Para pelaku industri mencari adaptasi terbaik dalam mendorong menggeliatnya dunia modifikasi dan aftermarket sambil mengikuti protokol kesehatan, aspek keselamatan, dan kesejahteraan bagi semua pihak
Pandemi Covid-19 yang masih belum kelihatan akan mereda dalam jangka waktu pendek, mendorong perubahan tatanan gaya hidup besar-besaran dewasa ini. Dunia usaha pun terkena dampaknya, tak terkecuali para pemain modifikasi yang bergerak di bidang jasa maupun penjualan produk aftermarket.
Meski begitu, sesuai visi misi National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) dan Indonesia Modification Expo (IMX) untuk #jagaotomotifindonesia, perkembangan dunia modifikasi dan komponen aftermarket Tanah Air akan terus didorong selalu bergeliat dengan mendukung upaya-upaya promosi dan penjualan kreatif di tengah pandemi. Termasuk persiapan dalam mengadakan event expo dan lifestyle terbesar: Tokopedia IMX 2020 pada 10-11 Oktober mendatang.
“Di tengah situasi saat ini kami mencoba mendorong pelaku-pelaku usaha dalam industri modifikasi dan aftermarket agar tetap berjalan. Kami yakin modifikator dapat bertahan dengan berbagai strategi kreatif mereka, karena kreativitas merupakan bagian tak terpisahkan dari para modifikator,” ujar Andre Mulyadi selaku NMAA Founder sekaligus IMX Project Director.
Peran NMAA dan IMX dalam hal ini adalah mempertemukan pasar yang potensial untuk produk aftermarket atau jasa modifikasi yang dibutuhkan dengan menggandeng salah satu market place terbesar di Indonesia, Tokopedia.
Toko velg legendaris Permaisuri Ban adalah yang sudah sejak lama berjualan melalui Tokopedia dan mendapat predikat Official Store. Di mana pada kondisi saat ini, Permaisuri Ban semakin menggencarkan cara berjualan mereka melalui Tokopedia karena dinilai sangat efektif untuk menjangkau calon konsumen di luar kota maupun untuk yang saat ini lebih memilih belanja dari rumah.
Seperti yang diakui oleh Wibowo Santosa pemilik Permaisuri Ban, bahwa kondisi saat ini membuat pihaknya harus memiliki protokol kesehatan khusus di toko. Selain itu mereka juga menggenjot penjualan melalui market place.
“Konsumen tingal duduk manis di rumah karena semua sales di Permaisuri Ban sudah paham benar kebutuhan konsumen akan seperti apa, dan bisa menjadi konsultan yang tepat untuk memilih velg dan ban apa yang sesuai kemauan konsumen,” sebutnya.
Sementara itu produk aftermarket perawatan kendaraan Turtle Wax yang digawangi PT Laris Chandra memajukan konsep “do it yourself” untuk hampir semua produk yang dijualnya. Konsumen bisa langsung memakai produk perawatan kendaraan profesional yang bisa langsung digunakan ke mobilnya di rumah dengan sangat mudah, sehingga sangat berguna di masa-masa pandemi seperti sekarang ini.
“Turtle Wax merupakan merek ternama dari Amerika Serikat yang konsisten memberikan perhatian khusus pada perawatan mobil sejak 1953. Saat ini telah menjual produknya ke lebih dari 90 negara di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan lebih dari 30 varian produk perawatan mobil yang diluncurkan di Indonesia, membuat Turtle Wax bisa menjadi pilihan produk perawatan eksterior dan interior mobil untuk konsumen yang saat ini masih membatasi kegiatan di luar rumah,” jelas Business Director PT Laris Chandra, Stanley Tjhie.
Dari dua contoh di atas, membuktikan bahwa industri dan aftermarket Tanah Air bisa bertahan di masa-masa sulit seperti sekarang ini. Secara historis industri modifikasi dan aftermarket Indonesia telah banyak menghadapi berbagai kesulitan yang mempengaruhi kegiatan bisnis. Akan tetapi sebagai sebuah industri yang unik, dengan banyak pelaku bisnis dan user yang sebagian besar adalah pehobi otomotif, pada akhirnya bersama-sama menemukan cara untuk pulih dari kondisi-kondisi tersebut.
“Kami yakin bahwa dengan banyaknya pelaku usaha modifikasi dan aftermarket yang mendorong cara-cara penjualan secara digital dengan dukungan SDM dan produk yang sesuai akan membuat industri ini akan pulih dengan cepat. Kami di NMAA dan IMX juga akan terus mendukung pelaku modifikasi dan aftermarket agar industri ini kembali bergairah meski di tengah keterbatasan,” tutup Andre./ JOURNEY OF INDONESIA