Mengambil tempat di Con-Create House di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Demi Film Indonesia (DFI) sengaja merayakan usianya yang ke Sembilan tahun lembaga ini berkiprah. Sebagai sebuah Yayasan, DFI tetap konsisten dalam memberikan apresiasi dan kampanye Film Nasional.
Dalam rangka perayaan ulang tahun ini pula, DFI sengaja memberikan dua penghargaan bertajuk DFI Cinema Achievement Award 2022 untuk kategori Government Support yang diberikan kepada Ahmad Mahendra selaku Dit. PMM Kemendikbud Ristek RI, dan Award kategori “Bioskop Dengan Gedung Sendiri” kepada KCM (Kota Cinema Mall) sebagai salah satu exhibitors yang setia menayangkan Film Nasional.
Dalam pandangannya selaku Ketua Umum DFI, Yan Widjaya menyebutkan jika DFI selalu ingin menjadikan film Indonesia tuan rumah di negeri sendiri dan tamu terhormat di negeri tetangga. “DFI mengajak menonton film Indonesia setiap Kamis di hari dan show pertama,” ujar Yan.
Menurut Yan Wijaya, terpilihnya Ahmad Mahendra dengan merujuk pada kinerjanya untuk dalam mendukung perkembangan film nasional.
Hal ini terlihat dari serapan anggaran pemerintah untuk perfilman, ada lebih dari 20 Festival Film yang digelar dari 2021-2022 seperti FFI, FFWI, FFB, JFW, Eagle Award, BaliMakarya Film Festival Indonesia-BFFI, Balinale Film Festival, Festival Film Pendek Banyuwangi, Festival Film Tegal, Festival Film Pendek Berbahasa Daerah, Festival Film Pendek Etnik Nusantara, Madani Internasional Film Festival, Aceh Film Festival, Jogja Netpac dan masih banyak lagi lainnya.
DFI juga mengimplementasikan amanat UU Perfilman untuk Kampanye Film Nasional dengan membuat kanal YouTube Demi Film TV yang eksis mempromosikan film film nasional terbaru serta laporan jumlah penonton. Kegiatan lainnya, secara kontinyu menggelar nonton bareng dengan berbagai komunitas Award kedua diberikan DFI kepada Kota Cinema Mall (KCM) kategori “Bioskop Dengan Gedung Sendiri”.
Ahmad Mahendra yang hadir dalam acara itu, mengapresiasi DFI sebagai sentra sinergi dalam rangka memajukan ekosistem industri perfilman tanah air. “Saya harap lanjutkan saja dan sangat membantu pemerintah, apalagi di tahun 2023 DFI ingin memanfaatkan Videotron kementerian dan lembaga negara untuk ikut memutar trailer film-film baru, saya dari pihak pemerintah tentu mendukung hal ini demi memberikan ruang yang muaranya untuk perkembangan industri perfilman tanah air,” ucapnya disambut riuh produser seperti Harry (Makelar Doa), Sumi Muin-Main Pictures, Hartawan (Imperial Pictures), Toto Sugriwo (Lantai 4) dan lainnya.
Sementara itu, Yoen K selaku owner dan produser Kota Cinema Mall (KCM) setelah menerima award dari dFI menyebut Kota adalah singkatan KOolmunitas kiTA. “Tujuan didirikan bukan hanya sebagai tempat menonton film biasa, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya berbagai komunitas. Misalkan komunitas pencinta musik, olahraga, dan hobi lainnya. Selain itu KCM juga menyediakan sarana kuliner lengkap untuk keluarga,” kata Yoen.
Positioning KCM sebagai alternatif tempat hiburan dengan harga terjangkau, memang tidak banyak ditawarkan untuk tingkat Kabupaten saat ini. “Dalam bahasa sederhana, KCM menjadi Alun-Alun di setiap Kabupaten atau sebagai Taman Hiburan Rakyat (THR) yang menjadi destinasi keluarga,” paparnya lugas.
Sebagai produser film lebih dari 15 tahun, Yoen K menyadari distribusi film masih terfokus di kota-kota besar. “Perlu sebuah upaya besar untuk memulai penyebaran bioskop di tingkat Kabupaten secara terarah dan professional,”kata Yoen.
Menggandeng pengusaha muda Larry Wijaya, dan dibantu Sudiadi yang juga memiliki banyak pengalaman di dalam bisnis film nasional, KCM mulai didirikan tahun 2017, dengan lokasi pertama di Kabupaten Bekasi. Dan terus berlanjut di kabupaten lainnya di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.
KCM akan fokus dengan positioningnya sebagai sarana hiburan lengkap untuk keluarga, dengan gerbang terdepannya adalah bioskop. Prioritas KCM tetap Kabupaten yang masih belum memiliki bioskop. KCM bisa menjadi etalase film anak negeri untuk ditonton di daerah dan jauh dari jangkauan kota besar tapi tetap menjadi Kota tersendiri yang membanggakan.
MiLad tahun ke-9 sebagai kelaziman atau tradisi dengan memutar trailer film-film baru yang akan tayang pada awal 2023 dan juga menghadirkan talentnya seperti Ingrid Widjanarko.
Yan menyampaikan film-film baru tersebut antara lain adalah; #AnakTitipanSetan, #JombloFiSabilillah, #MakelarDoa, #Mangkujiwo2, #AnakPenangkapHantu, Assalamu Alaikum Beijing 2, dan Cakar Monyet, #TanpaAmpun. Selain menayangkan trailer juga dihadiri film maker masing-masing seperti Jastis Arimba, Erwin Arnada, Farid Ongky dan lainnya.
Acara juga menghadirkan Badan Perfilman Indonesia, FFWI, stakeholder BPI lainnya, TasNoJaR – Komunitas Nonton Jakarta bersama puluhan media ibukota ini menyimak pula paparan dari Perum Film Nasional (PFN) yang memperkenalkan Studio XR Extended Reality dengan mempersembahkan kolaborasi film yang akan tayang 12 Januari 2023 dibesut Erwin Arnada./ JOURNEY OF INDONESA