Siapa pernah mengira perwajahan ekonomi dunia, termasuk Indonesia mengalami kemunduran akibat terjangan badai pandemi Covid-19 sejak setahun yang lalu. Dan secara kasat mata, hantaman pandemi global yang terjadi seakan menjadi sebuah filter besar yang hanya menyisakan orang-orang terbaik untuk melanjutkan memutar roda ekonomi yang ada.
Hal inilah yang dialami oleh developer perumahan Harmony Land Grup saat badai pandemi Covid-19 yang turut meluluhlantakkan sektor properti di semester awal 2020 lalu.
Dijumpai selepas peletakan batu pertama Masjid Nursyamsi di perumahan Bogor Green Resort, Bogor, Minggu (11/4) lalu, Fithor Muhammad selaku CEO Harmony Land sedikit membuka kisah perjalanan usahanya ini. “Saat itu bisnis properti sedang bagus-bagusnya, dari indikator tahun sebelumnya. Nah, awal Januari 2020 kita sudah siap kerja, siap eksekusi. Ketika mulai berjualan pada Februari, Maret semua bisnis harus di hold karena Covid-19. Enam bulan, akad cuma tiga,” ungkap pria yang tengah mengambil program pascasarjana (S2) di ITB ini.
Selepas itu, Fithor dan timnya langsung menyusun strategi. “Selain hold semua proyek, kita juga tahan pengeluaran yang nggak berimbas pada penjualan. Inovasi-inovasi baru dilakukan seperti bikin vlog termasuk meningkatkan service excellent bagi konsumen. Alhamdulilah di semester kedua penjualan signifikan naik lagi sampai sekarang,” syukurnya.
Dalam perjalanan selanjutnya, kelesuan penjualan properti pada saat Pandemi ternyata memberi kesempatan kepada Harmony Land untuk memperbaiki sistem yang selama ini dijalankan. Blessing in disguise, Fithor dan timnya akhirnya punya waktu untuk membenahi sistem yang dijalankan Harmony Land selama enam tahunan.
Selain itu pihaknya juga memprediksi jika properti akan kembali bergairah pada 2021 sampai 2022 nanti. “Kebutuhan akan rumah kan tetap ada, apalagi bagi yang belum punya rumah, jadi bukannya berkurang tapi hanya tertunda saja.” ucap Fithor.
Hal ini salah satunya dengan bukti dari angka akad kredit Bogor Green Resort yang sudah mencapai 21 rumah dari total 150 rumah yang tersedia setelah setahun ini dilepas penjualannya ke publik. “Yang booking pun sudah 50, alias sepertiga dari total rumah yang tersedia,” ungkapnya.
Tak melulu hanya mengambil keuntungan saja, Fitor dan timnya juga mendirikan Harmony Foundation. Lewat gerakan ini, Harmony Land bertujuan sebagai kegiatan sosial untuk kehidupan masyarakat sekitar, pendidikan, panti asuhan yang mencari keuntungan akhirat.
Hal ini juga akhirnya menarik perhatian Isa Meilia, perempuan yang dikenal sebagai seorang Notaris handal dan rekanan Harmony Land. “Enam tahun ini kami bekerjasama, dan saya melihat Harmony Land adalah developer yang amanah. Kenapa amanah, karena menjunjung tinggi legalitas dan memberikan rumah yang sesuai dengan spek yang dijanjikan,” papar Isa yang ikut mendamping Fithor saat peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nursyamsi.
Ia pun serasa menemukan partner yang sejalan, “Seperti saat ini kita melakukan peletakan batu pertama Masjid Nursyamsi. Nantinya disebelah masjid di bangun ruko yang difungsikan sebagai kegiatan perniagaan untuk membiayai aktivitas masjid. Ini merupakan mimpi saya sejak remaja, untuk dapat memberi manfaat bagi banyak orang. Alhamdulillah bisa ketemu dengan Mas Fithor ini,” ungkap Isa.
Isa melanjutkan bahwa pihaknya akan menjadikan Masjid Nursyamsi ini kedepannya menjadi pusat kajian Islam bagi daerah sekitar sini. Nanti juga ada Yayasan Harmony Land yang bakal suppport kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan seperti ini,” ucapnya bersemangat.
Selanjutnya Isa juga menyampaikan akan terus men support dalam hal kerjasama terkait legalitas properti dan investasi serta kegiatan sosial. “Insya Allah, Harmony Land bersama Yayasannya sebagai bagian dari meraih keseimbangan antara kerja keras, menjalani hidup dan investasi untuk akhirat,“ pungkas wanita cantik yang juga traveller sejati ini./ JOURNEY OF INDONESIA