BENGKULU – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus memperkuat koordinasi demi memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh Indonesia berjalan lancar, termasuk di Provinsi Bengkulu. Dalam upaya ini, Anggota Komite BPH Migas, Abdul Halim, melakukan audiensi dengan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
“Hari ini kami bertemu dengan Gubernur Bengkulu untuk berdiskusi mengenai langkah-langkah yang dapat diambil guna menjamin kelancaran penyaluran BBM di Bengkulu. Kami, BPH Migas bersama Pertamina Patra Niaga, telah menyusun beberapa langkah mitigasi yang akan segera diimplementasikan,” ujar Halim saat pertemuan di Gedung Daerah Balai Raya Semarak, Bengkulu, Kamis (15/8/2024).
Halim juga memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Bengkulu agar kendaraan yang digunakan dalam proyek pembangunan infrastruktur yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak menggunakan BBM bersubsidi. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan BBM subsidi benar-benar digunakan oleh pihak yang berhak.
“Penggunaan BBM non-subsidi untuk kendaraan proyek APBN diharapkan dapat menekan penggunaan BBM subsidi sehingga bisa tepat sasaran,” jelas Halim.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, juga menegaskan komitmennya dalam memastikan penyaluran BBM di wilayahnya berjalan dengan baik. Ia mengusulkan pembentukan tim Task Force yang akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Energi Sumber Daya Mineral, Dinas Perhubungan, Badan Usaha Penugasan, dan Hiswana Migas.
“Task force ini nantinya akan diresmikan melalui Surat Keputusan Gubernur dan menjadi wadah koordinasi antar dinas, instansi pemerintah, badan usaha, hingga asosiasi SPBU. Langkah ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi masyarakat dan mengoptimalkan upaya mitigasi,” ungkap Rohidin.
Pada hari yang sama, Abdul Halim juga mengunjungi Fuel Terminal (FT) Pulau Baai untuk memantau penyaluran BBM ke berbagai fasilitas seperti SPBU, Pertashop, dan Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN). “Stok BBM di SPBU masih aman dan dalam kondisi normal,” kata Halim.
Halim juga menekankan pentingnya menjaga ketersediaan stok BBM agar masyarakat tetap terlayani dengan baik. “Jika terjadi gangguan di FT Pulau Baai, suplai BBM akan didukung dari Integrated Terminal Teluk Kabung, Sumatera Barat; Fuel Terminal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan; dan Integrated Terminal Panjang, Lampung,” tambahnya./ JOURNEY OF INDONESIA | Ismed Nompo