JAKARTA – Aktor kenamaan Indonesia, Reza Rahadian, resmi meluncurkan program bertajuk “Refleksi Dua Dasarasa” di Bentara Budaya Jakarta. Program ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier Reza yang telah dua dekade mengukir prestasi di industri film dan kreatif tanah air.
Dalam sambutannya, Reza mengungkapkan bahwa Refleksi Dua Dasarasa bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah ruang kontemplasi atas perjalanan panjangnya. “Semua pencapaian saya berawal dari kepercayaan orang lain. Ini adalah ajakan untuk terus belajar, berbenah, dan tetap rendah hati,” ujar Reza. Ia menekankan pentingnya momen ini sebagai kesempatan membuka lembaran baru dalam proses kreatifnya.
Program Refleksi Dua Dasarasa menghadirkan rangkaian kegiatan yang berlangsung hingga akhir 2025. Mulai dari peluncuran buku Mereka Yang Pertama, pameran instalasi seni bertajuk Eudaimonia di ArtJog 2025, debut penyutradaraan Reza lewat film panjang Pangku, hingga program kolaborasi spesial bersama Jakarta Film Week dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2025.

Sebagai penutup, sebuah pementasan monolog berjudul Dua Dasarasa yang naskahnya ditulis oleh Agus Noer akan digelar pada Desember 2025.
Direktur Program Refleksi Dua Dasarasa, Inet Leimena, mengungkapkan bahwa program ini dirancang tidak hanya untuk merayakan pencapaian Reza, tetapi juga untuk mengajak publik memahami nilai dari perjalanan seorang aktor dan manusia. “Kami ingin memperlihatkan bahwa keberhasilan Reza adalah hasil dari proses panjang, dedikasi, dan kolaborasi banyak pihak,” tutur Inet.
Karier Reza Rahadian bermula pada usia 17 tahun ketika ia mengikuti ajang Top Guest Majalah Aneka Yess! tahun 2004. Perjalanan awalnya di dunia seni peran dimulai melalui sinetron produksi Rapi Films serta film televisi Sumpah Kezia (2008) produksi Frame Ritz. Namanya mulai bersinar di layar lebar lewat perannya dalam Perempuan Berkalung Sorban (2009) arahan sutradara Hanung Bramantyo, setelah sebelumnya debut di film Film Horor (2007) karya sutradara Toto Hoedi.

Sejumlah tokoh kreatif turut hadir mendukung peluncuran program ini, seperti Adi Ekatama dari Kompas Gramedia Group, editor buku Andi F. Yahya, koreografer Siko Setyanto, komposer Kasimyn (Aditya Surya Taruna), produser film Gita Fara, penulis skenario Felix K. Nesi, Direktur Jakarta Film Week Rina Damayanti, dan Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival Ajish Dibyo.
Selama dua dekade, Reza Rahadian dikenal konsisten mempersembahkan karya-karya berkualitas yang menginspirasi publik Indonesia. Refleksi Dua Dasarasa menjadi penanda bahwa perjalanan seorang seniman sejati adalah tentang pertumbuhan berkelanjutan, kolaborasi, dan keberanian untuk terus bermetamorfosis.
Untuk mendapatkan informasi terkini seputar rangkaian program, masyarakat dapat mengikuti kanal media sosial resmi Refleksi Dua Dasarasa atau menghubungi tim publisis yang bertugas./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk