TANGERANG – Dunia kuliner Indonesia kembali diramaikan dengan semangat inovasi melalui gelaran Dailymeal Foodnovation 2025 yang mengusung tema “Nusantara Reimagined”. Kompetisi kuliner tingkat nasional ini menghadirkan gagasan segar bagi pengembangan pangan lokal alternatif yang sehat, berkelanjutan, dan siap bersaing di pasar modern.
Diselenggarakan di Kitchen Lab & Restoran Gedung D, Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci, ajang ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai penjuru tanah air untuk menciptakan kreasi hidangan berbahan dasar inovatif seperti Porang Cassava Rice, Corn Rice, dan Cassava Rice. Ketiga bahan besutan Dailymeal ini dikenal memiliki keunggulan nutrisi yang tinggi, rendah glikemik, bebas gluten, kaya serat, serta mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.
Ajang ini tak sekadar kompetisi memasak biasa. Para peserta ditantang untuk berinovasi secara kreatif dalam menyusun menu appetizer dan main course yang menggugah selera namun tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan. Setiap tim terdiri dari dua hingga tiga mahasiswa yang diberi waktu 90 menit untuk mengolah dan menyajikan hidangan secara profesional sesuai standar industri hospitality.

Menurut Amar Ramdani, Vice President Marketing PT. Hoki Distribusi Niaga, Dailymeal Foodnovation merupakan bagian dari komitmen Dailymeal dalam menghadirkan solusi pangan masa depan. “Kami ingin mendorong generasi muda, khususnya mahasiswa, agar mampu menciptakan ekosistem kuliner yang lebih sehat, inovatif, dan berkelanjutan. Kompetisi ini adalah jembatan antara akademisi dan industri kuliner yang membuka potensi kolaborasi lebih luas,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Amelia Wijaya selaku Dekan Fakultas Hospitality dan Pariwisata UPH menyambut baik kolaborasi ini. Ia mengatakan bahwa diharapkan kerja sama ini dapat menjadi wadah mahasiswa dalam mengasah kemampuan dan ide-ide mereka. Terutama, dalam berkontribusi untuk menciptakan ekosistem kuliner Indonesia yang mumpuni. “Kami percaya, melalui kolaborasi ini, mahasiswa dapat menciptakan solusi kuliner, tidak hanya relevan dengan kebutuhan saat ini, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Dr. Amelia.
Setiap tim terdiri dari dua hingga tiga mahasiswa yang diberi waktu 90 menit untuk memasak dan menata hidangan. Tiga tim terbaik akan mendapatkan penghargaan berupa uang tunai dan e-sertifikat, sementara seluruh peserta akan memperoleh e-sertifikat partisipasi. Menu pemenang akan dipilih berdasarkan kriteria profesional, termasuk rasa, kreativitas, penyajian, dan inovasi bahan pangan yang digunakan.

Selain itu, menu pemenang juga berpotensi dipromosikan sebagai bagian dari inisiatif kuliner sehat dan akan direkomendasikan ke jajaran restoran rekanan Dailymeal, yang mendukung keberlanjutan serta gaya hidup modern. Hal ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk melihat karya mereka berkembang dalam industri kuliner yang lebih luas.
Tak hanya mengasah keterampilan memasak, kompetisi ini juga memberi ruang pembelajaran mendalam mengenai dunia industri kuliner. Dr. Amelia Wijaya, Dekan Fakultas Hospitality dan Pariwisata UPH, menilai acara ini sejalan dengan visi kampus dalam membangun koneksi lintas sektor. “Dailymeal Foodnovation 2025 menjadi momentum penting dalam menjawab tantangan pangan masa depan dengan pendekatan kreatif, berkelanjutan, dan relevan terhadap kebutuhan industri serta masyarakat,” ujarnya.
Marco Agustian dan Savitri yang merupakan salah satu kelompok peserta kompetisi dari Pradita University, menghadirkan menu appatizer rujak Aceh dengan buah mangga kweni. Savitri mengungkapkan bahwa dirinya dan Marco mencoba untuk menantang kemampuan mereka dalam menghadirkan rujak Aceh. “Ini jadi challange tersendiri karena buah kweni yang menjadi bahan utamanya sulit untuk didapatkan. Buah kweni ini dibuat jelly dan disusun diatas buah-buah lainnya”, ungkap Savitri.

Proses membuat jelly ini juga penuh tantangan karena tidak disediakan alat pendingin, sehingga mereka menyiasatinya dengan membuat jelly sedikit lebih kencang supaya terlihat fresh. “Untuk menu main coursenya kami menampilkan barramundi mangut yang di asap dengan beras singkong dari Dailymeal,” tambah Marco.
Lebih jauh, penjurian dilakukan secara independen oleh praktisi kuliner profesional yang menilai berdasarkan aspek rasa, penyajian, kreativitas, kebersihan, serta penggunaan bahan inovatif. Selain pengalaman langsung, peserta juga memperoleh e-sertifikat sebagai bentuk apresiasi, dan bagi tiga tim terbaik tersedia hadiah uang tunai serta potensi promosi menu ke jaringan restoran rekanan Dailymeal.
Tak hanya sekadar perlombaan, Dailymeal Foodnovation 2025 merupakan langkah nyata dalam membangun kesadaran akan pentingnya pangan lokal yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Melalui sinergi antara pendidikan dan industri, harapannya inovasi kuliner dari tangan-tangan muda Indonesia dapat menjadi pendorong transformasi gaya hidup sehat di tingkat nasional./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk