DENPASAR – Malam pembuka rangkaian CHANDI 2025 di Bali Beach Convention Hall The Meru Sanur menjadi panggung istimewa bagi musik Indonesia. Pertunjukan bertajuk Music Performance itu tidak sekadar menjadi hiburan, melainkan juga simbol diplomasi budaya yang menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional.
Momen ini sekaligus menjadi bagian perayaan 80 tahun Republik Indonesia, menegaskan posisi seni pertunjukan sebagai jembatan antara tradisi dan inovasi. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menekankan bahwa musik telah lama menjadi medium yang menyatukan lintas budaya. “Melalui musik, tari, dan cerita, kita menghargai masa lalu sekaligus memberi makna pada masa kini,” ujar Fadli dalam sambutannya pada 3 September 2025 di Bali Beach Convention Hall The Meru Sanur, Bali.

Deretan musisi ternama tampil memeriahkan panggung. Joey Alexander, pianis muda kebanggaan Indonesia yang telah masuk nominasi Grammy dan pernah bermain di hadapan tujuh Presiden Amerika Serikat, hadir dengan komposisi jazz penuh improvisasi.
Dari ranah pop, Bunga Citra Lestari (BCL) menghadirkan lagu-lagu yang menggaungkan warna musik Indonesia ke tingkat Asia. Tak ketinggalan Michael Anthony Kwok dengan sentuhan klasik kontemporer, serta Judika dan Lyodra yang memikat penonton lewat kekuatan vokal mereka.

Pertunjukan ini menegaskan kembali bagaimana musik mampu mencerminkan nilai kebersamaan, inovasi, dan keberlanjutan. “Lebih dari sekadar hiburan, musik adalah bagian dari diplomasi budaya. Ia menegaskan potensi Indonesia sebagai pusat dialog dan inovasi seni,” kata Fadli Zon.
Harmoni yang tercipta malam itu menjadi cerminan semangat CHANDI 2025 untuk memajukan kebudayaan yang berkelanjutan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di panggung global. Kolaborasi lintas generasi dan genre musik menghadirkan pesan bahwa seni mampu melintasi batas, menciptakan ruang dialog, serta mempererat persatuan dalam keberagaman./ JOURNEY OF INDONESIA | Ismed Nompo