YOGYAKARTA – Dalam upaya memperkuat peran desa sebagai ujung tombak sektor pariwisata nasional, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) penguatan koperasi wisata berbasis komunitas. Langkah strategis ini menandai babak baru dalam pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai motor penggerak ekonomi desa melalui pendirian Koperasi Merah Putih.
Penandatanganan berlangsung di Desa Wisata Widosari, Yogyakarta, Jumat (9/5/2025), oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. Inisiatif ini sejalan dengan visi besar Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 yang tertuang dalam Asta Cita, terutama dalam misi membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi.
Widiyanti menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari komunikasi intensif antara kedua kementerian sejak awal tahun. “Kami tidak hanya ingin memperkuat sektor pariwisata, tetapi juga ingin membangun fondasi ekonomi masyarakat melalui koperasi yang dikelola langsung oleh pelaku wisata lokal,” ujarnya.

Sebanyak 17 desa wisata ditetapkan sebagai proyek percontohan awal, termasuk Desa Widosari yang dinilai berhasil mengembangkan pariwisata berbasis komunitas. Dengan potensi pemandangan Perbukitan Menoreh dan kekayaan budaya lokal, desa ini juga menjadi contoh integrasi antara pariwisata, ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi.
Menteri Koperasi menyambut baik kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa pembangunan koperasi di desa-desa wisata bukan hanya wacana, melainkan bagian dari mandat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih di tingkat desa dan kelurahan. “Kita ingin koperasi ini tumbuh sebagai kekuatan ekonomi rakyat. Jika desa kuat, Indonesia pasti kuat,” tegasnya.
Lewat program ini, Pokdarwis tidak lagi sekadar pelaku wisata, tetapi menjadi bagian dari sistem ekonomi yang terstruktur, profesional, dan berkelanjutan. Koperasi Merah Putih yang digagas akan mendapat dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM sebagai sumber pembiayaan, sekaligus penguatan kapasitas manajerial.
Selain membidik 291 desa wisata penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia, kolaborasi ini diharapkan menjangkau lebih dari 6.000 desa wisata aktif di seluruh Indonesia, termasuk desa-desa yang menjadi bagian dari program Sadar Wisata dan Desa Wisata Inspiratif.

Desa Widosari dipilih sebagai lokasi simbolik penandatanganan karena telah membuktikan kemampuannya memadukan inovasi dan tradisi dalam pengelolaan destinasi. Keterlibatan masyarakat lokal, termasuk perempuan dan pemuda, menjadi kunci utama kesuksesan model wisata berbasis komunitas ini.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Ketua BPPD DIY GKR Bendara, Direktur Badan Otorita Borobudur Agustin Perangin-Angin, dan sejumlah pejabat dari kedua kementerian, termasuk Sekretaris Kemenparekraf Bayu Aji dan Deputi Infrastruktur Hariyanto.
Dengan bergulirnya sinergi ini, diharapkan Indonesia tidak hanya memperluas jumlah desa wisata, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi lokal yang berbasis koperasi. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti bahwa pariwisata bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga tentang membangun kesejahteraan dari akar rumput./ JOURNEY OF INDONESIA | iBonk