Gading Serpong, Tangerang – Dr. Shacha Aesthetic and Slimming Center, yang berlokasi di Gading Serpong, Tangerang, Banten, menawarkan perawatan khusus untuk bekas jerawat dan flek di wajah melalui teknologi canggih Pico Laser High Technology dan Botox Allergan.
Menanggapi kunjungan perawatan dari seorang influencer dan penata rias ternama Nadya Naufel pada 19 Januari lalu, dr. Eliza Putri, salah seorang dokter ahli Dr. Shacha Aesthetic and Slimming Center mengungkapkan bahwa perawatan ini tidak hanya menghilangkan bekas jerawat tetapi juga berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan dan kilau kulit secara keseluruhan.
Dalam kunjungan tersebut, dr. Eliza Putri menjelaskan langkah awal pengobatan yang melibatkan Laser Pico. Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi bekas jerawat yang persisten dan menggelap. Lewat perawatan Laser Pico, pigmentasi ditargetkan untuk terurai dan diserap kembali oleh sel-sel tubuh, menghasilkan warna kulit yang lebih merata. Selain itu, Laser Pico efektif untuk tujuan peremajaan, mengatasi masalah seperti garis-garis halus, pori-pori besar, dan stimulasi kolagen.
Untuk menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan spesifik setiap pasien, dr. Eliza menekankan pentingnya konsultasi pribadi. Filter dan tingkat energi yang berbeda diterapkan berdasarkan kebutuhan kulit masing-masing.
Selanjutnya pada fase kedua perawatan adalah Botox, treatment ini terfokus untuk menghilangkan kerutan dinamis, terutama yang terlihat selama ekspresi wajah. dr. Eliza Putri menjelaskan bahwa Botox dapat membantu mengatasi masalah seperti pengangkatan alis dan mengurangi ukuran otot wajah, memberikan penampilan yang lebih muda.
Dr. Shacha Aesthetic and Slimming Center menekankan perlunya konsultasi yang dipersonalisasi untuk mengevaluasi permintaan pasien akan Botox atau Laser Pico. Keputusan tersebut didasarkan pada kebutuhan spesifik pasien dan kondisi kulit.
Mengenai perawatan Laser Pico untuk bintik-bintik wajah yang berkaitan dengan usia atau akibat sinar matahari, dr. Eliza menyoroti keefektifannya dalam mengurangi bintik-bintik. Untuk melindungi wajah dari efek sinar matahari yang berkelanjutan, dr. Eliza merekomendasikan penggunaan tabir surya secara teratur.
“Namun pasien juga setidaknya memberikan tambahan proteksiseperti topi dan masker untuk meminimalkan paparan sinar matahari langsung. Perawatan ini mungkin memerlukan beberapa sesi, karena pengangkatan noda sepenuhnya bergantung pada pilihan gaya hidup pasien.”, ungkapnya.
Selain Laser Pico, pusat tersebut menawarkan perawatan alternatif seperti injeksi langsung, IPL, dan Peeling, memberikan pendekatan yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi individu.
dr. Eliza mengklarifikasi kesalahpahaman tentang resistensi Botox, menjelaskan bahwa ini lebih tentang perawatan yang lebih cepat. Frekuensi yang disarankan untuk sesi Botox di Dr. Shacha Aesthetic and Slimming Center adalah minimal empat bulan, dengan potensi penyesuaian berdasarkan respons individu.
Untuk kerutan statis, di mana garis-garis muncul bahkan tanpa ekspresi, pengobatan alternatif seperti Stimulator Kolagen disarankan daripada Botox. Pusat tersebut menyoroti komitmennya terhadap rencana perawatan yang dipersonalisasi, termasuk perawatan Kulit Kaca Korea yang populer menggunakan Dermapen 4.
dr. Eliza menekankan pentingnya konsultasi menyeluruh dan kunjungan langsung untuk memahami kebutuhan dan kondisi individu. Frekuensi kunjungan bervariasi tergantung pada jenis perawatan dan respons pasien. Sementara beberapa perawatan, seperti Botox, dapat diselesaikan dalam satu kunjungan, yang lain mungkin memerlukan beberapa sesi untuk hasil yang optimal.
Kesimpulannya, Dr. Shacha Aesthetic and Slimming Center menawarkan berbagai perawatan lanjutan yang memenuhi preferensi dan kebutuhan individu, memastikan pendekatan yang komprehensif dan personal untuk perawatan kulit dan kecantikan.
Diakhir sesi perawatan ini, Nadya Naufel memberikan testimoni rasa puasnya terhadap perawan di klinik kecantikan tersebut. “Permasalahan di iklim tropis adalah paparan sinar matahari yang berlebihan. Karenanya saya memilih untuk melakukan treatment perawatan di Dr. Shacha Aesthetic and Slimming Center dan puas akan perawatan disini,” ungkap Nadya Naufel.
Selain penggunaan Dermapen 4 untuk microneedling, yang bertujuan mengurangi ukuran pori dan mengatasi masalah pigmentasi, klinik Dr. Shacha Aesthetic and Slimming Center ini juga memperkenalkan perawatan Indiba. Ini merupakan teknik frekuensi radio yang berasal dari Spanyol. Perawatan ini, yang dikenal dengan panjang gelombang 449 kilohertz yang unik, tidak hanya berkontribusi pada penampilan fisik tetapi juga membantu mengurangi lemak visceral dan mengatasi masalah insomnia.
“Salah satunya yang sudah menjalani treatment Indiba yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi untuk treatment Indiba terbuka juga sebenarnya untuk cowok. Jadi untuk treatment itu tidak hanya untuk perempuan,” ujar dr. Eliza Putri.
Keunggulan treatment Indiba ini, radio frekuensinya juga bisa membantu menghilangkan visceral fat. Schingga lemak yang ada di dalam organ tubuh, dapat dikurangi dan ukuran lingkar perutnya dapat menjadi ideal. Treatment untuk Indiba di Dr.Shacha Aesthetic and Slimming Center, bisa dilakukan satu minggu dua kali.
“Kalau misalnya pasiennya rajin mau seminggu sekali pun gak apaapa. Biar cepet ya. Karena Indiba bergeraknya spesial di gelombangnya 449 kilohertz. Bahkan juga bisa membantu mereka yang ada masalah dengan insomnia. “Jadi whole health. Nggak hanya sekedar physical appearance atau penampilan saja. Tapi kesehatan dari dalamnya juga dibantu./JOURNEY OF INDONESIA