JAKARTA – Indonesian World/Jazz Meeting 2023 (IWJM) membuka tirai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara WartaJazz yang diwakili Agus Setiawan Basuni selaku inisiator IWJM dan Balkan Jazz Festival yang diwakili Ivan Blagojevic dari Nisville Jazz Festival Serbia dan Vinko Mihajlovic dari Petrovac Jazz Festival Montenegro. Acara prestisius ini berlangsung pada Jumat, 17 November 2023, di Ballroom ARTotel Suites Bianti Yogyakarta, Official Venue & Hotel IWJM 2023.
Pada kesempatan ini, Ari Setyo Nugroho dari Kemenparekraf/Baparekraf RI menyampaikan bahwa upaya pemulihan industri pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi telah berjalan sukses.
Dengan kunjungan wisman mencapai 7,4 juta pada bulan Agustus 2023, pemerintah menargetkan angka 10 juta kunjungan di akhir Desember 2023. Dalam konteks ekonomi kreatif, Indonesia telah naik menjadi peringkat ketiga setelah Amerika dan Korea.
Musik, sebagai sub-sektor ekonomi kreatif, dipandang sebagai pemain kunci dalam pertumbuhan ekonomi. Meskipun menghadapi tantangan seperti pembajakan dan isu royalti, pemerintah berkomitmen untuk mendukung industri ini, termasuk penyederhanaan perizinan penyelenggaraan konser secara digital. Diharapkan, nantinya lebih dari 3000 acara yang dijadwalkan pada tahun 2023 dapat memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia.
Peran industri musik Indonesia yang unik dan berkualitas telah membuat negara ini mendapat perhatian global. Kolaborasi antara Kemenparekraf RI dan WartaJazz diharapkan dapat menguatkan ekosistem World/Jazz di Indonesia, memberikan platform lebih luas bagi musisi Indonesia untuk bersinar di panggung internasional.
Kolaborasi IWJM 2023 dengan Kemenparekraf RI bertujuan untuk memajukan dan mempromosikan sub-sektor ekonomi kreatif, khususnya sektor musik dan pariwisata. Edi Irawan dari Kemendikbud-Risti RI menyoroti pentingnya sinergi dalam membangun ekosistem musik yang matang.
Kegiatan IWJM akan terus dipantau oleh Kemendikbud-Risti RI, dikarenakan kesuksesan acara musik tidak hanya bergantung pada keterampilan musisi, tetapi juga melibatkan peran strategis dan struktural dari tim penyelenggara.
Keberlangsungan ekosistem musik tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh pihak terlibat. Dukungan dari Kemendikbud-Ristek RI, seperti Dana Indonesiana, untuk musisi dan pelaku musik, menjadi langkah konkret dalam mendukung pengembangan sektor musik.
IWJM 2023 menjadi platform bagi musisi untuk berinteraksi langsung dengan penyelenggara festival internasional, seperti Nisville Jazz Festival Serbia, Petrovac Jazz Festival Montenegro, Ubud Village Jazz Festival, Ngayogjazz, Jazz Gunung, Jazz Atas Awan, dan Prambanan Jazz. Ini memberikan peluang bagi musisi Indonesia untuk lebih dikenal secara global.
Musisi kenamaan seperti Dwiki Dharmawan, pemain contrabass Kevin Yosua, dan jurnalis senior Jazz Frans Sartono menekankan pentingnya terus berkarya dengan menciptakan komposisi musik yang unik dan meningkatkan keterampilan musikalitas untuk mendapatkan peluang tampil di luar negeri.
IWJM 2023 ditutup dengan penampilan live dari grup-grup terpilih, seperti Vertigong (Yogyakarta), Amrus Ramadhan (Bandung), Cresensia Naibaho (Yogyakarta), Aditya Ong Trio (Solo), Nadine Adrianna (Bandung), dan Four Notes (Jakarta). Vertigong, salah satu grup yang tampil, bahkan mendapatkan kesempatan untuk tampil di Nisville Jazz Festival dan Petrovac Jazz Festival pada Agustus 2024 mendatang, menandai prestasi gemilang musisi Indonesia di kancah internasional./ JOURNEY OF INDONESIA