JAKARTA – Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) kembali hadir di Jakarta International Convention Center (JICC) dengan skala lebih besar dan istimewa. Pameran yang berlangsung pada 5-9 Februari 2025 ini menempati seluruh hall seluas 24.941 m², menandai perayaan 25 tahun eksistensi INACRAFT sebagai pameran kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara. Tahun ini, INACRAFT juga bertepatan dengan ulang tahun ke-50 Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), menambah kemeriahan acara.
INACRAFT 2025 secara resmi dibuka oleh Selvi Ananda selaku istri dari Wapres RI yang didampingi sejumlah pejabat diantaranya Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, serta Menteri UMKM Maman Abdurahman. Acara pembukaan dimeriahkan dengan pemukulan alat musik bonang sebagai simbol dimulainya pameran.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditunjuk sebagai ikon utama INACRAFT 2025 dengan mengusung sub-tema “The Cosmological Axis of Yogyakarta, Living in Harmony.” Beragam atraksi budaya khas DIY ditampilkan, termasuk Mini Carnaval of Jogja yang menghadirkan simbol Gunungan sebagai bentuk apresiasi kepada pengunjung. Sri Paduka Paku Alam X turut hadir dalam prosesi simbolis tersebut.

Sebagai bagian dari perayaan 25 tahun, INACRAFT menghadirkan program spesial “Mbatik 25 Meter” yang merefleksikan perjalanan panjang pameran ini. Menteri UMKM Maman Abdurahman bersama Ketua Umum BPP ASEPHI Muchsin Ridjan menjadi yang pertama memberikan warna alam pada kain tersebut. Pengunjung juga diajak berpartisipasi dalam menggambarkan motif perjalanan INACRAFT selama pameran berlangsung.
Selain itu, INACRAFT menggandeng Wastehub sebagai mitra pengelolaan limbah, mengajak pengunjung untuk memilah dan mengolah sampah dengan lebih bertanggung jawab.
Untuk kenyamanan pengunjung, ASEPHI menerapkan sistem zoning berdasarkan jenis produk, mulai dari batik, tenun, songket, perhiasan, aksesoris, fesyen muslim, bordir, ecoprint, hingga peralatan rumah tangga dan produk dekoratif. Area khusus F&B bertajuk “Talam (Kuliner Nusantara)” juga hadir menyajikan aneka kuliner khas Indonesia.
Partisipasi internasional dalam INACRAFT semakin kuat dengan kehadiran perwakilan dari World Craft Council (WCC) dan ASEAN Handicraft Promotion & Development Association (AHPADA). ASEPHI, yang kini menjabat sebagai Vice President WCC Asia Pacific Regions periode 2025-2028, akan menjadi tuan rumah board meeting organisasi ini, dihadiri oleh delegasi dari 12 negara.

Dua panggung utama, yakni Icon Stage DIY di Selasar Main Lobby dan Hall B, menjadi pusat berbagai program pendukung seperti Craft Talks, Craft Workshops, INACRAFT Forum, dan Cultural Performance. Pameran ini juga menggelar Fashion Show, Business Matching, serta INACRAFT Award sebagai bentuk apresiasi bagi para perajin terbaik.
Tahun ini, INACRAFT menghadirkan total 1.061 stand, terdiri dari 729 peserta individu, 199 stand dari Kementerian/Dinas, 25 stand BUMN, serta 19 peserta internasional. INACRAFT menargetkan 100.000 pengunjung, termasuk 1.000 buyers luar negeri, dengan proyeksi transaksi retail Rp100 miliar dan kontrak dagang mencapai USD 1,5 juta.
Pameran dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB dengan harga tiket masuk Rp35.000. Pengunjung yang menggunakan pembayaran Bank Mandiri berhak mendapatkan diskon khusus dan penukaran tiket dengan poin Livin’ Mandiri. Tiket dapat dibeli secara online melalui website resmi inacraft.co.id atau langsung di lokasi pameran.
Dengan konsep keberlanjutan, kolaborasi internasional, serta dukungan luas dari berbagai sektor, INACRAFT 2025 kembali membuktikan posisinya sebagai pameran kerajinan tangan terbesar dan paling dinanti di Asia Tenggara./ JOURNEY OF INDONESIA | Nuhaa