilan spesial pada Sabtu (05/10) adalah Lagu Anak Masa ke Masa yang diselenggarakan di Dynamic Stage. Pertunjukan ini membawa penonton bernostalgia dengan deretan lagu anak-anak yang populer di berbagai generasi. Kehadiran Chicha Koeswoyo, Mocca, Tasya Kamila, Enno Lerian, hingga sang legenda, Titiek Puspa, menghidupkan kenangan masa kecil yang manis, ditutup dengan kolaborasi indah antara Saskia & Geofanny dengan ‘Menabung’.
Sore harinya, grup-grup muda seperti The Bandells, Duo Moby Sade, dan Funeruuu berhasil mencuri perhatian dengan aksi debut mereka di Synchronize Fest. Keramaian pun semakin memuncak di XYZ Stage berkat penampilan energik Rub Of Rub yang mengajak penonton bergoyang sepanjang pertunjukan. Suara bising dari Oleng Upuk juga menggema, menghentak area festival dengan dentuman sound system yang kuat.
Selepas matahari terbenam, suasana festival semakin meriah. Hindia, Rumahsakit, dan WSATCC DJ Set menghidupkan suasana malam dengan penampilan mereka yang memukau. Sementara itu, di Panggung Getar, grup orkes asal Bogor, Munhajat, menghadirkan aksi penuh canda tawa dan kejutan berupa bola plastik yang bertebaran di antara penonton.
Penampilan spesial di District Stage mempersembahkan Rock Opera Ken Arok: Harry Roesli yang digarap oleh Edy Khemod dan Gerald Situmorang. Pertunjukan megah ini menggabungkan elemen politik, sosial, dan ekonomi dalam bentuk opera yang spektakuler. Para penonton terpukau oleh kolaborasi apik dari musisi dan seniman seperti Isyana Sarasvati, Indra Lesmana, dan Soleh Solihun.
Tidak hanya panggung besar, Gigs Stage yang terletak di dekat pintu masuk juga menawarkan daya tarik tersendiri dengan musisi lintas genre dan kota, seperti Black Horses, Rimba, hingga Misanthropy Club.
Keberlanjutan Synchronize Fest dipenuhi kejutan manis, termasuk kembalinya Tria, vokalis The Changcuters, yang tampil untuk pertama kalinya setelah masa pemulihan. Dengan semangat yang menyala, Tria menyapa penggemar setianya sebelum membawakan “I Love U Bibeh”.
XYZ Stage pun kembali menampilkan dua pertunjukan pamungkas, yaitu R.E.M Rien Djamain, Ermy Kullit & Margie Segers: Api Asmara dan Sir Dandy Menyanyikan Lagu Teman-Teman. Kedua pertunjukan ini menutup malam dengan nuansa penuh tawa dan nostalgia, memberikan kenangan tak terlupakan bagi penonton.
Hari kedua Synchronize Fest ditutup dengan meriah oleh Barakatak, Whisnu Santika, dan Krowbar yang membawakan Galaksi Rima Sakti di tengah semangat pesta yang tak surut hingga larut malam./ JOURNEY OF INDONESIA | Morteza