JAKARTA – Anis Byarwati ungkapkan dukungannya terhadap program Quick Win Presiden Prabowo yang dianggapnya akan mencerminkan komitmen pemerintah dalam memaksimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Anis menyoroti beberapa program prioritas, seperti pemberantasan korupsi yang dianggap sebagai langkah penting untuk mempercepat pembangunan. Ia menyebut korupsi sebagai kejahatan besar yang menghambat kesejahteraan rakyat. “Kita tunggu realisasi dari langkah nyata pemerintah dalam memberantas korupsi,” ujar Anis di Kantor DPP PKS, Jakarta.
Program lain yang menjadi sorotan adalah pengentasan kemiskinan, termasuk pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan peserta didik. Selain itu, swasembada pangan juga menjadi fokus utama untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor. Presiden Prabowo menargetkan Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia.
Anis menambahkan, pengelolaan sumber daya energi dalam negeri, seperti geotermal, tenaga air, dan bioenergi, merupakan prioritas untuk mengurangi ketergantungan impor energi. Ketahanan energi ini menjadi semakin relevan di tengah ketidakpastian geopolitik global. “Swasembada energi adalah salah satu solusi untuk memastikan stabilitas ekonomi jangka panjang,” paparnya.
Distribusi subsidi yang tepat sasaran melalui teknologi digital juga mendapat perhatian khusus. Menurut Anis, penggunaan teknologi canggih dapat memastikan bantuan pemerintah benar-benar diterima oleh keluarga yang membutuhkan. Ia berharap komitmen ini dapat diwujudkan dalam APBN 2025.
Tak hanya itu, Anis juga menyoroti pentingnya pengurangan kebocoran APBN. Ia mencatat bahwa potensi kebocoran masih terjadi, baik pada pendapatan negara seperti pajak, maupun belanja negara. Hal ini terlihat dari angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia yang masih tinggi, yaitu 6,5, dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain yang berkisar antara 4,0 hingga 5,0. “Investasi di Indonesia menjadi kurang kompetitif. Ini juga terlihat dari Indeks Persepsi Korupsi yang terus menurun,” ungkapnya.
Anis menyebutkan bahwa pos belanja program prioritas telah diakomodasi dalam APBN 2025. Beberapa program seperti renovasi sekolah, pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah, dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk lebih dari 52 juta warga, menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program lain yang mendapat perhatian adalah pembangunan sekolah unggulan terintegrasi di berbagai daerah untuk mencetak generasi muda berkualitas tinggi. Selain itu, pengembangan lumbung pangan nasional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan negara. “Ini adalah langkah besar untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” jelasnya.
Melalui dukungannya terhadap program-program tersebut, Anis berharap pemerintahan Prabowo dapat mewujudkan janji-janji pembangunan yang telah disampaikan. Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan setiap kebijakan berjalan sesuai target. “Kita harus bersama-sama mengawal pelaksanaan program ini demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya./ JOURNEY OF INDONESIA | Nuhaa