Gelar Batik Nusantara (GBN) yang seluruh rangkaian acaranya dilaksanakan di Senayan Park, Jakarta Pusat ini, resmi dibuka oleh Presiden RI. Salah satu aspek penting bagi perkembangan batik di Indonesia, dengan segala keunikan dan identitas daerah asal, adalah ketika Indonesia telah memiliki sistem penetapan Indikasi Geografis (IG).
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/ atau produk yang karena faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia GBN, Diana Santosa menyebut acara yang secara khusus dilaksanakan oleh Yayasan Batik Indonesia itu diikuti oleh lebih dari 250 peserta. Para peserta terdiri dari pelaku usaha dan pengrajin batik dari seluruh Indonesia.
“Tujuan kami untuk membangkitkan kembali pengrajin batik daerah yang sempat meredup setelah digempur pandemi,” jelas Diana di Senayan Park pada 2/8 2023. Tema GBN tahun ini juga sesuai dengan tujuan Yayasan Batik Indonesia yang ingin kembali membangkitkan pengrajin batik yakni “Batik Bangkit”.
Diana juga melanjutkan bahwa YBI mengajak semua pihak, baik dari dalam negeri maupun internasional, untuk bersama-sama mendukung pelestarian dan kemajuan industri batik. “GBN dalam kesempatan ini juga bekerja sama dengan 3 interior Design Indonesia yakni Agam Riyadi, Anita Boentarman dan Hardian Thomas untuk mengelola Batik sebaga bagian dari interior Rumah.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang hadir untuk membuka acara dalam sambutannnya menyebut batik merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Batik tidak hanya indah, tapi juga memiliki filosofi hingga menjadi wajah dan penghormatan bangsa Indonesia. “Bahkan melalui batik tercipta banyak lapangan kerja, jutaan orang bekerja di industri batik. Batik bisa memberi banyak penghasilan untuk masyarakat,” ujarnya.
Secara garis besar, YBI senantiasa mengapresiasi pelaku UMKM Batik Indonesia, hal ini dikuatkan dengan selalu diberikannya penghargaan bagi pelaku UMKM Batik yang peduli terhadap perkembangan Batik Indonesia bernama “Kriya Pusaka”. Tahun ini pun YBI akan memberikan penghargaan tersebut kepada pelaku UMKM Batik Indonesia.
Maka dengan diadakannya GBN 2023 ini, YBI mengajak semua pihak, baik dari dalam negeri maupun internasional, untuk hadir dan berpartisipasi dalam Gelar Batik Nusantara 2023 (GBN 2023).
Event ini juga mengajak semua pihak untuk mendukung pelestarian dan kemajuan industri batik Indonesia, serta merayakan kekayaan warisan budaya negeri dan menjadi wadah untuk memajukan industri batik Indonesia, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberagaman batik Nusantara, serta mengajak generasi muda untuk mulai mengapresiasi dan memasukkan unsur batik dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan GBN sendiri terdiri dari Pameran Batik dan UMKM, dengan lebih 250 peserta dari berbagai daerah, dengan menampilkan berbagai motif batik, baik cetak maupun tulis.
Selain itu acara juga dkan diisi dengan talk show seputar batik, kompetisi batik, serta sesi high tea dengan fashion show enam designer Indonesia yaitu Didi Budiharjo, Chossy Latu, Wilso Willia, Hutama Hadi, Priyo Octaviano Ghea Panggabean yang mengangkat karaya untuk Batik Indramayu./ JOURNEY OF INDONESIA