JAKARTA — Indonesia Singing Academy (ISCA) tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan kreator TikTok. Berbeda dari ajang menyanyi pada umumnya, ISCA bukan sekadar mencari bakat, tapi juga menjadi ruang belajar dan pengembangan diri bagi para peserta.
Dipelopori oleh empat figur penting di industri musik, Trie Utami, Ronny Waluya, Ressa Herlambang, dan kreator konten Dante Irwansyah — ISCA lahir dari visi yang lebih luas. “Ini bukan hanya ajang mencari pemenang, tapi juga tempat belajar dan mencari peluang karier di dunia tarik suara,” ujar Ronny Waluya, juri sekaligus inisiator ISCA.
Menurut Ronny, ISCA memang didesain unik. Dalam ajang ini, peserta bukan hanya dinilai dari kualitas vokalnya, tapi juga diberi pembekalan yang berguna demi masa depannya. “Kami memberikan edukasi lengkap, mulai dari olah vokal, sikap di atas dan luar panggung, hingga bagaimana mencari penghasilan dari menyanyi di TikTok. Hal-hal inilah yang masih jarang diajarkan pada ajang lain.”
Trie Utami turut menekankan perbedaan ISCA dari ajang menyanyi lain. Dalam ISCA, juri bukan asal menilai, tapi memberikan masukan dan mentoring yang berguna. “Ini ruang belajar, bukan sebatas mencari pemenang. Dalam ISCA, peserta belajar menyanyi yang benar, tampil percaya diri, dan mencari peluang kerja di industri musik nantinya.”

Sesi audisi ISCA digelar secara langsung di TikTok. Peserta cukup mengirim video menyanyinya, kemudian diseleksi dan diberi penilaian secara live. Penonton juga dapat memberikan dukungannya melalui voting. “Proses ini melibatkan kreator, juri, dan audiens secara langsung. Interaksinya terjadi secara real time, sehingga terasa lebih hidup dan transparan,” kata Ressa Herlambang.
Antusiasme peserta luar biasa. Selama Maret–April 2025, ISCA menerima lebih dari 3.000 pendaftar. Setelah proses seleksi dan audisi live, terpilih 16 besar yang tengah bersaing menuju babak final. “Berasal dari latar yang berbeda — mulai dari ibu rumah tangga, calon profesional, hingga alumni ajang TikTok — ISCA menjadi ruang kreatif dan edukatif bagi semuanya.”
Selain hadiah uang tunai, pemenang ISCA nantinya juga akan diberi kesempatan rekaman profesional, belajar langsung dari para ahli, dan tampil duet bersama juri. Tak hanya itu, 12 besar nantinya diundang ke Jakarta untuk mengikuti workshop, belajar sikap, tata vokal, dan seluk-beluk industri musik. “Ini menjadi langkah penting demi masa depan para talenta yang tengah mencari tempat belajar dan meniti karier di dunia menyanyi.”
ISCA bukan sebatas ajang adu suara, tapi juga menjadi ruang belajar dan penghubung bakat Indonesia ke dunia profesional. Dengan pendekatan yang matang, ISCA diharapkan dapat melahirkan bintang-bintang baru yang siap bersinar di tengah gempitanya industri kreatif./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk