JAKARTA – Serial animasi edukatif terbaru Baby Zu resmi diluncurkan di Theater Keong Emas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam ajang “End of Year Festive” pada Jumat (20/12) kemarin, dan menjadi torehan bersejarah bagi dunia hiburan anak-anak di Indonesia. Dikemas dalam suasana meriah, Baby Zu diperkenalkan sebagai simbol baru hiburan anak-anak yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi.
Peluncuran Baby Zu di TMII ini menjadi awal dari perjalanan panjang serial animasi yang menampilkan karakter-karekter lucu yang dipastikan disukai anak-anak di seluruh Indonesia. Antusiasme para pengunjung, terutama anak-anak, menjadi bukti bahwa Baby Zu memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia.
Sebagai inisiator, Mahaka Visual Indonesia (MVI) berkomitmen untuk terus mengembangkan Baby Zu agar semakin relevan dan bermanfaat. Terkait hal tersebut, CEO MVI, Herijanto Judarta mengungkapkan jika serial ini lahir dari keprihatinan terhadap meningkatnya penggunaan gadget oleh anak-anak tanpa panduan yang jelas.
“Baby Zu hadir dengan pesan penting tentang penggunaan teknologi yang sehat. Dirancang untuk memberikan hiburan sekaligus pembelajaran, kami ingin membantu anak-anak memahami pentingnya menggunakan gadget dengan bijak,” ujar Herijanto pada saat peluncuran “End of Year Festive” ini.
Serial ini mengusung cerita yang relevan dengan kehidupan anak-anak masa kini. Karakter Baby Zu dan teman-temannya dirancang untuk menyampaikan pesan moral secara menarik, seperti pentingnya kerja sama, tanggung jawab, dan menjaga keseimbangan antara waktu bermain dan belajar. “Kami ingin masyarakat, khususnya keluarga Indonesia, memahami bahwa hiburan anak-anak bisa menjadi media pembelajaran yang menyenangkan. Baby Zu adalah bentuk komitmen kami untuk menghadirkan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga berdampak positif,” tambah Herijanto.
Herijanto juga berharap jika Baby Zu bisa mendapat dukungan dari banyak pihak seperti para pendidik, psikolog anak, dan komunitas keluarga. “Kami optimis serial ini dapat membawa perubahan positif dalam cara anak-anak menikmati hiburan sekaligus belajar,” sebutnya.
“End of Year Festive” tidak hanya menjadi ajang peluncuran Baby Zu, tetapi juga merilis film dokumenter yang memaparkan berbagai tempat di wilayah Jawa serta Bali yang kental dengan nilai sejarah yang dibalut tema “The Historical Java Bali”. Menjalani proses syuting selama kurang lebih satu bulan, film yang eksklusif tayang di theater Keong Emas TMII nantinya bakal dibuat menjadi tiga series.
Herijanto Judarta yang dalam project ini bertindak sebagai eksekutif produser mengatakan bahwa tantangan dalam membuat film The Historical Java Bali ini menuntut tampilan yang sama sekali berbeda. Riset panjang harus dilakukan dan goalnya adalah untuk edukasi dan tourism. “Banyak orang asing ingin lihat Indonesia. Jadi kalau orang pergi ke daerah wisata bukan cuma foto selfie tapi juga banyak belajar. Kedepan kita akan lari ke arah Timur dan Barat, kami ingin buat ensiklopedia Indonesia di Keong Emas,” tutup Herijanto.
The Historical Java Bali sendiri menjadi bagian dari rangkaian film serial inspiratif yang disajikan di Keong Emas ‘The Hiden Gem of Nusantara’. Sebelumnya, sudah dirilis film bertema sosial yang berjudul “The Glorious Komodo Island” dan “Langkah Langkah Kecil”. Seri kedua project ini akan di rilis saat Lebaran yang mengulas sisi magical budaya Tanah Air.
Ayo saksikan penayangan serial animasi Baby Zu dan The Historical Java Bali di theater Keong Emas sambil menikmati suasana liburan di akhir tahun./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk