JAKARTA — Upaya mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia mendapat dorongan baru melalui peluncuran program “Akselerasi dengan Llama”, hasil kolaborasi Hacktiv8, Meta, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Inisiatif ini resmi diperkenalkan di Park Hyatt Jakarta dengan melibatkan ratusan pengembang, pendiri startup, hingga pemimpin teknologi.
Selama sembilan minggu, para peserta akan mendapat kesempatan memanfaatkan Llama, model bahasa AI open-source besutan Meta, untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi yang mampu menjawab tantangan bisnis maupun sosial di tanah air. Hacktiv8 mengambil peran utama dalam menyediakan lokakarya, pendampingan intensif, dan dukungan proyek agar karya-karya yang lahir benar-benar memberi dampak nyata.
Program ini telah melatih lebih dari 300 pengembang sepanjang tahun 2025, dan kini memasuki tahap lanjutan dengan target melibatkan 100 proyek AI baru yang berfokus pada efisiensi biaya, peningkatan produktivitas, serta optimalisasi pengalaman pelanggan.
“Hacktiv8 sangat antusias membekali talenta Indonesia dengan keterampilan dan sumber daya untuk menciptakan perubahan bermakna melalui AI. ‘Akselerasi dengan Llama’ adalah inisiatif bersejarah yang memberikan akses langsung kepada pengembang terhadap teknologi kelas dunia dan kesempatan untuk memecahkan masalah lokal di panggung global,” kata Riza Fahmi, Co-Founder Hacktiv8.
Menurut Sarim Aziz, Director of Public Policy for Emerging Markets, teknologi AI open-source seperti Llama dapat menjadi katalis bagi ekosistem inovasi Indonesia. “Dengan bekerja sama dengan Hacktiv8 dan Kementerian, kami berharap dapat membuka peluang baru dan menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan serta ambisi unik Indonesia,” ujarnya.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan program ini sejalan dengan peta jalan pengembangan kecerdasan buatan nasional. “Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana pemerintah, industri, dan pendidik dapat bekerja sama untuk memberdayakan talenta digital, mendorong inovasi yang bertanggung jawab, dan menghadirkan solusi nyata bagi bangsa,” katanya.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, “Akselerasi dengan Llama” dirancang untuk membangun ekosistem AI yang inklusif dan etis. Tujuannya adalah mendorong lahirnya aplikasi AI lokal yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, memperkuat keterampilan digital, serta menempatkan Indonesia sebagai motor inovasi AI di kawasan Asia Tenggara.
Program yang juga mendapat dukungan dari BNI Venture dan EkoDig Komdigi RI ini akan ditutup dengan pameran proyek berskala besar. Hasil inovasi peserta sekaligus akan menjadi bagian dari laporan riset yang dipresentasikan dalam APEC CEO Summit Oktober 2025, menandai peran penting Indonesia di panggung global AI./ JOURNEY OF INDONESIA | Morteza